Aku dan secangkir kopi panas di sore hari
Diam saja mendengarkan hujan yang bergemuruh di luar sana
Aku dan kopi membisu..
Aku dan kopi dengan sabar menanti..
Pada hujan yang aku tak pernah berharap untuk berhenti..
Kopiku terlalu sederhana
Seperti aku di dalam kepala
Padahal di luar sana banyak keajaiban minta digali
Angin menggelitik aku dan kopi
Meminta andil untuk posisi sendu di tulisanku ini
Baiklah...kutulis saja lirih tiupanmu
Kamu mulai menggoyang di sekelilingku
Pohon..daun..bahkan helai-helai rambutku
Mencari perhatian untuk diketik lebih panjang
Padahal jemariku telah sampai pada ujungnya...
Kemudian otakku terpikir satu hal
Keajaiban lagi terjadi sore ini
Cinta segitiga antara aku, kopi, dan angin
Aku kedinginan.. Kopi menghangatkan..
Kopi terlalu panas.. Angin yang meniupkan..
Begitukah Tuhan.. Menciptakan semuanya penuh kedetailan..
Kadang seperti lelucon dengan kita sebagai artisan
Tapi Tuhan Maha dengan Kebaikan
Sedang manusia sibuk dengan kesia-siaan..
0 comments:
Post a Comment