Sunday, 17 August 2025

Hai Tuhan

Tuhan...

Untuk segala rasa sedih darimu
Sakit hati
Patah hati
Patah semangat
Kehilangan arah
Kebingungan
Kelelahan
Kekecewaan
Ketidakmampuanku..

Terima kasih ya,
Aku bersyukur.

Tapi satu lagi Tuhan.
Jangan lupa, buatlah aku supaya bisa menangis.
Agar aku tidak lupa bahwa sejatinya aku butuh air mata.

Tuhan, aku kembalikan semua urusan ini kepadaMu.
Jangan paksa aku lebih kuat lagi.

Thursday, 31 July 2025

My Self Reflection Today (2)

 Hello!

Semalem gue nangis sesenggukan karena terharu bejir😂 Terus, gue sibuk wasapin orang-orang yang menurut gue harus gue ucapin terima kasih.

Karena itu, gue gak bisa lanjutin ngeblog dan memutuskan untuk hari ini aja ngelanjutin part 2 dari postingan sebelumnya.

Well, cuti dua hari ini sangat bermakna. Gue lama banget gak nanya diri gue sendiri karena selalu sibuk mencukupi diri di hal lainnya, terutama di masalah keuangan.

Let me tell you about my story...

Setiap Orang dan Masanya

Di usia menjelang 30, gue baru belajar kalau ada loh, namanya arti kehilangan karena udah abis masanya—dan bukan karena alasan-alasan logis terkadang—tapi yaudah. Gak deket lagi dan kayak gabisa lagi.

Ini sebenernya udah sering terjadi di hidup kita, termasuk gue. Kayak dulu punya sahabat dari SD, pas beda SMP.. lost contact. Punya sahabat cowok yang dia nangis-nangis patah hati aja ke gue. Begitu udah punya cewek dan ada juga yang udah balikan, lost contact. Dan masih banyak lagi.

Dan berhentinya kita dekat, rata-rata juga bukan karena pertikaian. Tiba-tiba udahan ajah. Diem, hidup dan sibuk sendiri-sendiri. Tapi kalau disapa, ya ngobrol lagi sebelum pergi lagi.

Salah satu kehilangan yang paling signifikan dampaknya, of course waktu gue putus. Patah hati pertama dari pacar pertama. Back to my ex story, di mana gue ngerasa kami udah mengupayakan banyak hal dengan versi terbaik yang kami bisa, hanya untuk bertahan.

Pada akhirnya, mau sebaik apapun kita usahakan, kalau udah waktunya abis, yaudah.. abis.

Bahkan, dulu... beberapa saat setelah kami putus gue masih berkeyakinan gue akan bersama dia lagi. Tapi, kalau ditanya lagi sekarang. "What if someday he ask you for one more time?" I definitely say no.

Pada akhirnya... semakin lama kita hidup di dunia ini, maka akan semakin banyak kita belajar soal pertemuan dan kepergian.

Gue belajar bahwa setiap orang bisa menjanjikan akan mengupayakan untuk menyayangi seseorang yang berarti untuk hidup mereka. Ke orang tua, ke adik, kakak, sahabat, your lover, temen kerja, and more.

Tapi yang gak pernah bener-bener bisa kita pegang adalah, "FOR HOW LONG?" Karena cuma Tuhan yang megang kendali.

Ternyata.. kata "Aku akan menyayangimu sepanjang hidupku." bukan berarti sampai kita mati.. tapi soal sepanjang masa kita dengan orang tersebut.

Karena itu ada istilah people come and go. Dan meskipun ini pahit, kita harus terus belajar di salah satu life lesson kampret ini😖

That is why... sepertinya, gue akan belajar menikmati dan menghargai setiap detik masa-masa ini bersama orang-orang. Sebelum nanti akhirnya gue atau orang lain yang diputuskan Tuhan untuk udahan.

I will treat them better, love them bigger, hug them tigher, smiling together.. greeting them with my clingy morning.

I will enjoy every single time that God gives to me.

And it's not only for them, but also me.

Karena kebaikan akan tinggal, meskipun hidup lu gak bertahan lama.

Satu hal lagi.

Jangan minta orang pergi dari lu ketika mereka lagi berjuang buat lu, tapi jangan pernah memaksa mereka tinggal kalau mereka mau pergi.

I will respect them and myself as much as i can. Until its end.

Berani Hidup Sendiri dan Terbiasa Merasa Sendiri

Dulu, selama gue pacaran (anjir sori bukannya gue gamon, tapi emang ini yang paling relate woi😂😂), chat gue jarang sepi. Tiap pagi minimal ada ex gue yang nyapa pagi gue sampai sebelum tidur. Kalau ada apa-apa, gue ada orang yang bisa ditanyain pendapat.

Atau karena gue masih punya orang tua lengkap dan mereka mampu, gue merasa kalau ada apa-apa, ada yang siap 'ngebackup' gue (meskipun gue lebih banyak tidak menggunakan privilege mereka).

