Friday 9 November 2018

Dalam Do'aku



Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit
yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara



Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,

yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana



Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,

yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu



Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin,
yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku



Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,

yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku



Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu







Makasih ya Om Sapardi Djoko Damono,
Saya suka banget sama puisi ini sampai diputer berkali-kali

Sunday 9 September 2018

Laki-laki Tanpa Suara

Kamu hampir tidak pernah tertuang dalam ceritaku
Terabaikan begitu saja pada lakon lawas masa laluku
Yang biasa kamu lakukan cuma berdiam diri, menerima semua sakitmu sendiri
Memang untuk mengekspresikan perasaan bagimu tidak perlu dengan hal yang biasa saja
Kamu cukup diam, agar aku mengintrepetasikan rasamu suatu saat nanti
Kamu, lakon dekat yang tidak pernah dipandang
Tetapi di balik hingar bingar dunia, kamu berjuang
Kamu mengatur strategi perang
Sampai-sampai aku berpikir bisa jadi kamu yang akan menang

Aku begitu kangen sama si Dilan, sampai-sampai malam ini aku membaca buku sastrawan
Sebut saja Pram atau Kahlil Gibran
Bahasanya begitu menawan
Mataku tertuju pada satu sajak Gibran
Ia menggambarkan Si Gadis Pujaan dengan bahasa yang begitu surgawi
Dia sedang jatuh cinta, kuyakin itu
Bahasanya tidak bisa divisualisasikan oleh orang manapun
Ia tidak mendeskripsikan cinta dengan kata sederhana
Kupikir itu namanya usaha yang berada di taraf tertinggi
Menghargai Sang Gadis Cantik dengan buaian setinggi nirwana

Ingin kulakukan yang demikian kepadamu...

Kamu begitu tabah, sedikit rasa benci
Yang pernah kamu bilang, "Apapunlah yang bikin kamu happy, nanti aku ikutan."
Memang bukan sifatmu untuk terus berkata manis
Kamu bilang takut aku overdosis
Aku pernah bilang kepadamu, "Aku perlu bukti kamu cinta aku."
Katamu, "Dengan apa?"
Jawabku, "Dengan kata-kata."
Kamu menyangkal, "Ah nggak perlu, buat apa? Kamu sudah tahu."

Kamu bukan cowok seperti Dilan, yang mampu membiusku dengan keanehannya memandang bumi
Bagimu seluruh semesta hanyalah partitur yang membosankan
Satu-satunya cara untuk menghadapinya hanyalah dengan ketenangan
Nantinya itu semua menghasilkan kedamaian

Aku menghela napas berat, mengerang ringan
Jika begitu caramu memandang dunia ini, tentu kita sangat berseberangan
Bagiku membayangkan sesuatu yang nyaris tidak mungkin justru mengasyikan
Gajah tidak bisa terbang, tapi bisa saja dengan berbagai kemungkinan
Kalau dia pergi dengan pesawat, tetap saja namanya terbang
Kamu tertawa saja, bagimu itu guyonan
Kuanggap kamu sedang melontarkan satire kepadaku

Bagimu dunia perlu dipandang dengan skeptis, jangan terlalu dibuat-buat
Karena yang teoritis lebih aman
Aku tidak setuju, kamu hanya kurang imajinasi

Ahh... mungkin itu sebabnya kamu bilang membutuhkan aku

Aku masih menimbang-nimbang, seharusnya seperti apa aku menyikapimu
Hidupmu serba macho dan dingin
Bagimu "Grow old with you" adalah tagline sepanjang masa
Ingin kubantah saja dengan "Stay young with you" agar kamu sadar

Kamu berbeda
Kamu selalu memaksa aku untuk terus bertanya
Dengan keterusteranganmu kamu berkata, "Kamu terus mengganggu dengan banyak pertanyaan yang bikin pusing kepala."

 Alasanmu untuk tertarik kepada orang seperti aku tidak pernah terjawab puas olehmu
Aku memilih untuk masa bodoh saja

Sampaikah hatiku bila suatu saat berkata, "Kamu jangan pergi dulu, tunggu."
Bagaimana jawabanmu? (aku akan terus bertanya.)


Friday 7 September 2018

Surat Rahasia Untukmu

Hai kamu, apa kabar?
Lama tidak berjumpa membuatku rindu
Pada Bulan September favoritku, kini aku telah kembali dari perantauan
Membuatku terpaksa mengenang jejakmu di mana-mana
Apakah kamu masih suka diam-diam membaca tulisanku?
Atau hanya angan semata aku masih merasa kamu berusaha menanyai kabarku?
Kamu menghilang dalam waktu
Dan aku kehilangan celah untuk mencari tahu

Aku masih tetap sama seperti yang lalu
Mencintaimu diam-diam dengan lagu-lagu dalam tulisanku
Entah mengapa, aku rasa kamu sudah benar-benar pergi
Duniamu begitu luas di sana
Kamu permata yang sempurna
Kudengar kamu begitu banyak yang suka
Aku hanya bisa tersenyum samar di sudut-sudut memori

Suatu ketika aku menaiki kingkong putihku yang dulu
Tanpa sadar aku berdegup kencang melihat kaca spionku
Melihat seseorang dalam refleksimu di masa lalu
Kamu, ya.. kamu..
Hingga bertahun-tahun lamanya dalam sepi yang bisu, ternyata kamu tidak juga menyerah dalam otakku...

Aku tidak pernah lagi menghitung tahun dengan jemari
Aku takut hanya akan semakin terluka menunggu sebuah penantian panjang
Bisa jadi kamu bahkan tidak tahu apa yang terjadi setelah kepergianmu
Mungkin saja kamu tidak sadar, bahwa jauh di tempat sunyi, seseorang masih saja berharap kepadamu

Bulan ini adalah bulan favoritku
Langit rupanya sedang mulai mempersiapkan hadiahnya untuk ulang tahunku
Kamu bisa melihat mengapa hari-hari mulai terus biru kehitaman
Kamu ingat kan, aku suka hujan? Saat hujan kembali turun nanti, habis sudah rasanya
Rindu kepadamu akan menari lagi seperti dentuman air di genteng
Hujan memang bukan salah satu lakon kisah-kisah kita
Hanya saja... hujan selalu menjadi penyampai pesanku untukmu di masa dulu

Dengarkan, aku ingin mengaku sesuatu
Aku telah jatuh cinta pada seseorang yang menyenangkan
Ia bernama Dilan, lakon dalam salah satu novel favoritku sepanjang musim tanpa hujan
Bagiku ia begitu berarti
Dilan yang membuatku tersenyum tanpa mengingat perih dalam hati
Berminggu-minggu hatiku buncah oleh namanya
Hariku habis dalam ilusi yang semu, bahwa Dilan suatu saat nanti akan menghampiriku
Dilan... Dilan... Dilan...
Oh sungguh, aku begitu jatuh cinta padanya
Jika sebenarnya aku mengharapkan kamu cemburu, sebetulnya benar
Dalam imajinasiku, kamu segera mencari buku Dilan segera setelah membaca suratku ini
Dia memang bukan cowok pecinta hujan, tetapi dengannya aku merasa kegilaan beterbangan

Ya, kamu memang sangat berbeda dengan dia, hingga membuatku menghela nafas lega
Setidaknya kali ini aku tidak lagi membandingkan cowok manapun dengan dirimu
Ini salahmu, terlalu melekat pada hampir setiap aspek kehidupanku

Jika kamu bukan takdirku, kuharap jodohku nanti bukanlah orang seperti kamu
Bayang-bayangmu harus hilang selamanya bukan?
Aku ingin berhenti membandingkan kamu dengan siapapun di bumi ini
Aku ingin bertatap muka denganmu tanpa cinta, bersama pria tampan di sebelahku
Aku ingin suatu saat nanti bisa menjabat tangan istri cantikmu
Aku ingin berbisik untuk terus menjagamu dan bayang-bayangmu

Jangan lagi lari-lari menghampiri aku
Tahu tidak? Sebetulnya sejak kepergianmu aku selalu bermimpi tentang kamu
Kamu akan datang setiap malam ulang tahunku, mengucapkan sesuatu dengan senyummu
Kamu selalu datang saat aku menangis
Kamu selalu datang saat aku memutuskan untuk berhenti menunggumu
Kamu selalu berhasil menghentikan langkahku dari apapun upaya itu untuk menghapus ceritamu

Kamu, tidakkah kamu kasihan terhadapku?
Dalam diam aku selalu mereka-reka segala kisah kita 
Aku akan menangis jika terlalu marah kepadamu
Aku akan tertawa jika merasa kamu masih memperhatikanku
Bahkan aku bisa sulit tidur semalam jika bertemu dengan manusia mirip kamu
Dalam diam, seolah-olah kamu hidup dengan nyata di sampingku
Padahal, aku pun tak tahu sedang apa kamu di sana
Bahkan, keberadaanmu pun aku enggan bertanya pada siapapun

Kamu bukan takdirku kan?
Aku yakin kamu sedang mempersiapkan dirimu sebaik mungkin
Yang aku dengar, kamu ingin segera menjemput cinta sejatimu
Yang aku tahu, sepertinya itu bukanlah aku......

