Hai...
Sekali lagi kita bertemu dalam mimpi-mimpi yang sunyi
Tahukah kamu, semalaman aku sulit untuk tidur
Jam dindingku berdetak hening menuju angka 2
Setidaknya saat itulah aku mulai dapat terlelap
Sekali lagi, melihat hadirmu
Seperti biasa, begitu tampak nyata
Aku bermimpi seseorang ingin memintaku menjadi miliknya
Meskipun tanpa cinta, aku tetap menerima pinangannya
Dan disanalah kamu, tersenyum tulus memandang lurus ke arahku
Tadinya aku berharap kamu akan berlari menggenggam jemariku
Namun, kamu hanya diam membisu, tersenyum dengan mata jernihmu yang sendu
Matamu... yang selama ini menjadi bagian favoritku selain wajah teduhmu
Aku bersedih dalam cerita itu
Seolah tubuhku menolak untuk seseorang selain kamu
Kemudian aku menghampirimu, mengajakmu pergi dari hiruk pikuk orang yang berbahagia atas hariku
"Aku perlu bicara sesuatu," pintaku saat itu
Kamu hanya mengangguk seolah tahu apa maksudku
Dan disanalah kita, di suatu tempat entah dimana
Bersembunyi dari situasi yang membingungkan ini
"Aku ingin berterus terang bahwa dulu aku mencintaimu.."
Bibirku bergetar saat berbicara demikian
Mataku menatap getir pada wajah tenangmu yang masih saja tampak istimewa untukku
Kemudian kamu menunduk dalam diam
Dengan pelan membalas ucapan
"Aku juga... aku sama.. aku cinta.."
Hatiku terasa sesak oleh jawaban yang selama ini aku tunggu
Sebagian hitam diriku terus menerus bertanya mengapa baru sekarang?
Aku bertanya, bagaimana dengan sekarang?
Kamu menatapku seolah mengatakan semua masih sama
Kita saling bergenggaman tangan tanpa menatap satu sama lain
Terbata-bata aku masih berusaha mencerna kesimpulan
"So... so we both fallin in love... we are same.. we.."
Aku tak sanggup menyelesaikan kalimatku
Pahit rasanya
Kelu lidahku
Aku hanya menggenggam jemarimu semakin erat
Membahasi kedua tangan kita dengan air mataku
Aku tersedu dalam ketakutan
Dan kini wajahmu tampak muram
Hai... bagaimana ini?
Apakah aku akan benar-benar seperti itu dalam kenyataan?
Tidak bisa melupakanmu dan terus-menerus lari dalam perasaan?
Aku harus bagaimana?
Aku harus berbuat apa?
Telah kupanjatkan senandung rinduku bertubi-tubi pada Yang Kuasa
Jutaan purnama telah aku lalui dengan mendekap erat segenggam cinta yang tidak sudi mau pergi
Kembalilah...
Sembuhkanlah...
Aku masih saja merajuk dengan bayanganmu
Entah mengapa aku semakin rindu
Sore ini hujan akan datang lagi
Mengguyurku yang berjalan pelan dengan kingkong putihku yang menyusuri jalanan
Sekali lagi, memaksaku untuk mengenang jejakmu dimana-mana..
0 comments:
Post a Comment