Sampai akhirnya ada di titik di mana gue ngerasa dunia tetap rame banget, makin rame kadang. Tapi gue ngerasa sendirian.

I mean, gue sebetulnya dari sononya udah diciptakan Tuhan lebih suka kemana-mana sendiri. Selama kuliah misalnya, gue sering jalan sendiri, nonton sendiri, makan sendiri dkk. Tapi, ketika gue dihadapkan situasi di mana "Ini beneran lu harus sendiri lagi. Elu udah dewasa pulak, harus lebih mandiri."

I swear but it was so scary.

Sampai akhirnya, gue belajar lebih berani dan punya mindset, "Oh, ternyata, kesendirian itu gak semenakutkan itu. Masih bisa dijalani. Tenang aja."

Pada akhirnya, sekarang gue menyikapi kesendirian dengan cara wajar. Peluk diri secukupnya, hibur diri semampunya, dan kembali ke reality.

Emang bener kata Babab, "Makin gede kita, makin banyak kita ngomong yaudahlah gimana lagi?"

Bahwa Setiap Orang akan Berubah, dan Itu Nggak Papa..

Ini adalah life lesson yang gue temukan pagi ini banget. Ada seorang konten kreator yang cerita dia menikahi istrinya karena sifat idaman yang dia temukan di diri wanita ini.

Tapi dia kaget, karena setelah 4 tahun pernikahan, dia merasa kayak 'telah menikahi 6 orang yang berbeda, padahal tetap satu.' Mulai mempertanyakan, "Kok dia yang dulu beda ama sekarang?"

Di tahun pertama, istrinya pendiem dan lebih suka di rumah. Sosok yang penurut.
Di tahun kedua (mereka udah menikah ceritanya), ternyata istrinya mulai jadi orang yang bawel dan baru keliatan cerewetnya.
Di tahun ketiga dan keempat, mereka udah punya anak. Istrinya jadi agak resek dan gampang marah. Mungkin karena penyesuaian diri menjadi ibu.
Di tahun kelima, istrinya lagi mode bucin ke si konten kreator. Mereka jadi ngerasa makin deket dan di fase honeymoon phase.
Kemudian di tahun keenam, istrinya yang udah bucin tetiba jadi rada avoidant. Lebih diem, gak suka ngegombal lagi, dsb.

And you know what? Di akhir video, si konten kreator masih bilang, "Gue masih cinta banget ama istri gue. Meskipun gue udah ngeliat 6 sisi dia yang sangat berbeda."

That's it. Kita adalah satu orang, tetapi terbentuk dari berbagai situasi dan bertemu juga dengan banyak orang. Jadi, perubahan adalah hal yang wajar.

(Biarpun menurut gue, tidak semua perubahan harus dinormalisasi ya. Kalau lu tadinya jadi sahabat yang baik terus tetiba berkhianat, ya jangan. Tinggal kita ngukurnya aja gimana perubahan ini bisa diterima).

Dan, kita perlu lebih peka untuk tahu, siapa aja yang udah melihat berbagai sisi kita ini (bahkan jikalau belum semua keliatan), tetapi mereka enggak pergi. Mereka menyayangi kita apa adanya.

Selain papa mama lu, adik kakak lu, nenek lu, siapa lagi?
Hargai mereka, ya...

Berpikir Luas, Bukan Cuma Soal yang Umum

Ini adalah bahan diskusi gue sama emak gue kemarin. Ceritanya, ada temennya yang bingung karena anaknya dia baby blues. Padahal ini anak keempat dan semua kelahiran dia ngalami baby blues yang katanya cukup parah.

Yang bikin lebih 'bingung' mereka, si mbak ini dari keluarga yang kaya raya. Masing-masing satu anaknya dipegang satu baby sitter. Suaminya setia juga. Intinya si embak tinggal bernapas, cantik, dan berkarier (menurut keterangan yang bersangkutan).

Jadi, kenapa tetep bebiblus? Padahal fasilitas lengkap, duit ada.. masa gak bersyukur? gitulah intinya.

Gue yang denger cuma manggut-manggut dan bilang, "Yah, Tuhan kan adil bagi jatah masalah. Kalau bebiblus cuma berlaku di orang kekurangan, kasian dong. Bebiblus itu kan faktornya banyak dan gak semua bisa dijelaskan. Kita kadang gapaham."

Berpikir luas... banyak disalahartikan dengan berpikir secara umum.

Menurut gue, yang berlaku di umum belum tentu bener atau salah, karena biasanya diambil dari yang rata-rata terjadi.

"Ah lu mah enak. Udah pinter, pasti sukses gedenya."

"Lu kaya, beli apa aja bisa."

"Lu cantik, jodo mah bisa dicari."

"Lu udah kerja, belom nikah, duit buat elu sendiri."

