Semuanya berpelukan, gue jadi patung.
Semuanya ngasih kalimat penenang, gue yang biasanya bisa kasih pujian, membisu.
Babab meluk kapri.
Miyamiyu ikut nangis waktu Kapri nangis.
Semuanya ngusap pipi Kapri yang basah terus karena nangis.
Miyamiyu ketawa, "Haha kasian nggak bisa nangis kamu."
Tangan gue mau nepuk pundak Kapri aja gak bisa. Cuma ngitung rambutnya padahal gue juga sedih.
Babab bilang, "Ini udah mau pulang.. Cepet bilang sesuatu buat Kapri yang lagi sedih."
Gue cuma bisa genggam tangannya dan bilang "Aku gak bisa nangis sama kamu. Tapi aku bisa nemenin kamu ketawa."
Hari ini, di kesekian rumah duka..
Suasana duka..
Semua berduka..
Hati gue berduka..
Tapi gue enggak bisa menangis.
Ability nangisnya entah ketinggalan di mana.
Mungkin memang sejak hari itu, dulu... gue jadi benci menangis.
0 comments:
Post a Comment