Hai..
Kamu datang lagi dalam malam-malam sibukku
Apa kabar disana?
Kulihat engkau begitu bahagia dengan duniamu yang baru
Kulihat senyummu kembali merekah
Tak seperti terakhir kita bersua
Cahayamu tertutupi dari entah mengapa
Mungkin kita sama-sama sedang berlari impian yang dahulu
Mungkin pula tanahmu adalah hasil gerusan logika
Mungkin juga aku terlalu nyaman untuk berpindah
Dan disinilah kita.. atau mungkin hanya aku
Sekali lagi, entah dari berapa purna, mengenang jejakmu dimana-mana
Tidakkah engkau lelah mengunjungiku dalam bayangan?
Atau... hanya aku yang terlalu terpaku dalam kisah masa lalu?
Ini bukanlah memori yang menyenangkan
Disaat aku hanya bisa termangu dalam impian
Impian untuk menggapaimu... setidaknya dahulu
Kamu selalu tersenyum dalam mimpiku
Namun, belakangan ini kamu nampak tidak lagi peduli padaku
Kulihat diriku berusaha mencarimu..
Mengejar bayanganmu...
Kemudian terbangun dalam derasnya keringat yang ada di keningku
Aku harus mengaku padamu
Kamu masih ada dalam otakku
Entah apapun itu definisinya
Kamu tidak mau pergi dari sana
Kamu menancap dalam setiap memori remajaku
Memenuhi lantunan doaku yang kini entah ditujukan untuk siapa
Tidak berani membuka lembaran baru dengan entah siapa
Menurutmu apakah aku akan terus hidup seperti ini?
Menanti sesuatu yang tidak pernah pasti?
Menurutmu apakah aku akan terus hidup seperti ini?
Menunggumu datang pada mimpi setiap kali aku bersedih?
Rasanya seperti memeluk angin
Tak tampak dan tak terasa
Rasanya sepeti berjalan di atas awan
Bisa jatuh sewaktu-waktu
Apakah aku marah?
Entahlah!
Kepada siapa aku harus marah?
Bukan pilihan kita untuk punya cerita yang panjang
Lalu apa mauku?
Entahlah!
Kepada siapa aku harus memaksa tahu akhir cerita kita?
Aku terlalu takut untuk mengetahuinya
Bagaimana bila aku berhenti mencintaimu? Kamu lalu pergi
Bagaimana bila kamu berhenti mencintaiku? Aku lalu pergi
Bisakah... bisakah kita berdamai?
Aku akan bersabar hingga cintaku pudar dengan sendirinya
Aku akan tegar bila bukan kamu yang akan menjemputku
Kamu harus bahagia, begitupun aku juga
Kau, ditakdir manakah kita akan bertemu?
Kau, di dunia manakah kita akan bersatu?
Bolehkah aku meminta belas kasih Tuhan untuk menjagamu?
Menjagamu saat kamu terluka
Saat kamu merasa sakit
Saat kamu bersuka cita
Menjagamu... bila kelak kamu tidak lagi menemuiku
Menjagamu.. bila nanti kamu berhenti menjadi bayanganku
0 comments:
Post a Comment