Dan masih banyak lagi.

Padahal, balik lagi, Tuhan nyiptain kondisi tiap orang beda-beda. Ada yang diuji dari A, B, C, sampe X. Udah kita disuruh kuat ngehadapi masalah masing-masing, lah ada orang petantang-petenteng mempertanyakan elu kenapa ini itu, kan gak enak wkwkwk.

Gak ada yang menuntut kita untuk memahami orang lain. Dan jangan menuntut orang memahami kita. Secukupnya aja pokoknya. Kalau ada yang paham, ya syukur. Kalau kita paham, ya bagus juga. Yaudah gitu aja.

Berpikir luas menciptakan kelegaan karena keluasan hati dan pikiran. Menerima bahwa apa yang kita ketahui baru sekecil itu, jadi sebisa mungkin ngerem untuk pengen tahu kecuali dikasih akses.

That's all!

Wednesday, 30 July 2025

My Self Reflection Today (1)

OMG kayaknya gue emang lagi hyper mood banget woi. Wishlist udah kecentang semua, tapi gue abis mandi pengen cepet-cepet nulis blog lagi. Hari ini dapet banyak life lesson yang pengen gue yapping sebelum lupa lagi😯

Oke, jadi pardon me😂✋ Agaknya gue super sensitif emang dikarenakan mens today. Jadi dikit-dikit jeles, dikit-dikit sebel, dikit-dikit ini itulah. Ini aja gue abis sebel lagi gegara liat video adek jamet gue ngobrol ama si Ikan njir😑 Sungguh tidak menyenangkan di posisi kayak gini.

Dan.. hari ini gue juga gak ada tenaga buat ngajakin berantem orang atau sekadar clingy. Semuanya lagi sibuk, lagi kekuras energy-nya woi. Yang semalem lembur acara kantor, gue juga semalem lembur. Yasudah, emang ada masanya kan kita emang harus ngandalkan diri sendiri.

Anyway, seperti yang gue bilang tadi. Hari ini, gue dapat banyak life lesson.. yang di mana hingga kemarin, gue masih mikir A, ternyata kadang A bisa jadi A- atau A+. Gak cuma saklek A.

What did you learn today, Dugong?

If They Want, They Would

Ini adalah pelajaran yang selalu gue dapat dan dengar, terutama ketika menyangkut pertemanan dan hubungan percintaan. "Kalau mereka mau, mereka akan perjuangin."

Ini yang membuat gue kemudian merasa,
"Oh oke, kalau dia diem, berarti dia udah gamau."
"Kalau dia bikin bingung, berarti gak buat gue."

This sentence might be truth, but depends on the situation...

Gue lupa, kalau kadang, meskipun kita mau, gak semua punya timing yang pas untuk memperjuangkan itu.

Gue gamau ngasi contoh siapa-siapa, tapi ngeliat ke diri gue sendiri aja. Gue... yang ternyata juga nggak sadar kadang ada di posisi ini (mau tapi kadang waktunya gak tepat).

Ada satu dua situasi di mana gue ngeliat matanya dan rasanya hati gue penuh dengan banyak kata untuk diungkapin. Tapi, pada akhirnya gue gak bisa ngomong apapun karena semua ketahan di lidah. Banyak pertimbangan yang 'maju' duluan daripada keberanian.

"Gue cewek, gabisa nyosor duluan."
"Dia pernah bilang gasuka cewek nyosor."
"Kalau prediksi gue meleset dan dia nolak, kerjaan gimana?"
dsb..

It doesn't mean i won't him.. but i just dunno how.

Atau ketika sahabat gue sedih dan nangis. Gue tau dia tipikal yang butuh dipukpuk biar tenang, tapi gue tipe canggung yang gabisa kasih support fisik. Geli aja gitu.

But once again, it doesn't mean i don't care of my friend. I just dunno how.

Bahwa Mungkin... Pemahaman Gue tentang 5 Love Languages Harus Di-upgrade

5 love languages pertama kali diperkenalkan oleh temen. Dari sini, gue akui ini sangat membantu diri gue untuk at least memahami diri sendiri dan kebutuhan emosional gue. Kemudian juga memahami orang di sekitar gue.

Oh, ternyata emang ada orang yang lebih butuh dikasih kalimat penenang dibandingkan dengan dikasih solusi. 
Oh ternyata orang yang suka dipeluk, bukan karena napsuan njir. Tapi ya emang itu caranya merasa disayang.

Tapi, ternyata gue terlalu terpaku dengan 'baku' 5 love languages. Gue mungkin salah memahami kalau bahasa cinta ini, bukan hanya tentang "gue dan mereka" tapi juga soal "bahasa mereka."

Recently, gue ngerasa gak disayang lagi sama si Ikan (Aduh, gue bahasain gini aja deh biar gampang😑). Intinya, intensitas ngobrol kami jadi rendah banget. Gue nggak ngerti sih apa yang terjadi sebetulnya. Perasaan baik-baik aja deh obrolan yang dulu-dulu juga.