Sunday 13 May 2018

dugong jadi sarjana

Oit gengs helaw semua! Seneng banget di akhirnya gue di wisuda. Duh ampe sekarang gue masih gak bisa percaya bahwa gue sudah jadi sarjana๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ Banyak banget hal yang terjadi dalam hidup gue sekembalinya gue balik dari abroad kemaren. Pandangan gue jadi lebih luas, lebih semangat mikirin karir internasional dsb. Intinya gue lebih percaya aja gue gak sepayah yang gue duga gitu.

Sepulang gue dari Thailand dsb maren gue ngebut skripsi. Tapi sejujurnya pun gue gak merasa se stress itu gitu. Padahal tadinya gue nge plan mundur Juli aja wisuda karena gue ngerasa kaga mungkin mau berenang luncur skripsinya selepas abroad. Lucu banget tapi bersyukur parah, gue akhirnya udah mendarat aja di pendaftaran sidang, masi ga percaya aja gitu sampe sampe makan upil aja ga terasa asinnya (paan si jorook ๐Ÿ˜ง๐Ÿ˜ง). Pas sampe akhirnya gue sidang, boom!!!! Astaga gue dikasi sesajen kembang ama makanan banyak banget dari temen-temen gue wkwk. gue sampe gak sanggup bawa make motor karena total ada 3 plastik gede plus beberapa kardus cuy! Gak sangka para Dugongers masih mencintai duyung tua ini.

Waktu itu gue masih kayak gimana yah, melayang di udara aja gitu kayak balon udaranya Sherina. Sidang kelar, revisian... gue ga menyangka dikasih A ama dosen. Seketika dunia penuh dengan warna unicorn beserta poopnya๐Ÿ’ฉ๐Ÿ’ฉ๐Ÿ’ฉ  Waaaww gitu lah wkwkwkk. Itu pun tadinya gue masi pesimis kayaknya tetep gadapet wisuda Juli karena gue banjir revisian dan kena hoax dosen penguji mau umroh sehingga  menyebabkan gue stress dateng ke kantor pagi buta (ala mahasiswa) untuk ngeceng dosen gue yang (katanya) mau umroh. Yah intinya gitu lah jadi pas akhirnya toga baju dan sesajen wisuda lainnya udh di tangan gue, gue langsung merosot langsing karena shock๐Ÿ’จ๐Ÿ’จ๐Ÿ’จ

NAH GUE MAU PAMEERR NIIIII PAMERRR WKWKKWKWKKW!! Tapi sebelom pamer gue pidato dulu sebentar. Jadi setelah per-drama-an selama ketemu Lupin, abroad, dsb gue merasa kan gue banyak berubah nih. Makin gimana ya pede aja gitu, come back lagi edannya, makin dewasa, minum susu nya udah naik satu level dimana tadinya buat usia mental 0-2 tahun sekarang upgrade jadi 3-5 tahun. Yah intinya gue mulai mencintai diri gue, percaya kalo nekad itu emang senjata gue, tidak takut lagi (Karena takutnye ama Tuhan aja mbak jangan ame yang laen), dsb. Gue jadi banyak bersyukur. Keinget lagi tulisan gue 5 tahun lalu pas di masa gue nge down parah karena gagal SBM dan nulis "PLAN 5 TAHUN KE DEPAN" gue sambil nangis, dendam, kaga ada doanya sama skali. Sudah banyak yang kecentang, meskipun yang masi stay hinggap kayak kupu-kupu tu ya satu itu "LANGSING!".

Gue masi inget banget beberapa yang gue tulis di situ dan masuk kategori impossible adalah:

1. Lulus Cumlaude
2. Abroad sebagai perwakilan kampus
3. Balik visit lagi ke Malaysia
4. Nambah belajar bahasa asing

Waktu itu harapan gue untuk dapet cumlaude langsung kekabul karena sejak smt 1 IPK gue udah cumlaude meski dengan tingkat kepintaran secuil ini -_-. Gue pas itu ga percaya karena gue merasa pola belajar gue masih begitu gitu aja kayak pas SMA, malah lebih parah sekarang karena hobi game gue yang semakin menggila. Tapi lama kelamaan gue menyadari bahwa terkadang ya, lu dapet nilai tinggi itu bukan karena pinter ato rajin tapi karena elu menemukan passion lu yang sebenernya meskipun kadang elu ga sadar. Gimana ya, ini menurut pendapat gue aja sih. Gue ngeliat temen temen gue yang emang terlahir berotak encer ya mungkin menguasai banyak bidang gitu lho, apalagi yang rajin. Gue demen banget sama orang rajin karena artinya mereka itu emang niat punya tujuan gitu kan makanye nyari tau, rajin rajinlah dia kayak Ani dan Budi di buku gue jaman SD. Nah, berhubung gue bukan kategori keduanya (si Pinter atau si Ani Budi) gue bingung dong kenapa IP gue bisa tinggi. Apalagi mengingat tubuh bulat gue, gue tidak punya kans untuk flirting ke dosen wkwkkwkwk candaaa.. dan akhirnya gue tau apa yang sebetulnya terjadi di dalam diri gue๐Ÿ’ฃ๐Ÿ’ฃ๐Ÿ’ฃINI KARENA GUE MENEMUKAN PASSION GUE entah sadar atau tidak.

Inilah yang terjadi ketika elu merasa dulu dulunye nilai segitu gitu aje tetiba loncat nggatau diri. IT'S ABOUT YOUR PASSION dude! Sehingga karena gue mulai settle dengan keadaan, menggapai harapan ke 4 yaitu nambah belajar bahasa asing jadi hal yang menyenangkan buat gue. Di kampus gue ikut bimbingan Bahasa Korea yang tutornya foreigner, Oppa Oppa asli dari Korea Selatan. Gue manggilnya Park seongsengnim. Mau gue panggil Oppa pake nada manja takut dijitak pake gayung karena dia sugar daddy beranak satu๐Ÿ˜•. Dia ngajar pake bhs Indo tapi seadanya juga dan formal banget. Kadang miss pronouncation. Kayak misalnya pas gue nanya apa dia pernah makan ayam penyet, dia ngira gue nawarin dia makan "ayam monyet".๐Ÿ˜‘

Gue di kelas itu tadinya paling banyak dimarahin ya karena gue bego banget Bahasa Korea dan kaga paham-paham cara nulis ama baca huruf Hangeul. Kebalik balik mulu gitu lah. Ya gimana dong? Secara gue masuk kelas itu tu karena murni mao belajar korea (dan pedekate ama Oppa). Sedangkan murid-murid disitu rata rata udah bisa baca hangeul duluan sebelom kelas mulai karena mereka tu KPoPers gitu. Mampus kaga, niatnya mau melesat licin malah kejepit di peranakan -_-. Tapi gue malah jadi deket ama tu bapak bapak karena pada akhirnya kelas tinggal dikit yang ikut, final exam gue inget banget cuma 4 orang! Lainnya minggat ntah kemana termasuk yang tadinya gue kesel banget karena keliatan sok sok an mentang mentang udah pinter Korea kwkwk. Si Pak Oppa ini kayaknya appreciated karena gue tadinya bego tapi bodoamat jadi belajar teros ampe akhir penghayatan wkwkwk.

