Wednesday 17 March 2021

Surat Cinta Dari Penjagamu

 Hai..

Kamu datang lagi dalam malam-malam sibukku

Apa kabar disana?

Kulihat engkau begitu bahagia dengan duniamu yang baru

Kulihat senyummu kembali merekah

Tak seperti terakhir kita bersua

Cahayamu tertutupi dari entah mengapa


Mungkin kita sama-sama sedang berlari impian yang dahulu

Mungkin pula tanahmu adalah hasil gerusan logika

Mungkin juga aku terlalu nyaman untuk berpindah


Dan disinilah kita.. atau mungkin hanya aku

Sekali lagi, entah dari berapa purna, mengenang jejakmu dimana-mana

Tidakkah engkau lelah mengunjungiku dalam bayangan?


Atau... hanya aku yang terlalu terpaku dalam kisah masa lalu?


Ini bukanlah memori yang menyenangkan

Disaat aku hanya bisa termangu dalam impian

Impian untuk menggapaimu... setidaknya dahulu


Kamu selalu tersenyum dalam mimpiku

Namun, belakangan ini kamu nampak tidak lagi peduli padaku

Kulihat diriku berusaha mencarimu..

Mengejar bayanganmu...

Kemudian terbangun dalam derasnya keringat yang ada di keningku


Aku harus mengaku padamu

Kamu masih ada dalam otakku

Entah apapun itu definisinya

Kamu tidak mau pergi dari sana

Kamu menancap dalam setiap memori remajaku

Memenuhi lantunan doaku yang kini entah ditujukan untuk siapa

Tidak berani membuka lembaran baru dengan entah siapa


Menurutmu apakah aku akan terus hidup seperti ini?

Menanti sesuatu yang tidak pernah pasti?


Menurutmu apakah aku akan terus hidup seperti ini?

Menunggumu datang pada mimpi setiap kali aku bersedih?


Rasanya seperti memeluk angin

Tak tampak dan tak terasa


Rasanya sepeti berjalan di atas awan

Bisa jatuh sewaktu-waktu


Apakah aku marah?

Entahlah!

Kepada siapa aku harus marah?

Bukan pilihan kita untuk punya cerita yang panjang


Lalu apa mauku?

Entahlah!

Kepada siapa aku harus memaksa tahu akhir cerita kita?

Aku terlalu takut untuk mengetahuinya


Bagaimana bila aku berhenti mencintaimu? Kamu lalu pergi

Bagaimana bila kamu berhenti mencintaiku? Aku lalu pergi


Bisakah... bisakah kita berdamai?


Aku akan bersabar hingga cintaku pudar dengan sendirinya

Aku akan tegar bila bukan kamu yang akan menjemputku

Kamu harus bahagia, begitupun aku juga



Kau, ditakdir manakah kita akan bertemu?


Kau, di dunia manakah kita akan bersatu?


Bolehkah aku meminta belas kasih Tuhan untuk menjagamu?

Menjagamu saat kamu terluka

Saat kamu merasa sakit

Saat kamu bersuka cita


Menjagamu... bila kelak kamu tidak lagi menemuiku

Menjagamu.. bila nanti kamu berhenti menjadi bayanganku



0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template