Kalau dichat masih nyaut juga. Pas Gmeet juga fine-fine aja. Tapi gue ngerasa ada yang hilang.. ruang obrolan kami. Yang kalau dulu gue lagi sedih, marah, senang, mau lucu, dsb... gue gak sungkan untuk langsung nyapa dia.

Dia juga sering reply story gue dan ngajak ngobrol. Kami bisa sampe tengah malam ngobrolnya.. Yang gue slalu nunggu chat-nya nongol di hape.. sampai tiba-tiba kami diem. Nggak cuma sekali, ini sebenernya udah terjadi beberapa kali.

But i guess, this time is the worse...

That i even lost his words on chat group. I literally can't see him anywhere😂 Trust me, i'm crying inside (or because of my period😂✋)

Gue yang tadinya ngerasa "Wah ini harus diceritain ke dia!" sekarang, mau ngechat soal kerjaan aja sungkan banget. Hal-hal yang tadinya selalu gue tunggu kayak meeting bersama, konsultasi soal kerjaan, even program anak magang.. it feels like a hell😪 Bahkan, dichat pun kadang cuma kirim stiker yang bikin gue kesal.

Until i remember that...

Dia selalu ada setiap gue butuh dia. Hampir gak pernah bilang nggak, selalu ada (gue bahkan gatau kenapa ngomong hampir, padahal seinget gue, dia gapernah nolak).

Gue keinget pas gue minta dia attended meeting yang gak begitu penting buat dia, dia lagi transkrip, tapi tetap datang.
Gue keinget waktu dia lagi liputan di tengah keramaian, barusan dateng ke venue, tapi tetap ikut.
Dia lagi sibuk banget, tapi tetap mau gue minta bantu kurasi berita.
Atau waktu gue 1o1 dan deg-degan parah, dia nemenin gue ngisi konsul sampe kelar.
Atau ketika dia habis kekunci panas-panas di depan kantor, tapi tetap mau nemenin gue maen sampe malem..

I know, it sounds so professional.. but he can just says no if he wants and it's okay.
But he never do😭

Myself reflection leads me into this conclussion... that i should stop standarized me and people with these fucking 5 love languages.. Because it sooner become so toxic positivity on me.

It's not fair to justify person but you never know their truly condition. Gue emang love language-nya WOA, tapi...

Ada Babab yang selalu maksa gue berjemur tiap pagi dan marah kalau nggak. Dia slalu manggil gue tolol, tapi dia sayang banget sama gue dan paling cepet lari kalau gue nangis. She will always make sure i'm choosing the wiser way karena tahu gue dar der dor.

Ada Kapri yang sering ngereject telpon gue karena butuh waktu sendiri. Tapi dia selalu nyapa gue tiap hari dan ngambek kalau gak ditanyain balik. Her 'ngambek' is also a love language. Karena dia mau ngeliat kalau gue masih konyol, berarti gue baik-baik ajah.

Ada si BBY yang tiap hari nyapa gue dan ngobrol soal kerjaan. Ni cewek asli manis banget woi, siape cowonya besok yak?

Ada Mas S yang selalu sensitif dan responsif sama hal-hal kecil. Ni orang keknya cenayang apa begimana ya ngerti aja kalau gue butuh ditanyain😖

Ada Vito yang kalau soal yapping selalu setara sama gueee. Gue emosi, dia ikutan emosi. Gue hepi, dia lebih jejeritan. Woi orang ini langka!

Ada si Ordal Surga, Warda, Raikeh, Kak E, dan masih banyak lagi orang-orang baik di hidup gue dengan segala love languages-nya. 

I will just love them the way they are. And i don't care about fucking 5 love languages at all.




Dugong on Positive Vibes!

Indah banget hari ini woi!!! Mewujudkan cuti dua hari sebelum gedebag-gedebug Agustus yang dijalani pake mantra "Ya Allah Ya Allah.."

Nggapapa Dugong, nggapapa! Lu gausah takut. Dijalani aja sekuat-kuatnya. Lu manusia dan jalani kehidupan dengan manusiawi lu aja. Lu nggak sendirian💪😗

Pokoknya mulai hari ini, gue mau ngeluarin banyak mantra baik, berita baik, curcolan baik... semua baik (semoga).

Oke balik lagi...

Jadi, di cuti pertama ini, gue udah menyiapkan serangkaian list apa yang akan dilakukan seharian ini:

1. ngeblog

2. duha

3. jogging

4. ngisi gambar shutterstock 5 biji

5. nulis 1 artikel

6. netflix dokumenter yang lagi gue tonton

7. roblokan

8. baca bukunya helwa

9. meeting ama Ikan

10. gitaran

11. ngapalin 3 hurup hiragana baru

12. duolingo

13. bejemur

14. beberes kamar

15. co matcha powder.