Pun dengan doa gue untuk abroad jadi perwakilan kampus. Gue tu hopeless banget secara udah semester 7 pas itu, yakalik gue minggat ke luar negri. Ke luar kota aja kaga mungkin kan semester tua gini, siapa yang mau ngirim wkwkwk. Eh tapi yaudah akhirnya dapet juga ke Thailand yang kemudian mengantarkan gue mencapai doa yang lainnya yaitu ke Malaysia lagi buat nostalgia wwkkwk.

Oke langsungan aja jadi setelah gue melewati itu semua, gue merasa "Oke Tuhan, gue sudah puas deh dengan apa yang gue dapat sekarang." Bukan karena ngerasa udah di atas, cuma karena lebih kepada gue gak percaya aja bakal dapet tulisan takdir yang sebegini hebatnya untuk ukuran orang seperti gue. Pokonye kayak waduh mimpilah. Tapi ternyata Allah tu punya kejutan lain buat menutup cerita gue di kampus. Tebak deh apaan?

YES! GUE DAPET PREDIKAT LULUSAN TERBAIK COY! Wah ini nih yang gakpernah gue tulis di manapun doa gue wkwkwk. Karena gue menyadari betapa lemahnya dugong berenang ini kalo masuk dunia akademik begituan. Kagapernah remidi aja gue udh bersyukur gengs, jadi gakperlu bermimpi lagi takut kesandung timbangan badan๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜… Tapi pokoknya dengan proses panjang dsb, gue malah berhasil naikin ortu gue ke panggung pas wisuda karena gue kena lulusan terbaik. Dikasi duit, piagam, patung gitu, tablet, bolpen gedongan dsb. Karena alasan itu jugalah gue yang mindahin pita langsung rektor gue karena biasanya dekan yang mindahin kan. Map gue juga dicetak gold bukan biru donker kayak mahasiswa yang laen. Ini yang ampe sekarang gue masi melotot aja gakpercaya, dicubit baru nyadar... nyadar gue barusan kentut wkwkwk๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Dan sudah hampir sebulan berlalu sejak momen terkeren dalam hidup gue itu. Gue masih betah berleha-leha di rumah which is ini penyakit gue banget dan berbahaya karena gue tipe bocah yang telanjur santai jadi orang. Padahal temen-temen gue udah sibuk nyari kerja padahal ijazah ni belom di tangan.  Gue baru akan ambil minggu depan, sengaja kaga diambil cepet biar kalo ditanya masih berhak bilang "Masi kuliah tante, smt akhir.." wwkwkk. Ya kan dengan begitu gue tidak menambah statistika pengangguran kan di Indonesia๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Tapi gue punya alasan kenapa gue mau rehat bentar sebelum gue akhirnya bertarung lagi nyari kerjaan. Yah, ini kan bentar lagi ramadhan yak, ini ramadhan pertama kali dalam hidup gue ngga diberatin sama urusan duniawi kayak kudu kuliah, sekolah, ujian dsb. Intinya otak gue lagi kosong banget sekarang, jadi gue pengen fokus banyakin doa ama ibadah buat sebulan puasa ini. Gue mau bersyukur sebanyak-banyaknya ama Tuhan karena dikasih banyak banget hadiah tahun 2018 ini, padahal baru 4 bulan pertama kan. Ntar abis itu baru gue deh berenang lagi, kalo perlu sambil merem dan jejogetan wkwk.

Oke segitu dulu dari gue. Pengen tidur siang bentar rasanya.

BTW gue punya dua informasi ga penting.

1. Karena gue gak punya kamar lagi di rumah sejak kuliah di luar kota, gue beralih mendirikan tenda di ruang tamu. Iye serius, tenda! gue dibelikan tenda di toko gunung karena gue gabisa lagi mengusir makhluk yang kini permanen menghuni bekas kamar gue (dia adalah adek gue).

2. Gue lelah dengan dunia per skincare an dan udah 2 minggu males malesan cuci muka lagi -_- dasar pemborosan

BABAYYYY 

Tuesday 24 April 2018

Dugong dengan Cinta nya yang Baru


Heloooww semua! im back!

  
Gila ini lama bangats gue ga nulis. Actually gue pengen banget nulis guys but terpendam selama berabad-abad kejayaan. Why? Salahkan si Bobi alias laptop gue, yang mungkin karena kelelahan menahan beban skripsi, terus begitu teken kontrak sidang skipsi dia langsung semaput setting internetnya ๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘ Yes, gak tau kenapa setting an internet gue mati suri. Di status tu connected, tapi dibrowsing kaga bisa. Kaya si dia..... statusnya cinta, tapi aksinya nggak ada.. katanya suka tapi imaji belaka.. katanya.... wkdbfbiuhuohfejiei??!!๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”
 
Gitulah pokoknya. Gue berencana masukkin Bobi ke servis skalian update software nya. Jadi gue ini numpang laptop adek gue yang lebih canggih ini (bisa buat internetan๐Ÿ’ฉ) buat nulis mumpung dia nya masi molor.


Anyway gengs, gue mau kasi pengumuman keren. What's daaaaat? Tarik napas..

1............

2............

3............


Mampus, lu kentut yak?


Okey, so here it is............................ GUE SEKARANG MULAI MENCINTAI SKINCARE GEEEEEEEEEENGS!๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ 

Sumpah gue sendiri juga speechless. Gue sebagai wanita untuk suka skincare ato make up ato beauty vlogger itu rasanya asing banget. Karena gue pikir, sementok-mentoknya, mungkin someday gue bakal cinta ama sepatu teplek bunga-bunga aja dan gak lebih. Gue bukannya nyinyir sama dunia cewek, gue juga gak separah dulu tomboynya, tapi jujur gue lebih menggilai dan menjiwai hal-hal unyu kayak boneka (which is gue emg gila boneka dari dulu), baju aneh-aneh atau barang bergambar disney dsb gitu. Oke singkatnya gue lebih suka something yang childish dan fantasy daripada hal untuk wanita seusia gue. Tapi ini gila dan keren gengs. Gue bahkan udah punya beberapa skincare, ditempatin di satu pouch, dan rajin menonton para byuti byuti itu di youtube. Tapi awal mulanya gimana sih? Oke gass...


Jadi ceritanya gini, once upon a time ketika gue lagi ribut ngerjakan skripsi, gue selalu barengan sama dua manusia yang terkenal hits di kampus gue. Gue waktu itu kan skripsinya bantuin dosen penelitian (tsaahh) nah trus dua temen gue ini belakangan juga ditawari proyek yang sama. Gue waktu itu seneng banget karena finally gue kaga sendiri lagi seperti status gue๐Ÿ˜’ jadinya bareng lah kita. Nah awalnya gue ni minder gitu sama dua temen gue ini yang kalo di KTP namanya Ririn sama Harnum. Karena gimana yah... mereka ni emang otaknya encer si, kalo presentasi bagus banget public speakingnya.. dan cantik modis! Catat itu! Mereka emang termasuk kekinian gitu guys. Nongkrongnya ke tempat yang kalo kita order kentang goreng misalnya, itu bisa buat nge full in bensin Kingkong gue (lebay).

Intinya gitu lah. Suatu ketika, Ririn ini nginep di rumah gue (sampe sekarang gue gak percaya anak konglomerat mau bobok di kasur doraemon gue yang budug wkwk). Dia emang salah satu wanita yang mencintai skincare seperti gue yang menggilai doraemon atau novel fantasi. Jadi sebelom bobok, dikeluarkan lah segala sesajen dia dari pouch nya. Gue emang bukan penikmat gituan, cuma gak anti kok jadi gue bongkar itu isi pouch nya dan menemukan berbagai dunia fantasi per skin care an. So Disney banget kan? Dan salah satu hal keajaiban yang menarik perhatian gue dari situ adalah aloevera nya. Temen gue kulitnya putih gengs dan bersih, jadi pas diaplikasikan aloevera dia ke mukanya, itu rasanya kayak elu dikasih paket kuota unlimited gratis seumur hidup! Indah banget dunia pokoknya. Baunya wangi juga. Gue nanya itu apaan sambil berusaha menyembunyikan kekaguman gue pada aloevera pandangan pertama wkwk. Dia ngasi tau itu Nature Republic yang Aloevera (habis ini gue ngomongnya Aloe NR aja yak). Trus gatau kenapa gue langsung interest banget. Ririn yang selalu baek hati dan tidak pernah sombong ini nawarin gue untuk nyoba, tapi gue tolak aja karena itu kan skincare, mosok gue barengan wkwk.


