Mari bersamaku, menyesap kopi berdua
Ceritakan yang kamu lalui hari ini
Entah itu cerita yang baik atau tidak, aku akan duduk bersamamu mendengarkan
Jangan takut untuk berekspresi apapun di depanku
Kamu kan tahu, itu adalah kelebihanku... bersabar menunggu kamu hingga usai bercerita
Mari bersamaku, menyesap kopi di sore hari
Kamu kan lelah setelah pergi seharian
Jadi mari ke sini, di dekapku
Nikmati minuman hangatmu selagi aku bercerita tentang hebatnya aku memasak menu malam nanti
Kamu boleh menertawaiku kali ini, aku tidak akan marah
Mana bisa aku marah? Aku tahu kamu perlu tertawa saat ini
Tapi... jangan harap lain waktu kamu bisa lolos dariku
Mari bersamaku, menyesap kopi di tengah hujan badai
Kamu kan kedinginan, jadi mari biar kuhangatkan
Perhatikan apa yang aku lakukan sekarang
Aku menggambar kita di embun jendela kamar
Kamu pasti tahu aku suka sekali suasana hujan, karena itu kamu diam saja bukan?
Ahhh.. kamu memang sungguh pengertian
Sesaplah minuman itu secara perlahan
Aku tidak ingin kau segera tertidur kebosanan dengan lukisan di jendela kamar
Lalu suatu hari kamu bertanya padaku
"Hey.. mana kopi di cangkirmu? Apakah selama ini kamu biarkan kosong dan berpura-pura minum bersamaku?"
Aku meringis menggaruk kepala
"Ya, selama ini aku tidak pernah mengisinya.
Aku tidak suka kopi, perutku bisa sakit.
Aku lebih suka minum susu coklat dingin."
Kamu bertanya lagi
"Kenapa tidak kau isi saja cangkir itu dengan minuman kesukaanmu?"
Aku mengedikkan bahu
"Entahlah.. tapi bagiku terasa lebih menyenangkan untuk mengatakan minum kopi berdua
daripada minum kopi dan susu berdua."
Kamu terheran
"Bukankah ini hanya sekedar minuman?
Mengapa kamu harus berpikir sejauh itu?"
Aku tertawa ringan menyentuh wajahmu
"Yaa..tapi dengan begitu aku bisa terus bercengkrama denganmu"
"Kamu aneh.", katamu
"Ya, benar...", aku setuju
"Apakah ini juga caramu untuk mencintaiku?", tanyamu
"Ya, benar..", aku mengangguk
"Mengapa?" kau mendesakku
"Hmm.. aku ingin menghargaimu.
Kamu tidak suka berbagi cerita kan? Tapi demi aku kamu berusaha seperti ini
Jadi ini sekadar minuman kesukaanmu, kenapa aku harus mengeluh?"
"Wah.. kamu memang brilian yang aneh", kamu mengacak rambutku dan tersenyum lebar
"Tapi berjanjilah kepadaku..", katamu,
"Minumlah susu coklat dingin kesukaanmu dan aku minum kopi panas kesukaanku.
Mari menjadi diri sendiri mulai sekarang, meskipun begitu aku akan tetap bercerita kepadamu."
Mari bersamaku, menyesap kopi dan susu di sudut rumah kita
Berceritalah! Aku mendengarkan...
0 comments:
Post a Comment