Nah, ini dah sore nih, gue ngeblog ini jam 17.15 dan semua wishlist udah kecentang kecuali satu, jogging😂 Njir lah, gue tetiba mens tadi siang dan akhirnya gue mager banget mau gerak-gerak kurus.

Ayo, Dugong! Lu masih punya malem ntar buat ngewujudin semua wishlist itu tadi!

Oiya, btw meeting ama Ikan juga nggak jadi (gue barusan inget), karena beliau lagi liputan. Jadi, diundur besok banget. Yaudah nggak papa. sehat-sehat lu, Ikan kampret yang udah gapernah wasap gue lagi😞

BODOAMAT LU IKAN😡😡😡

No no.. inhale exhale...

Btw, gue nulis ini di kamar adek, di depan jendela yang menghadap ke pohon yang lagi bertiup sepoi-sepoi. Makin ngantuk aja gue bejir😢

********************************************************

Gue co matcha powder pagi ini. Dapet murah 100 gram 68k udah ama ongkir. Dari shopee mall pulak dan merek terkenal. Ini gegara Ikan sih, gue jadi demen matcha. Masalahnya, ini udah di tingkat super addicted dan gue gamungkin tiap hari beli matcha untuk memenuhi craving ini kan? Kan yang kaya raya emak bapak gue, guenya belom😟😟

Makanya gue putuskan beli matcha powder buat lebih hemat dan lebih sehat. Karena gue bisa bikin pake stevia dan sesuka hati pulak.

Anyway, adek gue barusan ngajak jogging sekalian beli pulpen ke warung depan gang. Oke good, gue gaperlu nunggu malem rupanya untuk jalan kaki.

Ja na!



Cuti agar Stay Cutie

Besok gue cuti!! Cuti bengong, aduhai enaknya😚😚 Rasanya ini akan menjadi break yang nyaman sebelum gue mulai kelas program malam.

Hari ini gue sengajak lembur sampai hampir jam 20.30. Karena cuti gue 2 hari dan gue berusaha semampu gue mengurangi beban kerja partner kerja gue karena dia akan kerja sendirian🥲 I wsih you luck, broh!

Hari ini, gue dapat banyak footage si Ikan dari adek jamet. Salah satunya video dia senyum dan ketawa.

Tbh, tiba-tiba gue jeles lagi. DEEEEMN.. can you stop being riddiculous, beibh? Kenapa sih ada adegan jeles segala😑

Gue jeles karena gue gak ada di sana dan jadi alesan dia ketawa bejir😑

Tapi, di sisi lain gue lega kalau dia bisa senyum dan ketawa lepas kayak gitu. Gue tau dia lagi sibuk banget dan banyak kerjaan (anjir gue tapi juga woi😭).

Jadi, kalau dia terhibur malam ini dan bebannya di pundak cukup bisa lepas, gue ikut seneng (KAGA, GUE TETEP JELES KAMPRET!!😡😡)

Btw, gue sebenernya cukup kelelahan minggu ini karena kerjaan yg menumpuk dan kayak gada habisnya. Tapi, mari kita syukuri gedebag-gedebug ini. Karena ini nikmat yang gue, elu, dan kita semua panjatkan di masa lalu.

Semangat mencintai diri!

Saturday, 26 July 2025

Semoga Tuhan Mendekapmu

Kutitipkan rinduku hari ini dalam sujudku
Kuminta pada Tuhan, menyimpan doaku

Semoga kamu dalam penjagaan terbaik

Dengan segala kebaikan..
Kutitipkan rasa syukurku pada Tuhan
Meminta-Nya mendekapmu bila kau tumbang..

Jika kau menangis, semoga Tuhan menghiburmu

Jika kau senang, semoga Tuhan tersenyum kepadamu

Namun, bila kau meminta kepada-Nya untuk melupakanku..
Aku akan meminta Tuhan untuk membuatku lupa terlebih dahulu

Aku mencintai langit..
Maka kucintai juga segala cuacanya

Namun, bila langit mengabaikanku suatu saat nanti..
Aku akan meminta Tuhan agar menghapus langit terlebih dahulu dalam diriku

Selamat tidur..
Mimpilah yang indah
Tidurlah yang nyaman

Akan kusayangimu dengan cara terbaikku..

Monday, 21 July 2025

Barang Mahal saat Dewasa

Barang mahal yang akan semakin sulit lu temukan ketika dewasa:

1. Ketenangan
2. Keberanian
3. Jatuh cinta

Dugong... ketika lu jatuh cinta, beranikan diri lu dan hadapi dengan tenang.

Saturday, 19 July 2025

Blogging di Tengah Taman

Gue nulis blog ini di tengah teduhnya pohon-pohon gede di Taman Balkam. Nemenin emak yang lagi latihan angklung bersama. Ngejagain nenek yang maksain ikut padahal abis sakit perut.