Gara-gara itu gue akhirnya memutuskan oke nyoba deh gitu. Apalagi itu gak terhitung heavy skincare karena cuma soothing gel. Karena aloe nya NR tu terhitung mahal guys untuk standar pemula kayak gue (min 100an ribu gitu) gue memutuskan beli yang share in jar harga 40k. Jadi ini produk tu dari Korea dan jujur aja belom ada resminya masuk Indonesia, Cuma orang dah pada seneng banget make ini dan udah booming banget di dunia skincare karena khasiatnya lidah buaya yang ember bagusnya. Biasanya sih bisa beli di jasa titip, beauty shop atau di online shop gitu sekarang banyak banget. Harganya bervariasi gengs cuma kalo di Indo yang ori diatas 100an (soalnya banyak yang jual murah produk ini tapi ternyata palsu). Gue waktu itu kan lagi ada dapet jerawat beberapa di pipi (napak tilas KKN). Eh pas gue coba pertama kali besoknya yang mau jerawat jadi kempes. Karena bekas jerawat KKN lumayan banyak, gue pakein ini juga bekurang banyak banget, bahkan yang pipi kiri ilang tanpa bekas wkwkwk. Akhirnyaaaa terbukalah pikiran gue tentang skincare yang ternyata gak seserem itu. Emang sih tetep serem di dompet (duit segitu bisa buat jajan semingggu kaaan kalo buat anak rumahan), tapi di wajah gue ternyata gak ada efek yang bikin breakout. Pouch gue akhirnya terisi jugaa wkwkkwk.


Anyway ngomongin pouch, jadi ceritanya gue dinasehatin ibu buat naruh skincare gue di satu wadah. Waktu itu gue ngebantah aja, why? Soalnya gue merasa gak penting banget. Dulu barang kecantikan gue tu hanya ponds facial foam yang oxygen gel dan gue taroh di kamar mandi, day cream nya (yang gue dengan bodohnya pamer ke temen-temen gue kalo gue juga pake BB cream padahal beda banget), dan bedak marcks. Itu doang. Oiya sama minyak zaitun. Jadi dengan 4 biji itu ditaroh di pouch kan berlebihan banget kan? Tapiiii, karena hadirnya si NR ini akhirnya gue make pouch, biar kekiniaan getwohhh. Gue pake pouch yang sifatnya kayak termos, jadi pas gue masukin ke kulkas tu langsung dingin dan enak banget. Iya, gue manusia dingin banget, jadi biarpun hujan dingin sekalipun, gue slalu mengaplikasikan para cecunguk dingin itu di muka gue.


Back to the topic..


Singkatnya gue cocok banget dengan aloevera ini. Gue jelasin ya muka gue tu kondisinya sebetulnya nyaris ga pernah bermasalah Alhamdulillah. Kulit gue normal cenderung dry skin, berwarna terang kemerahan which is kalo gue kena panas berlebih bisa gatal gatal banget, dan jarang banget punya jerawat. Hanya aja gue dulu sempet sombong aja. Kan gue gasuka aer, jadi gue benci mandi, bahkan foto ijazah gue Cuma foto SD yang mandi! Parahnya kalo gak mandi muka gue pun juga ikut gak kena sabun wakakka. Jadi kalo gue gak mandi 2 hari, ya 2 hari juga gue gak cuci muka. Dan yes karena gue gak pernah bermasalah, sampe mau lulus kuliah juga gue masih aja pake kebiasaan gitu. Apalagi omongan orang pada selangit yang envy sama wajah gue yang termasuk mulus Alhamdulillah.

Tapi terus gue ditegur sama Allah gegara KKN wkwkwk (Alhamdulillah gue disadarkan kalo gak gitu sombong ampe tua gue). KKN tu super parah aer di posko gue, buat mandi pesta para tomcat serius. Temen gue pada merah merah herpes di minggu pertama dan sukses bikin jerawatan para cewek, kecuali gue. Bahkan sampe KKN mau slese kulit gue gak ada masalah apapun sehingga gue semakin besar kepala, nggak mandi seenaknya haha. Tapiiiii… minggu terakhir gue KKN jerawat gue langsung tumbuh dengan parahnya, gak cuma satu tapi beraninya keroyokan gengs! Wah gue waktu itu terkedjoet banget. Yang noticed ini pertama kali itu babe gue yang teriak teriak dikira gue abis jatoh kenapa pipi anaknya merah merah. Di situ gue baru sadar yatuhan jerawat!! After KKN was finished gue langsung disibukkan dengan ngasisten, skripsi, dan prepare ke Thailand yang akhirnya bikin gue semakin berjerawat pipi kanan kiri.

AWMAYGAAT! Padahal niat gue mau nyari cowo ganteng di Thailand kok malah begini๐Ÿ˜“๐Ÿ˜“ Ibu gue sampe ngamuk dan suruh gue ke dokter kulit sebelom gue berangkat ke Thailand ato bakal semakin parah. Gue tadinya masih ngeyel karena gue anti banget sama skincare waktu itu, tapi akhirnya nyerah juga. Gue dikasih facial foam sama krim krim an gitu lah. Gue pake sekitar 3 minggu dan bukannya sembuh malah semakin parah. Gue kesel banget rasanya karena mau foto juga kayak gak pede dengan pipi kanan kiri berjerawat. Intinya itu episode dimana gue baru sadar kalo sombong tu bener-bener rugi dan ngerawat wajah tu penting banget. Gue decided to stop my skincare from si dokter dan balik make ponds lagi dengan varian yang paling ringan menurut gue(yang pinkish white). Alhamdulillah karena emang sebetulnya gue dari awal puber udah make varian yang ini, hasilnya gak breakout dan stop in jerawat gue. Gue emang make yang oxygen gel kemaren sebetulnya karena yang pinkish white yang biasa gue pake lagi pas abis.


But bekasnya tu parah banget gakmau ilang. Kan kayak merah merah gitu lho. Sampai akhirnya Negara kekinian menyerang dan memperkenalkan gue dengan aloevera NR kecintaan gue banget (sok sokan suhay). Efek di gue bekas pipi kiri ilang tanpa bekas alias mulus, jerawat pipi kanan karena lumayan banyak belom sepenuhnya ilang tapi lumayanlah. Jerawat yang tadinya mao kluar malu malu diusir dengan brutal sama si ijo besar ini. Gue udah repurchased sih, kebetulan nitip temen yang lagi di Korea jadi murah banget. 75k doang! Mantap kali ini aloe gue timang-timang dengan sayang wakakka.


Setelah gue merasa surgaa bersama aloevera, akhirnya gue mulai suka buka byuti vlogger kayak Suhay Salim, Tasya Farasya, beberapa chanel luar negri dsb untuk ngerti produk-produk laen. Dan ketemulah gue dengan maha makhluk masker bernama Freeman. Ini salah satu masker popular yang banyak banget variannya, mulai dari mud mask, clay mask dsb dan berasal dari USA. Gue  baca review orang terutama mbak Suhay yang sampe berbusa-busa nge endorse produk ini. Freeman kalo di Indo juga belom masuk sebetulnya secara officially, cuma udah banyak di olshop gitu. Gue kebetulan nemu beauty shop namanya CF Beauty yang emang udah terkenal trusted dan murah katanya di Jogja. Di sana mereka nyediain share in jar nya tapi gak semua varian, dan akhirnya waktu itu gue beli yang detoxifying black carcoal nya gitu sama super clay mask dari Innisfree. Masing-masing harganya 20k ama 25k buat 10 ml. Ya bisa gue pake sekitar 5-7 kali kalo gak salah. Pas pemakaian yang Innisfree, gue ngerasa ketarik banget muka gue karena emang ini buat ngencengin kulit gitu katanya. So far sih gak bikin yang alergi ato gmn gitu tapi juga gak ada efek yang bikin better. Biasa aja intinya. Masker gue ini pada akhirnya gue hibahkan ke babe gue karena beliau kulitnya berminyak dan menurut gue masker lumpur ini nyerap minyak banget, di gue jatohnya emang bikin kering soalnya. Untuk yang freeman, ini salah gue sih, karena gue kan sebetulnya emang kurang cocok pake yang berbau carcoal, make varian ini gue kemaren rada merah cekit cekit gitu di awal, sempet tumbuh jerawat satu juga, tapi after that gak bikin breakout karena komedo gue di hidung malah super teratasi. Intinya gue gak merasa breakout di kedua produk ini, Cuma juga gak ada hasil yang bikin gue sejatuh cinta ama NR, jadi gue gak akan repurchased lagi. 


