Wednesday, 16 July 2025

Selamat malam, Tuhan

Selamat malam, Tuhan..

Maafkan 17 sujudku yang singkat hari ini. Tak kujemput pula waktu duha dan sepertiga malammu karena aku begitu layu.

Padahal, seperti yang kukatakan, aku sedang layu.

Aku membutuhkan Engkau, ya Tuhanku..


Hai, Tuhan..

Maafkan doaku yang begitu cepat hari ini. Bahkan, selepas olahragaku, dalam sujud Isya-ku, tetap saja tak kuperlambat doaku.

Sebaliknya, cepat-cepat kubuka laptopku, mengetik di sini doaku hari ini.

Kulantunkan urusan duniawiku pada-Mu.


Tuhan, Engkau pasti tahu sebab aku menahan tangis hari ini.

Pada hal-hal yang tidak kusukai dan aku takuti.

Engkau paling tahu kedalaman hatiku sebelum aku tahu terlebih dahulu.


Engkau tentu tahu sebab aku kesal dan mengeluh pagi hari ini.

Hanya saja, tak berani kuminta apa-apa kepada-Mu, Tuhan.

Sebabnya aku malu pada ribuan manusia-Mu yang bermimpi menjadi sepertiku (mungkin).

Aku duduk termenung, melawan perasaanku dalam diamku.


Ah, Tuhan! Engkau mengerti saja yang jadi kebutuhanku.

Kau kirimkan dua pesan indah dari dua orang kesayanganku.

Aku tercekat, membaca hiburan 'kecil' yang Kau kirim agar aku tersenyum lagi.


Tuhan... hari ini rasanya begitu cepat berlalu.

Pada urusan duniaku yang begitu berat, aku terkadang lupa kepada siapa aku harus berpegang erat.


Adalah Engkau, Tuhanku..

Engkau yang memberi rasa bahagiaku satu menit lalu.

Kau juga yang mengambil rasa senangku satu menit kemudian.

Engkau yang mempertemukan aku dengan manusia di sekitarku.

Kau juga yang telah dan kelak akan memisahkan mereka dariku.

Mengapa pula aku risaukan hal-hal kecil padahal Engkau lebih besar?


Tuhan, aku lemah pada dunia.

Aku mulai kehilangan arah pada ketakutanku yang manusiawi.

Kutahu Engkau banyak maklum dan pemaaf padaku.


Tuhan, banyak hal terasa mulai berat, sekuat apapun aku berjalan dan melawan.

Senyumku mulai memudar lagi, entah mungkin lupa pada begitu banyak karunia-Mu untukku.

Hari ini, biarkan aku jujur pada Engkau Tuhan..

Sebab, percuma saja aku menutupi, Kau telah tahu isi kedalaman hatiku sebelum aku sendiri.


Biarkan aku jujur kepada-Mu..

Bahwa tantangan-tantangan yang Kau minta agar aku berani dan lebih kuat, kini mulai goyah.

Seringkali aku lupa bahwa menengadah meminta bantuan-Mu harus sesering mungkin kulakukan.

Aku sibuk menerobos jalan tanpa tujuan dan petunjuk.

Yang aku tahu benar... yang aku rasa benar.. yang aku kira benar..


Padahal, Engkau Maha Pengasih.

Sebanyak apapun kesalahan yang kulakukan, Engkau tak pernah egois.

Maafkan aku Tuhan.. menggunakan logika manusiaku yang terbatas dengan tak meminta bantuan-Mu.


Padahal, semestinya untuk satu tarikan napas pun aku tak boleh sungkan meminta.

Untuk satu suap nasi, aku tak boleh takut meminta-Mu.


Tuhan... pada hatiku yang punya banyak kecemasan, leburkan malam ini.

Pada keyakinanku yang mulai bimbang, kuatkan mulai hari ini.


Tuhan, pada ketidaknyamananku, nyamankan mulai detik ini.

Pada hal-hal yang aku lupa syukuri, ingatkan aku mulai saat ini.


Tuhan, aku tahu Kau tak pernah bosan mendengar ceritaku, urusanku, orang-orangku, itu-itu saja.


Terakhir Tuhan sebelum kututup laptopku,

bangunkan aku nanti malam.


Hari ini, tak sedang kumintakan doa untuk orang-orang yang kusayang.

Bolehkah aku memanjatkan doa nanti malam hanya untuk diriku seorang?


Selamat malam, Tuhan.

Mimpikan yang indah untukku.

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template