Weekend ini, gue gak ada berencana pergi, as always. Mungkin selain rekap belajar lagu Tangled versi fingerstyle gitar, gue mau nyicil peer les bahasa Jepang dan bikin materi singkat soal menulis buat kelas besok Senin.

Gue berencana mau cuti minggu depan, ntah di hari apa. Pengen sekadar bengong tanpa kepikiran kerjaan.

Gue siap gamifikasi diet mulai besok, btw. Dibantu sama temen-temen gym gue yang lagi pada mau lomba buat cowo badan kotak-kotak next month.

Tadi pagi, gue dibikinin resep menu diet harian sama temen gue, mas N. Tengs brur.

Sepagian, gue ngisi Quora lagi sembari nengok tulisan-tulisan berdebu gue.

Bejir, baru inget gue masih harus bikin 2 puisi lagi buat lomba. Deadline-nya makin mepet soalnya.

Jujur, gue BM minuman manis. Apa gue beli aja yak? Ngebayangin es boba Mixue aja rasanya enak banget🥲

Jumping banget blog hari ini. Karena emang ini baru jam 11 siang dan cerita gue belom banyak. Kalau kagak mager, gue nulis lagi ntar malem.

Happy weekend all😙😙


Thursday, 17 July 2025

Stronger

Hi, i am born again.
Stronger than ever.
Stronger than i expected.

Wipe your tears, cowardly custard.
Put you back.
Leave your sadness.
Inside the night..

Hi, i am born again.
Smile.


Wednesday, 16 July 2025

Selamat malam, Tuhan

Selamat malam, Tuhan..

Maafkan 17 sujudku yang singkat hari ini. Tak kujemput pula waktu duha dan sepertiga malammu karena aku begitu layu.

Padahal, seperti yang kukatakan, aku sedang layu.

Aku membutuhkan Engkau, ya Tuhanku..


Hai, Tuhan..

Maafkan doaku yang begitu cepat hari ini. Bahkan, selepas olahragaku, dalam sujud Isya-ku, tetap saja tak kuperlambat doaku.

Sebaliknya, cepat-cepat kubuka laptopku, mengetik di sini doaku hari ini.

Kulantunkan urusan duniawiku pada-Mu.


Tuhan, Engkau pasti tahu sebab aku menahan tangis hari ini.

Pada hal-hal yang tidak kusukai dan aku takuti.

Engkau paling tahu kedalaman hatiku sebelum aku tahu terlebih dahulu.


Engkau tentu tahu sebab aku kesal dan mengeluh pagi hari ini.

Hanya saja, tak berani kuminta apa-apa kepada-Mu, Tuhan.

Sebabnya aku malu pada ribuan manusia-Mu yang bermimpi menjadi sepertiku (mungkin).

Aku duduk termenung, melawan perasaanku dalam diamku.


Ah, Tuhan! Engkau mengerti saja yang jadi kebutuhanku.

Kau kirimkan dua pesan indah dari dua orang kesayanganku.

Aku tercekat, membaca hiburan 'kecil' yang Kau kirim agar aku tersenyum lagi.


Tuhan... hari ini rasanya begitu cepat berlalu.

Pada urusan duniaku yang begitu berat, aku terkadang lupa kepada siapa aku harus berpegang erat.


Adalah Engkau, Tuhanku..

Engkau yang memberi rasa bahagiaku satu menit lalu.

Kau juga yang mengambil rasa senangku satu menit kemudian.

Engkau yang mempertemukan aku dengan manusia di sekitarku.

Kau juga yang telah dan kelak akan memisahkan mereka dariku.

Mengapa pula aku risaukan hal-hal kecil padahal Engkau lebih besar?


Tuhan, aku lemah pada dunia.

Aku mulai kehilangan arah pada ketakutanku yang manusiawi.

Kutahu Engkau banyak maklum dan pemaaf padaku.


Tuhan, banyak hal terasa mulai berat, sekuat apapun aku berjalan dan melawan.

Senyumku mulai memudar lagi, entah mungkin lupa pada begitu banyak karunia-Mu untukku.

Hari ini, biarkan aku jujur pada Engkau Tuhan..

Sebab, percuma saja aku menutupi, Kau telah tahu isi kedalaman hatiku sebelum aku sendiri.


Biarkan aku jujur kepada-Mu..

Bahwa tantangan-tantangan yang Kau minta agar aku berani dan lebih kuat, kini mulai goyah.

Seringkali aku lupa bahwa menengadah meminta bantuan-Mu harus sesering mungkin kulakukan.

Aku sibuk menerobos jalan tanpa tujuan dan petunjuk.

Yang aku tahu benar... yang aku rasa benar.. yang aku kira benar..


Padahal, Engkau Maha Pengasih.

Sebanyak apapun kesalahan yang kulakukan, Engkau tak pernah egois.