Masih penasaran sama freeman gue beli lagi yang avocado oatmeal sama diamond. Ajegile gue cocok bangats sama yang avocado! Wah gue gabisa membayangkan deh betapa bahagia hidup gue saat menemukan satu makhluk lagi yang cocok di gue. Bekas gue berkurang lebih banyak daripada yang NR lakukan jadi gue udah repurchased share in jar nya dua kali. Kalo yang diamond gue make biasa aja sih hahah cuma sensasi dinginnya gue suka banget. Dan terus….. lalu….. kemudian… kenapa gue jadi byuti blogger gini -_-

Intinya gitu lah, gue baru merasakan banget sekarang yang namanya kena batu “Benci jadi Cinta”. Alhamdulillah sejauh ini gue kaga patah hati (semoga emang kagapernah). Gue jadi suka alay megang-megang pipi gue yang semut aja bisa kepleset. Ngerasa beda aja gitu sama yang dulu-dulu. Ternyata dapet muka yang bagus kaga perlu juga kudu nge dokter kulit wkwkwk, skincare perlu Cuma sebutuhnya aja kalo gue bilang sih. Mahalnya yang bagimana dulu, kalo lu make sebutuhnya ya jatohnya mungkin gapapa karena toh habisnya juga lama ini. Tapi kalo semua dicobain dipakein ya…. -_- Ibaratnya elu makan mau mahal sekalipun kalo berlebihan akhirnya kekenyangan dan bikin sakit. Makanya make sebutuhnya aja kalo gue. Gue belom beli lagi freeman sama NR nya karena nunggu temen gue si Faiz balik dari malay dan bersiap gue penuhin bagasinya dengan titipan gue nanti wkwkwk๐Ÿ˜ˆ๐Ÿ˜ˆ di sono udh official dan murah banget gitu daripada Indo. Kalo dia kaga mau gue pecat jadi temen๐Ÿ’ช

Oke segini dulu lah postingan gue. Ntar next gue bakal cerita lagi tentang WISUDA gueeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee jeng jeeng!

Saturday 24 February 2018

Dugong become adult

Oke, ini cool banget. Dalam dua hari gue nge post 3 dan semuanya long john alias panjang wkwkwk. Ini unyu banget mengingat gue bahkan udah 4 hari stuck masalah pembahasan skripsi dan malah lancar banget nulis di sini.

Anyway beberapa bulan terakhir gue jadi lebih banyak kontakan sama temen temen lama. Which are temen SD, SMP, SMA, dll. Ngobrol dan ngocol sama mereka ini terikat banget sama ingatan gue tentang masa-masa nge blog. Sehingga di saturday morning ini gue udah sibuk buka laptop untuk stalk abad kejayaan gue dulu sebagai Dugong yang lucu. Yes... gue buka hampir semua older post gue. Ngakak ketika baca betapa sinting jalan hidup yang gue pilih, sedikit terharu pas gue liat postingan gue tentang merah jambu dsb. Wow, i can't believe it aja, kalo ternyata 2011 itu udah lama banget dan gue secara konsisten masi nge blog sampe 2018 ini. 

Pembahasan yang kali ini gue pengen banget tulis adalah... eeng ing eeeng.... RELATIONSHIP!

Yes, gue menyadari bahwa di older post gue, postingan yang paling banyak dapat viewer adalah kalo gue udah mulai galau bicara cinta. Entah apa yang menarik dari ini. Gue hanyalah manusia berbadan bulat yang sempet linglung selama beberapa abad, kemudian insaf dan kembali lagi ke jalan kesintingan ini.

Ngomongin tentang cinta, gue selalu ngerasa gak pantes untuk itu semua. Why? Lah gue mawas diri. Dengan bentuk donat gue yang tidak kunjung bertransformasi menjadi churros, ya mana bisa gue pede? Tapi lucunya, terdapat banyak fakta di mana ternyata laki-laki unyu yang bertebaran di dunia ini masih bisa menemukan sisi 'menarik' dari seekor duyung yang berjalan... salah..bukan, tapi berjoget di dunia yang katanya lagi kejam ini.

Gue nggak mau kayak kepedean, tapi emang sejak SD at least adalah satu dua yang menyatakan naksir nya pada gue yang tidak ada apa-apanya ini. Bahkan sampe kuliah ini pun, biasanya mereka punya alasan yang relatif sama.

"Kepribadianmu unik, bisa bikin dunia suram tu berwarna. Wajahmu lucu. Kamu bulet tapi kamu tetep cantik."

Bahkan ada cewek yang secara terang terangan bilang ke gue, kalau dia pengen punya suami kayak gue. Bah! Serem amat. Emang gue segila apasih sampe orang sampe pada begini -_-
Dan lucunya lagi, biasanya yang tertarik sama gue itu rata-rata juga mempunyai kondisi dan sifat yang sama. Biasanya orangnya kalem dan pendiem, atau yang galak dan keliatan susah dijangkau orang. 

Gue sering ngaca di cermin (tentunya bukan sambil akting bego triak triak nanya siapa yang tercantik di dunia ini kayak di Snow White). Gue sering self reflection aja, ih siapa sih yang mau sama orang kayak elo Gong? Udah bulet, berisik, idup lagi.

Gue ngakak tak tertahankan. Di kuliah ini, terhitung mungkin ada ummm.. sekitar 5-7 orang mungkin lebih yang menyatakan kekagumannya sama gue, termasuk temen gue yang foreigner. Buat gue ini prestasi mengingat gue yang ingin mawas diri haha. Gue beberapa juga dikenalin sama anak jurusan teknik sama senior gue. Di rohis, gue baru dikasi atau ada satu cowok yang katanya kagum, tapi orang itu gakmau ngasi tau gue siapa yang kagum itu. Katanya biar kyk secret admirer aja wkwk.

Gue jadi inget waktu temen gue Cabond yang super ganteng dari Thailand dan punya banyak fans (Dia penerima full scholarship dan ambassador kampusnya di sana sodaraaaaa!!!) sering banget ngikutin gue kemana-mana. Kalo ada pembagian tim, pasti dia ada di tempat gue berada. Waktu itu gue ngakak sambil bercanda nanya dia,
"Cabond elu ngapain ngikutin gue melulu. Lu naksir ya sama gue?"
"Gue akan selalu ngikutin dimanapun elu berjalan." kata si Cabond.
Nah terus temen gue yang lain namanya Kim bilang, "Iya dia suka elu."
Gue masih ngakak terus bilang, "Jangan, gue tu jelek, bulet. Gak ada yang menarik pokoknya.."
Eh terus si Cabond bilang, "No, bagi gue elu itu cantik dan ga segendut yang elu pikir."
Habis itu gue cuma bisa ngakak dan tidak ingin melanjutkan perbincangan yang semakin aneh ini -_-

Sometimes gue juga sering dikasih tau senior gue kalo ketua rohis pusat di kampus gue nanyain kabar gue. Namanya Chaidar. Kita berdua dulu sempet dikirim se tim di Jakarta pas ada lomba gitu. Nah, sifat gue berbanding terbalik banget sama manusia yang super kalem ini. Tapi lucunya kita malah akrab dan suka cerita gitu. Nah, konon katanya senior gue, kalo gue melakukan suatu hal yang bagi dia itu luar biasa dan nggak ngabarin Chaidar, dia akan merasa kayak "Wah si Dugong ni tidak ngabarin gue, dsb."  Contohnya waktu gue dilantik jadi Kadiv kemuslimahan di rohis fakultas, lah gue aja nggak pede sama kemampuan gue. Mau gue kasi apa di divisi ini? Mau gue ajarin cara wudhu pake sirup marjan edisi lebaran? Ato cara menarik perhatian lelaki soleh ala Dugong syar'i jejogetan? Intinya ini bukan kabar menggembirakan yang gue sampe harus ngabarin ketua rohis pusat. Yakalik gue jarang nge chat dia tetiba bilang, "Halo Dar, eh gue kadiv lho sekarang. Ciyeee.."
Iya kalo dia merespon sesuai dengan yang gue harapkan, jejogetan bersama misalnya? Tapi kalao ternyata dia cuma nge read? Wibawa duyung gue ilang doooooooooongg!!!

