Friday 9 November 2018

Dalam Do'aku



Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit
yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara



Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,

yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana



Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,

yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu



Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin,
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku



Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,

yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku



Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu







Makasih ya Om Sapardi Djoko Damono,
Saya suka banget sama puisi ini sampai diputer berkali-kali
 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template