Maafkan aku Tuhan.. menggunakan logika manusiaku yang terbatas dengan tak meminta bantuan-Mu.


Padahal, semestinya untuk satu tarikan napas pun aku tak boleh sungkan meminta.

Untuk satu suap nasi, aku tak boleh takut meminta-Mu.


Tuhan... pada hatiku yang punya banyak kecemasan, leburkan malam ini.

Pada keyakinanku yang mulai bimbang, kuatkan mulai hari ini.


Tuhan, pada ketidaknyamananku, nyamankan mulai detik ini.

Pada hal-hal yang aku lupa syukuri, ingatkan aku mulai saat ini.


Tuhan, aku tahu Kau tak pernah bosan mendengar ceritaku, urusanku, orang-orangku, itu-itu saja.


Terakhir Tuhan sebelum kututup laptopku,

bangunkan aku nanti malam.


Hari ini, tak sedang kumintakan doa untuk orang-orang yang kusayang.

Bolehkah aku memanjatkan doa nanti malam hanya untuk diriku seorang?


Selamat malam, Tuhan.

Mimpikan yang indah untukku.

Monday, 14 July 2025

Life Update Minggu Ini

 Nih kan, lagi-lagi gue missed untuk ngeblog. Kayak minggu ini gue mau fokus mencurahkan isi kepala dan energi buat nulis artikel di web kantor ajah. Soalnya gue lagi kepikiran ngebangun portofolio gitu (Setelah sekian lama udah kagak).

Dunia lagi hah hoh banget. Meskipun gue berusaha sekuatnya untuk bertahan, gak ada salahnya siap-siap amunisi perang kan?

Anyway, gue akan ngerangkum life update gue di minggu yang terlewat tanpa ngeblog, dengan speed cepet karena kurang dari sejam lagi gue harus berangkat gym. Let's go!😌💪

1. Staycation di Jogja with Anak Kantor

After PJF 2025, gue staycation bareng anak-anak kantor di Jogja. It was fun i swear! Gue kangen ngobrol sama mereka meskipun awalnya gue khawatir bakal kehabisan energi setelah ketemu ribuan orang di PJF.

Kami nge-grill bareng, bercanda, dan begadang sampe pagi. Kebetulan, rumah yang disewa luas banget dan mewah woi. Enak banget tidurnya.

Beberapa hal unik yang gue alami selain motoran panjang sama mbak U adalah gue sholat subuh salah kiblat dan kepanasan tidur di kamar wokwokwokowk.

Ini lucu banget. Ceritanya gue bangun pas adzan shubuh (ajegile shubuh di Jogja lebih telat dari di Solo dahal deketan). Gue bersyukur banget karena gue baru tidur jam 2an. Kebayang ya khawatirnya kalau kelewat subuh?

Waktu bangun, gue bangunin temen sekamar yang sholat. Terus gue ke bawah minjem mukena sekalian bangunin Babab dkk yang tidur di kamar bawah. Lah bejir, gak ada yang bangun. Gue bingung ini kiblatnya mana?😓😓

Entah kenapa, gue gak kepikiran ambil hape di kamar atas untuk cek kiblat (efek ngantuk parah?). Jadi akhirnya gue sholat dengan arah yg sesuai keyakinan gue (yang gue inget, semalem gue liatin temen sholat isya hadap sonoan gitulah). Btw, gue solat di ruang tengah, menghadap tangga.

Abis subuhan, gue tidur lagi ampe jam 8. Rumah masih sepi karena yang cowo masi pada tidur dan yang cewe ngumpul jadi satu di kamar bawah.

Di meja makan, cuma ada mas G yang kayaknya sepagian sibuk beberes dan ngecekin daging (bejir femeli men rupanya😂😂).

Dengan muka datarnya, dia bilang, "Tadi kamu salah kiblat ya?"

Muka gue panik tapi pada akhirnya tidak menjawab apapun😥😥😥

2. Kepanasan di Kamar Pas Staycation

YATUHAN INI LUCU BANGET SIH😂😂 Jadi ceritanya, temen gue A minta gue sekamar ama dia di atas. Padahal, udah jelas sih, kalau di acara ginian, gue pasti kan tidurnya ama Babab. Tapi yaudah weh, gue lama juga gak ketemu A dan kayaknya she needs me bcs she was sick and wants to deeptalk gitu. 

Kangen nggak ngobrol ama dia.

Nah, di kamar, kami tidur bertiga nih sama temen gue A yang lain. Fyi, ada selimut super tebel banget yang cukup untuk kami bertiga. Posisi gue tidurnya di tengah.

Gue sebenernya nyadar, ini AC kenapa panas bet? Entah karena AC kampret atau emang sengaja dikecilin? Cuma, gue lebih kepikiran kalau gue minta digedein, ntar A yang lagi sakit kasian.

Jadilah gue tidur dalam kondisi nyaman tapi super kegerahan (nyenyak karena kecapean).