Dan masi banyak drama lain yang gue gakmau cerita karena capek ngetiknya. Intinya, ternyata gue laku juga hahahaha.



But, how about me? Bagaimana dengan gue?๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Inilah yang complicated to tell. Dalam hidup gue, jujur gue hampir gak pernah kena baper serius tingkat dewa masalah cowok. Iyes hampir, ini berarti sempet ada, dengan rasio seperti burger Bic Mac dengan remahnya, sedikit banget. Tapi sejak baper serius masa lalu itu, gue hampir mati gaya aja haha. Kayak cowo di dunia ini tetap menarik tapi ga untuk hubungan serius -_____-

Sempet sih, duluuuu banget, mungkin smt 3 gue agak pengen nikah. Kayaknya asik juga kalo nikah (meskipun gue ngga ngerti asiknya tu dimananya). Tapi keinginan itu menguap cepet banget dan bahkan, sekarang yang temen temen gue udh beberapa menikah, punya anak, atau punya plan nikah.. gue sama skali ga terusik dengan itu. Gue malah smakin pengen sendirian dulu, nikmatin hidup gue yang baru ini (karena Lupin's effect itu). Gue enjoy dengan impian bahwa gue pengen abroad, dianggap orang cerdas yang aneh (which is gue merasa gak pernah begini selama SD-SMA), nyari teman sana sini, diet sebisanya.. dsb. Di saat ortu dan keluarga gue mulai khawatir dengan orientasi gue yang semakin menjauh dari dunia pernikahan, gue malah merasa sangat senang dengan hidup gue sekarang. Lagipula gue bulet dan ini bukan alasan yang bagus bagi gue untuk membuka diri.

Yes, gue minder banget masalah badan sih. Bagi gue ya tidak deserve enough untuk orang sampe naksir gue. Makanya tiap ada yang gue rasa wadoh ini orang baper ke gue, gue langsung bawa ngakak aja. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Hal ini menjadikan gue kayak tersugesti kalo gue sulit jatuh cinta, lebih tepatnya membentengi diri gue dari hal-hal yang bagi gue "nggak perlu". Hanya saja, gue sejujurnya juga agak khawatir kalau gue bakal keblablasan karena terlalu nyaman sendirian. Buat orang yang sudah cukup untuk menikah, ini ya bisa jadi problem lah ya. Temen-temen gue udah punya satu anak lho rata-rata, gue malah memproklamirkan diri menjadi Dugong anti Cowok.

Beberapa orang lama bilang masalah gue adalah gue terlalu terikat sama satu orang dan sulit melepaskan. Sulit karena gue yang gabisa, atau karena masih ada yang belom selesai dan minta diluruskan. I choose no one. Karena gue merasa, hei... apakah masa lalu sesulit itu untuk dilepaskan? Gue saat itu mungkin masih terlalu unyu untuk ngerti cinta atau gimana, jadi menurut gue ini nggak masuk hitungan. Tapi, ngeliat postingan lama-lama gue, sejujurnya ini bisa jadi make a sense juga. Terlepas dari fakta apakah gue pernah beneran cinta dia atau gimana, bagi gue it's end. I believe dia juga sudah menemukan jalannya sendiri, atau sedang mencari jalannya dan gue nggak mau mengusik manusia itu barang sedikitpun. Gatau yah... beda dunia aja rasanya. He's too perfect for someone like me and maybe i can't handle it.

Sekarang sih, gue lagi enjoy banget menapaki aura Dugong yang lagi mulai kembali. Sibuk nata diri karena gue pengen sidang bulan depan (ini termasuk sidang terawal di angkatan gue karena masi banyak yang lagi ambil KKN). Gue juga berencana apply master di beberapa negara demi mewujudkan impian abroad gue.

Gue slalu berpikir, dunia ideal pernikahan gue adalah gue tinggal di negara bersalju, tinggal di flat tengah kota dengan view keramaian di segala penjuru wkwkwk. Gue pengen punya kucing gendut, kura-kura, burung, dan ikan. Punya aquarium ato taman kecil di dalem rumah yang ada suara airnya (gue kan suka hujan dan suara air). Rumah gue kecil aja, tapi super bersih dan punya mini library dengan buku dari berbagai negara. Gue punya sepeda yang bisa gue pake tiap hari ke pasar untuk belanja, atau gue lebih banyak jalan kaki menikmati keindahan kota. 

Gue kurang suka dunia luxury, karena bagi gue itu bukan Dugong banget. Jadi gue gak mengharapkan kayak punya kendaraan mobil di awal pernikahan. Gue keinget gimana temen temen gue capek jalan kaki dan prefer grab car di Thai, tapi gue menikmati banget bergelantungan di MRT, jalan keringetan sambil liatin peta jalan. Gue lebih suka nongkrong gaje di taman kota sore hari, sambil ngunyah donat dan baca buku daripada nge mall dan habisin duit beli kopi. Gue memimpikan sama ayang embeb wkwkwk, nonton film komedi bareng pake proyektor di tengah malem atau joget berdua pake musik rock di tengah cuaca yg lagi cerah. Gue juga pengen banget someday ngelukis bareng suami gue di kaca jendela yang berembun atau ngusilin muka suami gue pake spidol pas dia tidur.

Meskipun sekarang gue cukup sulit membuka hati, tapi Dugong tetaplah duyuung yang punya mimpi. Gue pengen punya suami yang hebat, jadi gue juga harus berusaha jadi hebat. Entah gue jadi apa besok nanti, anak anak gue juga harus jadi duyung yang hebat. Gue sering buka Ellen Show dan ngliat tayangan anak anak kecil sekarang pada pinter-pinter banget. Ada yang polyglot, ada yang president expert, geo expert, biochemistry expert, singer dsb. Padahal mereka rata-rata cuma 3 tahun usianya. Pas gue liat ternyata mostly karena full time mother ibunya. Gue gak men generalisasi kalo ga full time gabisa keren, cuma gue ngeliat orang genius bisa dibikin bukan hanya karena bakat doang. Someday gue pengen beli banyak buku dan mainan kayak lego, piano, puzzle, flash card, uno, dsb dan gue main sama anak-anak gue sejak bayi. Yah kebetulan gue juga masi doyan begituan hahaha...

udah deh, gue rasa ini semakin membosankan karena dunia kedewasaan memang membosankan wkwkwk. Gue perlu tutup dulu postingan gue hari ini. 

Makasih udah baca blog gue!!!!!!









Friday 23 February 2018

Dugong's Journey

Okey jadi gue akhirnya mood nulis nya lagi bagus banget jadi langsung capcus bikin next post. Gila yah, gue mood nulis tapi skripsi gue tinggal begitu aja ;)

Jadi sesuai janji gue, gue pengen bagi cerita gilanya pas gue terdampar di Thailand haha. Ini terhitung udah 2 minggu... eh SEBULAN! wow... time flies banget yah.

Jadi waktu itu sebelom KKN gue ngliat kalo pembukaan D'catch taun ini dibuka lagi dan host nya di Thailand. Gue antara seneng, minder, takut, tapi berusaha nekad pas daftar itu. Gue bener bener mau menumbuhkan Dugong banget biar gue ga kuper lagi. Jadi berbekal niat dan nekat, gue daftar dan nunggu interview. Seleksinya has to be spoken in english lah ya, mosok tes bahasa tubuh. Gue ditanya motivasi, aktifitas, pengalaman internasional laa laa land lah.. Nunggu..nunggu.. kayak gue nungguin si dia.. nunggu lagi.. harap harap cemas... kepikiran gak lolos... dannn... tibatiba gue dikasi kabar gue lolos. Gue mau loncat loncat tapi malu karena lagi ketemuan KKN. Tapi yang jelas gue nyaris gak percaya apa yang gue tulis 3 tahun yang lalu comes true. Plan gue 5 tahun ke depan (Berarti ini tahun ke 4 nya)... "Ke luar negri sebagai perwakilan kampus." OWOWOWOWOOWO. Gue heboh banget jejogetan dalam hati tapi sok cool banget pas ngomong ke orang tua, "Be, buk, aku lolos.." Datss ool!

