Hai pecundang favorit..
Diam saja tentu adalah keahlianmu bukan?
Aku tidak tahu apa yang ada di dasar hati sana, yang kutahu itu pasti sunyi
Yang kulihat itu sepi.. aku mengerti kamu sendiri
Menikmatinya seakan tarian sedihmu adalah yang terindah saat ini
Aku tentu tidak bisa menolongmu sekarang, kamu bahkan tidak meminta dariku
Aku pun berpura-pura tidak melihatmu sesendu itu
Sketsa langit kesukaanku selalu kamu amati setiap hari
Tidak, aku sedang tidak berusaha menghiburmu
Aku pun menghibur diri sendiri karena luka darimu
Karena kamu pecundang terangkuh
Aku mulai terbiasa dengan rasa benci yang kamu sengaja buat dalam diammu
Iya kan?
Karena matamu menyiratkan lagu berupa patah yang begitu besar
Kamu berupaya membuatku berpikir kamu bukan sedang jatuh hati, tetapi kamu sangat membenci
Mari kita ikuti permainanmu
Pecundang favoritku masih saja diam
Sampai suatu saat nanti kamu akan menyadari, diam tak selamanya yang terbaik
Karena seseorang dulunya sedang memintamu berhenti menyakiti diri sendiri
Kamu marah dan diam saja...............
0 comments:
Post a Comment