Selimut gue pake sampe pergelangan kaki, nutupi badan dan rok yang gue takut bakal naik ke atas. Secara gue tidurnya kayak pencak silat. Tapi, bagian kaki gue biarin telanjang karena panas banget woi😰😰😰

Lucunya, selama tidur, gue ngerasa kami bertiga saling nyelimuti satu sama lain😂😂 Bejir ini kocak banget! Kalau gue kebangun dan liat si A di kanan selimutnya kesingkap, gue benerin. Gue benerin juga selimut si A yang kiri. Dan mereka berdua juga melakukan hal yang SAMA!

Masalahnya, kami bertiga gada yang terus terang kalau kami semua sebetulnya KEPANASAN dan selimut emang sengaja disingkap karena gerah😂😂 Jadilah adegan mesra saling menyelimuti satu sama lain terjadi sepanjang malam😂😂😂😂

Baru pas pagi, lagi santai, kami ngebahas soal AC panas. Dan di situ barulah terungkap...

1. Gue ngira emang sengaja kecil karena si A sakit.
2. Si A (yang sakit) ngira emang gada yang mau gede-gede anginnya.
3. Si A lainnya nungguin kami yang mencetin remot AC.

NJIRLAH😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

3. Gue Sok-sokan Mau Ikut Lomba Nulis

Once day, Ikan ngeshare lomba nulis di grup kantor. Gue kepikir ah mau ikut aja! Soalnya emang salah satu wishlist gue adalah ikut 5 kompetisi dan sampe tengah tahun, gue belum ikut apapun.

Masalahnya adalah gue baru nyadar semalam kalau lomba ini berkaitan sama pertandingan bola dan liputannya. WOI! Gue aja udah kaga ngerti bola selain soal dua kelompok cowok berkeringat yang saling kejar-kejaran bola. Ini gimana woi? Belom lagi soal footage gambarnya.

Sampe hari ini gue gatau nulis apa padahal deadline tinggal besok. DAMN LAH😔 Tapi gue gak akan nyerah. Gue akan nulis malem ini, penting coba dulu biar gak omdo.

4. GUE SAKIT FLU HIKS!

Yes, gue sakit dan ini Senin adalah hari ke-4. Gue sebenernya udah sakit flu dari Jumat, ketularan nenek, dan memburuk di hari Sabtu dan Minggu. TBH, flu itu biasa, tapi gue tuh kalau udah flu kek orang siap meninggoy cuy. 

Langsung lemes banget, tulang sakit semua, gak ada tenaga, bahkan gemetar banget. Ditanyain apa-apa juga ngangong. Hidung mampet, sakit tenggorokan... lengkap pokoknya.

Hari ini gue izin cuti sakit. Teler sama obat-obatan dari Jumat. Cuma, bandel juga gue. Semalem malah begadang ampe set 2. Gara-gara seharian udah tidur (karena obat). Sejujurnya, gue bisa aja tetep tidur normal kayak biasanya semalam itu. 

Cuma gue malah dengerin adek gue yapping ampe pagi sambil gitaran. Besok, gue udah siap kerja.

5. Juli, Persiapan Gamifikasi Diet

Njirlah, diet dan dramanya gak kelar-kelar. Diperparah adek cewe gue pulang dan dia hobi banget masak. Gue udah begging her jangan masak enak (aneh emang) biar gue bisa fokus diet dengan tenang😖😖 Tetap aja, gue yang salah karena gak kontrol diri (BUKAN, DIA AJA YG SALAH).

AYO, gue harus bisa lagi nih! Target gue Desember loh udah cantik! Masa lu mau bulet mulu Dugong! Katanya mau ganti style baju biar ala-ala minimalis Jepang! (Iya, gue udah mulai beralih dari earth tone ke monokrom dan minimalist ajah).

Gue juga lagi belajar clean makeup look biar makin cantik kan. TAPI, GUE HARUS BERANI NGAMBIL GAMIFIKASI DIET DULU NIH AH!

Palagi, gue kan jalan ama Ikan tuh mungkin. Masa iya dia yang setinggi itu nanti gue di sebelahnya kayak riil botol yakult😔 Gajadi estetik gue bejir.

AYO, LU PASTI BISA! LU PERNAH COBA DAN BISA! MUKA LU LEBIH CANTIK, LEBIH TIRUS, LEBIH MUDA PULAK. EMANG LU GAMAU GITU LAGI?

6. Target Bahasa Jepang

Target gue untuk memecahkan level 30 Duolingo buat bahasa Jepang sebelum les bahasa Jepang gue dimulai gagal cuy wkwkwk. Besok gue udah mulai les buat nambah skill. Tapi gue ini masih berdarah-darah menginjak level 10 menuju 11.

Gapapa, seenggaknya udah mencoba! Issokay banget. Makasih Dugong udah berjuang sampe sejauh ini. I'm so proud of you!
 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template