Mulailah gue disibukkan dengan persiapan KKN, D'catch nya, asisten dosen dsb. Dosen D'catch strict banget, kita diawal sering dimarah marahin karena ga ontime dsb. Pikiran gue jg pecah karena KKN dan skripsi juga. Pokoknya itu masa masa yang amazing tapi jujur sulit bgt kwk. sempet hopeless.. temen deket gue Vita sama Resti udah fokus skripsi banget karena sejak awal mereka emang gak terlalu minat organisasi lagi. Ya ipk nya tinggi juga emang karena fokusnya yang 100% di kuliah. Kalo gue kan labil mana mana diambil, habis itu nangis nangis kayak abege labil --"

Mana di sela sela itu, gue sempet bego salah forum waktu baca selebaran dari dosen jurusan jurnalistik. Gue kira ada seminar gratis tentang kepenulisan wartawan dari dewan pers dan ada sertifnya dan makan gratis laaa laa land.. motivasi yang salah ini menjerumuskan gue banget karena begitu sampe sana LO TAU... LO TAUU? ITU BUKAN SEMINAR. ITU UJIAN SERTIFIKASI JURNALISTIK YANG BIASANYA MAO JADI WARTAWAN!!

BEGO KAN? IYA!

Gue kepalang basah udh disitu. Ketemu senior gue yang udah lulus dan pernah jadi wartawan salah satu media, semua orang disitu udah gede semua dan basicnya jurnal cooy! Gue ngisi form, ada kolom "Mata Kuliah Jurnalistik yang pernah diambil dan dapat menunjang sertifikasi." gue bengong. berusaha tenang pas ngliat jumlah baris jawaban yang bisa diisi. ada sekitar ummm.... 10 baris? dan gue cuma keisi 6 baris. Isinya? DASAR DASAR JURNALISTIK.. DASAR-DASAR ILMU POLITIK... dan dasar dasar kuda berponi lainnya -_- gue ngelirik peserta laen.. YATUHAN MEREKA SAMPE KEKURANGAN BARIS DAN BIKIN BARIS BARU!!

Di situ gue pasrah, mau mundur wibawa duyung gue hilang dong. Akhirnya nekad. Pengujinya ada 6. Salah satunya killer kata orang. Dia cerita di Bandung ada 6 peserta dan cuma 1 yang dilolosin. Gue ingin menangis minta Harry Potter jemput gue pake sapu sekarang.

Ujian itu ada banyak aspek yang gue gakmau inget inget itu angkanya. Ini biasanya jadi step awal orang kalo mau jadi wartawan, harus sertifikasi intinya.. setiap kompetensi harus mencapai standarnya. Kalo salah satu aja ga lolos, yaudah galolos mskipun ujian laen gue tinggi misalnya.  Gue banyak ga ngertinya, sering minta ngulang instruksi dan akhirnya gue nanya senior gue kalo ada bahasa alien yang gue gatau. 

LUCUNYA... ALANGKAH LUCUNYA.. GUE LOLOS! GUE LOLOSSSSSSSSSSSSSSS!! NILAI GUE PAS PAAN BODO AMAT. TAPI GUE LOOOOOOO~~~~~LOSSS~~~~~~~~~~~~~

Kalo dewan pers menilai gak dari hasil tapi dr prosesnya.. gue banyak begonya di tengah jalan, mungkin gue ga dibiarkan joget joget girang sampe rumah.


Next.
next.
next.
nextttttttt...
enter...
enter..


Sebelom berangkat gue rajin kontakin temen temen gue dari acara taun lalu. Nanya kondisi, masjid, laundry dsb. Gue juga nanya kemungkinan ada peserta taun lalu yang join lagi taun ini. Oke persiapan D'catch yang banyak tears dan more drama akhirnya berujung pada keberangkatan gue di Thailand via jakarta. Gue dapet extra dari ortu gue untuk extended liburan ke malaysia dan singapore seorang diri.. backpackeran, sebelom jihad sama skripsi haha. 

Di Thailand, wow it was like a home! Gue ketemu beberapa temen lama yang udah janji bakal jengukin gue di acara. Fyi, univ yang nge provide acara ini tu univ terbaek di sana, kampusnya bagusnya bujubuneng ;) gedongnya yuhu.. cowonya cakep cakep wkk. Bahagianya gue masi diinget sama profesor" dari negara negara lain. Entah karena badan gue yang keliatan banget bisa diinget  (bulet) ato kebaikan gue (pamer bodo amat wkwkwk). Jadi di hari pertama gue sukses mencuri perhatian karena gue masi banyak diinget sama orang orang lama., otomatis yang lain kan jadi pada kepo.

Kita shooting film bareng, gue jadi jalan jalan di banyak tempat di Bangkok. Bangkok hampir sama kayak Indonesia, cuma lebih tertata banget dan murah banget. Gue kayak anak malem jadinya. Karena hostel gue jauh dari univ, tiap hari kita harus bangun pagi banget karena perjalanan agak jauh ditempuh pake jalan kaki dan disambung MRT. Gue berangkat toko masi pada blom buka, gue pulang hostel toko dah pada tutup. Ini dikarenakan jam break acara suka nanggung buat pulang. Peserta laen hotelnya lebih deket jadi masi pada sempet mandi, dandan dsb. Nah gue mao pulang aja udah habis duluan buat perjalanan, sedangkan bawa baju tiap hr males bgt. Akhirnya gue sering balik jam 11an malem ke atas dan masi pake baju bau top to toe -_-

Masalah makanan juga jadi kendala banget karena ternyata disana halal susah ditemuin. Gue sering meratapi diri cuma bisa makan nasi putih, telur rebus yg ada bonus kecap asin dari sevel. Gue juga gak banyak dikasi duit biar ngirit katanya wkwk. Soalnya disana murah murah banget brur.
 
Lady boy.. gue ada temen gitu. Gay.. ada juga.. logatnya yang lucu gitu, ternyata iya wwkwk. Yang di tipi tipi itu nyata beneran ada wkwkwk. Salah satu dosen dari Thai malah ada yang artis. Gue dikasi tau karena univ terbaek jadi lulusan anak komunikasi di sana banyak yg sukses jg di dunia artisnye.

Dari sekian manusia itu, peserta lama cuma ada sekitar 6 orang, sisanya baru baru. Di team gue ada satu cowok yang terkenal banget sama peserta laen karena cakep wkwk. Awalnya gue nggak tertarik karena dia keliatannya pemilih banget masalah teman dan ga cukup ramah.. Lah orang ganteng sah sah aja kali yah -_- Tapi mungkin karena gue heboh banget di kelas diskusi (which is orang pada serius banget dan kliatan pinternya), dia malah jadi deket sama gue. Kemana mana kita jalan berdua kalo pas produksi film. Gue bukan kepedean ato gmn tp emang gitu faktanya. Temen gue yg lain pada envy krn mau kenalan aja kyk ga enak gtu, gue malah udah sering nangkring di insta story nya karena ternyata dia sering ngrekam gue lg joget joget. Nama inggrisnya Cabond karena org Thai emg biasanya punya nama laen buat lebih mudah di spelling. Tapi akhir akhir acara gue manggil pake nama aslinyaaa wkwkkwk! Sumpah gue genit banget ya -_-

Gak sih, gue gak peduli dia gitu krn gemes liat Dugong bulat menari, ato interest ato ada faktor laen. Tapi gue seneng bangettt punya temen baru lagi. Gue juga satu satunya yg berhasil mengklarifikasi kalo dia bukan gay krn byk yg ngira dia gay saking rada ketusnya dia. Karena pas night party gue keluar ruangan yang sesak sama org clubbing, berdiri di rooftop hotel ngliatin Sukhumvit di malem hari. Ternyata Cabond ngikutin gue dan kita malah ngobrol. Dia curhat gitu ttg mantan dsb. Temen akrab gue yang lain namanya Antoine dari Filipina. Anaknya banyak omong tapi pinter banget, keliatan sih. Temennya juga bilang dia emang orang kutu buku di jurusannya.

