Monday 22 March 2021

Bayanganmu

 Hai...


Sekali lagi kita bertemu dalam mimpi-mimpi yang sunyi

Tahukah kamu, semalaman aku sulit untuk tidur

Jam dindingku berdetak hening menuju angka 2

Setidaknya saat itulah aku mulai dapat terlelap


Sekali lagi, melihat hadirmu

Seperti biasa, begitu tampak nyata

Aku bermimpi seseorang ingin memintaku menjadi miliknya

Meskipun tanpa cinta, aku tetap menerima pinangannya


Dan disanalah kamu, tersenyum tulus memandang lurus ke arahku

Tadinya aku berharap kamu akan berlari menggenggam jemariku

Namun, kamu hanya diam membisu, tersenyum dengan mata jernihmu yang sendu


Matamu... yang selama ini menjadi bagian favoritku selain wajah teduhmu


Aku bersedih dalam cerita itu

Seolah tubuhku menolak untuk seseorang selain kamu

Kemudian aku menghampirimu, mengajakmu pergi dari hiruk pikuk orang yang berbahagia atas hariku


"Aku perlu bicara sesuatu," pintaku saat itu

Kamu hanya mengangguk seolah tahu apa maksudku


Dan disanalah kita, di suatu tempat entah dimana

Bersembunyi dari situasi yang membingungkan ini


"Aku ingin berterus terang bahwa dulu aku mencintaimu.."

Bibirku bergetar saat berbicara demikian

Mataku menatap getir pada wajah tenangmu yang masih saja tampak istimewa untukku


Kemudian kamu menunduk dalam diam

Dengan pelan membalas ucapan

"Aku juga... aku sama.. aku cinta.."


Hatiku terasa sesak oleh jawaban yang selama ini aku tunggu

Sebagian hitam diriku terus menerus bertanya mengapa baru sekarang?


Aku bertanya, bagaimana dengan sekarang?

Kamu menatapku seolah mengatakan semua masih sama


Kita saling bergenggaman tangan tanpa menatap satu sama lain

Terbata-bata aku masih berusaha mencerna kesimpulan

"So... so we both fallin in love... we are same.. we.."

Aku tak sanggup menyelesaikan kalimatku

Pahit rasanya

Kelu lidahku


Aku hanya menggenggam jemarimu semakin erat

Membahasi kedua tangan kita dengan air mataku


Aku tersedu dalam ketakutan

Dan kini wajahmu tampak muram


Hai... bagaimana ini?

Apakah aku akan benar-benar seperti itu dalam kenyataan?

Tidak bisa melupakanmu dan terus-menerus lari dalam perasaan?


Aku harus bagaimana?

Aku harus berbuat apa?


Telah kupanjatkan senandung rinduku bertubi-tubi pada Yang Kuasa

Jutaan purnama telah aku lalui dengan mendekap erat segenggam cinta yang tidak sudi mau pergi


Kembalilah...

Sembuhkanlah...


Aku masih saja merajuk dengan bayanganmu


Entah mengapa aku semakin rindu


Sore ini hujan akan datang lagi

Mengguyurku yang berjalan pelan dengan kingkong putihku yang menyusuri jalanan


Sekali lagi, memaksaku untuk mengenang jejakmu dimana-mana..

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template