Tuesday 2 April 2013

dua bait dua bait

melebarkan sayap membentangkan segala seluas luasnya
meneguhkan satu dasawarsa anggun di puncak puncak nirwana

yang disana terdiam lugu
menggeleng pelan tidak mau mengganggu

lalu ia meraih jemarinya
menyesapkan dunia baru bergelombang di ujung syarafnya

seperti dua bait dua bait syair
berjalan jalan di glosarium tua rumitnya

saat api segan membakar lagi baranya
di situ penghujung asa ditekankan perlahan

aku yang bodoh hanya mampu menjawab nanar
masih menggenggam jemarinya

melepaskan semua berat di pundi pundi nafas
mendengar lirih sendu biduan para bidadari

lalu ia melepaskan jemarinya
menatapnya lalu pergi dengan berlari

yang di sana diam menangis lirih
lirih lirih yang sayup menembus dinding jiwa

aku yang bodoh hanya mampu berlari saja
menghindari semua yang harusnya jadi suratannya

aku yang terjerembab di lubang dingin
ia yang mati menangis di tengah hamparan

tiada yang tersisa  lagi kehidupan
mati saja...

seperti dua bait dua bait syair
berjalan jalan di glosarium tua rumitnya

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template