Kau tahu kenapa kita sulit untuk bersatu?
Seperti hujan dan bintang, mereka berada di waktu dan tempat yang sama
Sayangnya... jika hujan datang bintang tak akan tinggal, begitu pula sebaliknya
Sama seperti kita... berada di tempat dan waktu yang sama
Tetapi kita terlalu mustahil bisa berdampingan
Hujan...
Aku tak pernah takut akan air yang tergenang,
hanya saja aku takut akan rindu yang terkenang
Aku tak perlu payung untuk menghindari hujan
Karena kamu yang kuperlukan sekarang
Tersenyum dengan matamu yang tajam
Kamu dan aku adalah cermin
Sayangnya akan retak bila dipaksakan bersandingan
Padahal kamu dan aku saling tahu satu sama lain
Tapi sayangnya semakin jauh kita mengerti kita sama-sama sadar
Kita akan mematikan bila berdampingan
Sementara entah seperti apa hatimu di antara hujan yang turun dari langit yang sama
Aku di sini sibuk mengenangmu dengan luka begitu besar
Akupun tak berani mendefinisikan apapun untuk dijelaskan
Seperti kamu dan aku
Ambigu yang menciptakan kenapa ada ruang yang hanya dihuni oleh kita berdua
Kemarahanmu dan kebingunganku adalah batas di mana tidak ada yang boleh menyentuhnya
Filosofi pecundang begitu hebat kita sandingkan
Aku sang hujan dan kamu sang bintang
Entah pengertian apa yang kamu lukiskan tentang seseorang bernama aku
Bila hanya aku yang berimajinasi terlalu luas, biarkan aku menyimpannya diam-diam
Kamu hanya perlu tetap menjadi bintang
Biarkan hujan mengadu sederas mungkin hanya kepada langit dan awan
Bintang memang hanya akan bersinar kepada siapapun yang dikehendaki mendapat kemintang
Hujan bukanlah salah satunya....
0 comments:
Post a Comment