Sunday 12 April 2020

what I Learned From Past II (12-17 years old)


Dearest my 12-17 years old...

Kamu telah memasuki usia remaja muda.
Aku teringat bagaimana kamu mulai banyak mempertimbangkan setiap keputusan yang kamu ambil.
Kamu masih ceroboh, ingin mencoba sana-sini.
Tetapi, kamu juga mulai tahu saat-saat dimana kamu tidak sepercaya diri itu 

Kamu mulai bermimpi ingin menjadi orang pintar, ranking satu, dan punya nilai cemerlang.
Kamu telah melewati Ujian Nasional tingkat SD mu dengan gemilang.
Rata-ratamu delapan setengah, dan kamu ingin mengulangi kesuksesan itu kembali.
Tapi kamu terseok hebat di mata pelajaran fisika dan kimia, padahal kamu juga kesulitan matematika.
Kamu ingin menjadi dokter, tapi merasa itu hanya akan menjadi angan.

Kamu mulai mencintai Bahasa Inggris.
Dimulai dari kecintaanmu terhadap game dan anime yang masih didominasi berbahasa asing.
Kamu mulai belajar Bahasa Inggris.
Telah terpecahkan satu persoalan hidupmu dari bangku SD.
Nilai Bahasa inggrismu semenjak itu tidak pernah merah.

Kamu mulai belajar arti kehilangan yang sesungguhnya.
Dimulai saat kamu mengenal arti percaya dan dikhianati.
Sekolahmu sangat ketat, tak mengijinkanmu untuk mempunyai sahabat dekat lelaki sedekat yang lalu.
Kamu berteman dengan beberapa teman wanita.
Kamu cukup dikenal hingga seniormu di kelas dua dan tiga.
Mereka bilang kamu aneh dan ramah.
Namun, kamu kemudian dikecewakan.
Saat tiga orang kepercayaanmu mengadu domba dari belakang.
Kamu dibenci beberapa teman di kelasmu, hingga didiamkan selama berbulan-bulan.
Kamu tahu kamu hancur, tapi kamu hanya diam.
Paham sakitnya, tetapi tidak paham bagaimana menyelesaikannya.

Dijenjang inipula, kamu merasakan cinta....

Aku teringat, kamu tersenyum sendiri hanya karena tidak sengaja melihatnya di kantin atau perpustakaan.
Kamu bisa heboh luar biasa setiap ada namanya disebut-sebut.
Kamu berbunga-bunga.
Kelak, kamu akan berdoa saat penentuan kelulusan, bukan mendoakanmu tetapi mendoakannya.
Agar kalian bersama di bangku SMA.

Bangku SMA adalah masa terbaikmu.
Kamu kembali mempunyai sahabat laki-laki.
Kamu semakin dikenal orang.
Semakin sedikit yang membencimu.
Kamu dicintai begitu banyak.
Dan kamu masih mencintainya juga.
Doamu dikabulkan Tuhan, dia membersamai hari-harimu kembali.
Semua orang mencintai kalian berdua, semua orang mendoakan kalian bersama.

Kamu sangat bahagia di masa itu
Hanya saja, nilai memburuk, meski prestasimu menumpuk.
Kamu tidak terlihat kecewa dengan nilai merahmu atau tidak diterimanya kamu di perguruan tinggi yang kamu impikan.
Kamu masih bahagia di bangku perkuliahanmu yang lain.
Aku teringat pada malam-malam Ujianmu, kamu justru bermain Moonlight Sonata di atas tuts pianomu.

Kamu juga sibuk mencari nada piano lagu More Than Words.
Kelak kamu akan tahu, seseorang memintamu itu karena dia mencintaimu.
Bermaksud mengutarakan perasaannya melalui lagu itu.

Kamu tidak peduli apapun.
Kamu sangat tomboy dan lincah.
Kamu baik dan dicintai orang.
Kamu dipercaya banyak orang.
Kamu banyak dikritik atas tertutupnya kamu.
Mereka bilang kamu orang ceria tetapi tidak suka menceritakan cerita pribadimu.
Kelak kamu akan tahu bahwa orang melihatmu sebagai sosok introvert.
Kamu sering terlambat.
Kamu jarang mandi.
Foto ijazah mu yang mandi hanya ijazah SD.

Kamu punya handphone.
Kamu pernah naik sepeda ke sekolah.
Kamu memutuskan sering terlambat datang ke sekolah karena seseorang.
Apa?
Ya.. Dia yang kamu cintai tidak lagi berangkat dengan sepedanya, melainkan motornya 
Saat kamu berangkat pagi, dia akan berpapasan di jalan menuju sekolah di belakangmu.
Kamu gelisah dan sering mencuri pandang di spionmu.
Jika dia didepanmu, kamu akan berimajinasi banyak hal yang mengganggu fokusmu.
Kemudian kamu mengalah..
Kamu tidak lagi berangkat pagi, meski harus mengorbankan diri tidak lagi melihat pemandangan favoritmu setiap pagi sebelum bel masuk.. "Dia duduk bersimpuh di masjid sekolah dan membaca Al Quran."
Kamu mengorbankan diri dengan terlambat setiap hari dan dihukum guru.
Dan itu semua kamu lakukan tanpa rasa penyesalan hahahha...

Kamu mencintai dunia remaja akhirmu.
Kamu sangat ingin mengulanginya lagi.
Aku rindu sikap masa bodohmu.
Aku rindu sifatmu "Jalani aja dulu." yang membawamu ke negeri Malaysia dan bertanding disana.
Aku rindu sifat cuekmu.
Aku rindu hidupmu yang selalu penuh energi.
Kamu telah menunbuhkan sikap waspadamu.
Kamu tidak mempunyai sahabat sejati kala itu.
Tapi kamu tidak ambil peduli.
Kamu sangat mencintai dan menjaga dirimu sendiri.
Kebiasaanmu berbicara dengan boneka berhenti.
Tetapi kebiasaanmu untun keluar malam dan curhat kepada bintang di langit masih sama.
Kamu sering menangis di luar sendiri, tersenyum sendiri.
Kamu menyimpan daftar orang-orang yang kamu sayangi di bintang itu.
Kamu menghapus beberapa yang menurutmu membuatmu sedih saja.

Kamu sangat berharga saat itu.
Kamu adalah cahaya cerah bagi sekitarmu.
Kamu mengalami sedih saat pindahnya rumah yang telah kamu diami sejak 15 tahun terakhir.
Sehingga kamu sibukkan diri di OSIS dan ekskulmu karena tidak punya tetangga asyik lagi.

Kamu juga mulai mengalami ketakutan berkelanjutan.
Setelah kamu bermimpi hampir seluruh tubuhmu terisi cahaya ungu.
Sebuah suara berkata "Kemampuanmu akan kembali lagi."
Kelak, kamu tidak hanya bisa melihat sesuatu lagi, tetapi kamu akan melihat cerita yang akan terjadi.
Kelak kamu akan bersyukur meski membuatmu sangat menderita.

Namun apapun itu.....

Terimakasih masa remaja akhirku..
Terimakasih telah berjuang bersama..
Aku sangat sangat mencintaimu..

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template