Yang gue heran cuma satu, kenapa gue slalu lebih banyak punya temen cowok -_- Seberapa genitnya kelakuan hamba ini Tuhaaaann..

Abroad lagi bikin gue self reflection lagi, banyak bersyukur sama yang Allah kasih. Gue seneng banget bisa kumpul sama orang asing, notabene gue emang cinta banget international platform. Karena gue merasa sangat dihargai dan ditoleransi sifat aneh gue. Mereka gada yang bilang "You are weird" pas gue ngelepas tegang dengan hal hal gajelas. Gue sangat diterima apa adanya dan ngerasain ketulusan mereka. Gue juga menikmati banget ketika mereka kepo kenapa gue pake hijab, kenapa ga sentuhan tangan, ato still virgin dsb misalnya. Gue kira mereka udah familiar sama islam ternyata nggak. Waktu kecil SD-SMP inget banget dimusuhin banyak anak cewek karena dianggep caper sama cowok. Padahal gue kan emang orangnya heboh ke siapa siapa, dan mungkin karena sekolah gue adalah sekolah yang dipisah cowo cewenya, ya gue wajar aja. Cuma gue sedih banget kwk. Makanya gue benci namanya temen sejujurnya. Gue merasa gak ada yang bisa dipercaya. Tapi gue pikir ah yaudah lah.. yang udah yaudah. Ketemu sama orang kayak Faiz ato Lupin bikin gue sadar untuk lebih cuek aja sama yang benci kita, jadi gausah diambil pusing. Someday kan kita bakal ketemu orang yang paham kita, toh orang juga banyak di dunia ini. Permen gak mungkin semuanya masam, ada yang manis juga kan wkwkwk.

Kali ini kalimat berkesan dateng dari temen gue Ayla. Dia peserta Filipina yang awalnya rada disebelin karena kayak judes. Tapi gue tau dia baik bgt sebetulnya. Pas di hari terakhir gitu dia bilang gini ke gue, " No Dugong, we don't hate u, everyone loves you here. You always make us laugh."

Di Thailand gue beli banyak novel lucu. Total ada 4, satu buat temen gue Riqqah yang waktu itu juga lagi ke Taiwan exchange. Jadi nanti kita tukeran buku dari luar negri. Dia temen deket gue dr sejak masuk AIESEC. Karena sama sama introvert dan suka buku jadi malah cocok.

Gue ada cerita pas di hostel. Namanya hostel kan dapur kamar mandi dipake barengan. Guest nya juga campur kan tidurnya dari berbagai negara. Tapi di tempat gue cewe semua dan dari tim gue karena emg cewenya pas sama kamar tidurnya. Gue pernah ketiduran dari sore sampe midnight dan sama skali ga bangun selama itu. Kebetulan gue lagi "libur" juga. Pas bangun gue segera mandi trus gue laper dan makan mie instan di pantry. Karena jilbab gue habis dan lagi gue laudry di laundry room, sambil nunggu cucian gue makannya pake handuk yang gue bikin hijab. Kebetulan itu handuk panjangnya bisa smpe lutut gue jadi pas gue pake hijab malah kyk orang eskimo.

Pas gue lagi asik makan, ada bule ngambil air putih di situ. Awalnya cuma gue senyumin, eh dia malah ngajak ngobrol. Ternyata dari Texas dan usianya sebaya. Dia lagi holiday di Thailand sebelum lanjut ke China. Sumpah ni bule baek banget. Namanya Joanna, cantik baik banget sumpe. Kita crita banyak hal sampe mie gue dingin. Tentang muslim, ISIS (Pasti banget kan Orang Amerika kepo nanya ini ke kita), cerita Trump, dsb. Gue nyaman banget cerita sama dia dengan bhs inggris ya yg gini gini aja wkwkk. Tapi betapa bahagianya gue ketika dia gak percaya pas gue blg gue dari Indonesia, karena dia blg english gue bagus dan gak kayak dari negara yang ga berbahasa inggris.
Ahh.. dasar Milea, bikin Dilan salting aja....
 
Sayangnya, endingnya acara ini ga sedramatis taun lalu wkwk. Gada nangis nangis karena peserta kepisah hotelnya. Airport juga jauh banget dan pulangnya ga serempak. Univ gue paling lama pulang karena extended 1 hari ke provinsi lain untuk main-main.

Tapi kemudian gue sadar lagi, abroad memang nyaman banget. Gue gak takut ke tempat asing, kenalan sama orang asing dan berbahasa asing. Belajar ginian ternyata enak banget. Gue sempet nyasar pas di Thai padahal dah  malem. Gue gakmau ngrepotin LO gue jadi gue berusaha nanya aja ke orang orang sampe ketemu jalan pulang. Orang Thai ga banyak yang bisa bhs inggris, biasanya banyak yang agak takut ngomong sama kita. Ya kalo mereka ga ngerti masut kita ya tinggal blg makasih dan nyari orang laen yang bisa bantu kita. Gue juga belajar dikit dikit bhs Thai buat mempermudah gue selama di sana.

Lain cerita pas gue di Malaysia sama Singapore. Gue udah pernah ke malay jadi ga terlalu asing sama tempatnya. Gue cuma sempet kyk apa yah.. smacam jet lag yg bukan jet lag. Karena gini,  rute perjalanan gue setelah acara di thai adalah Thai-Malay-Singapore-Malay-Indo. Otomatis gue lewat banyak bandara dan ke imigrasi berkali kali. Karakteristik orangnya juga beda beda kan. It feels so awkward gitu. Dulu mas di Malay gue lebih nyaman pake bhs Indo karena melayu kan mirip. Tapi karena gue sempet di Thai dan di sana basicnya kita bicara inggris dan sdikit sok sok an Thai, gue jadi kesusahan nyesuaikan diri pas di Malay dengan bahasa melayu. Padahal orang malay kalo tau kita orang Indo juga males bicara pake inggris jd seringnya pake melayu. Akhirnya gue tetep lebih sering make bhs inggris buat nanya nanya rute, harga dsb.

Di Singapore gue betah banget. Emang bener kalo org blg bagus banget singapore tuu.. dan mahal wkwk.  Es krim kyk pedelpop disana bisa 50 ribuan kalo dirupiahin. Gue aja dinner cuma bisa beli kayak pop mie di sevel nya Changi krn duit gue cuma 300 ribu kalo dirupiahin buat dua hari. Ternyata pun mie cup nya gada sendok, terpaksa di tengah dinginnya Changi gue sulap mie kuahnya jadi mie goreng dan makan pake tangan dengan joroknya -_- Oiya bener, gue gak nginep di hotel tapi tidur berjoget di lantai Changi wkwk. Malem gue sempet liat gerhana bulan di Marina Bay, terus balik Changi buat tidur dan paginya ngebolang lagi. Orang sana juga ramah cuma cuek cuek aja gitu. Btw koper barang barang gue tinggal di hotel di Malaysia karena gue dapet hotel murah. Jadi gak terlalu galau gak tidur di hotel 2 hari karena murah banget. Di Singapore gue cuma model ransel, botol kosong buat ngisi minum gratis, sama duit 29 SGD itu tadi.

Gue sok kaya banget. Dalam sehari gue sarapan di Singapore, Dinnernya di Kuala Lumpur wkwk. Padahal asli duit gue dikit banget. Total gue dibawain 2,5 jt buat 15 hari di Thai-Malay-Singapore. Ortu gue gakmau gue boros karena belom bisa nyari duit sendiri.

Ini semakin memperkuat impian gue untuk tinggal di luar negri dan membesarkan anak-anak gue di sana. Gue udah mulai impian gue sejak tahun ini. Gue pengen someday punya mini library di rumah gue yang isinya buku buku dari berbagai dunia yang udah gue kunjungi. Next trip gue pengen ke China ato Filipina karena gue punya banyak temen disana.  Besar harapan gue semoga ada lagi rejeki karena Yang Di Atas selalu mendengar.

Gue sejauh ini cukup salut dengan diri gue sendiri yang mau move on setelah bego bertahun-tahun. Gue belum puas tapi gakmau gak bersyukur. Temen temen gue sering bilang gue suka merendah, tapi mereka cuma gatau apa yang udah gue lalui sehingga gue selalu ingin semakin merunduk.
 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template