Sunday, 24 September 2017

Hujan Pertama di Bulan September

Selamat pagi dunia
Selamat lahir kembali diriku
Lihatlah engkau ke dalam lusa lalu
Adakah yang telah engkau capai saat itu?
Selamat menjadi pribadi baru

Pagi ini aku dibangunkan oleh suara gemericik air di loteng rumah
Ah! Jadi hari inikah aku berulang tahun?
Terimakasih sudah memberikan ku hadiah terindah Tuhan
Engkau sungguh romantis memberikanku ucapan selamat lewat hujan favoritku
Aku tidak berharap banyak orang mengingat ada apa hari ini
Aku hanya ingin berdiam diri saja di kamar
Mendengar senandung mesra "Aku Ingin" milik Sapardi Djoko yang kukagumi
Tersenyum manis sambil menulis bersama lagu "Mesin Penenun Hujan" oleh Frau

Kado terindah hari lahirku tahun ini

Semakin dewasalah aku
Semakin banyak beban yang tertanggung
Meskipun senyumku akan semakin pudar dengan menuanya diriku,
aku ingin tidak lagi lupa bahwa aku berhak menjadi anak-anak lagi
Tertawa oleh guyonan receh dan menangis karena terparut luka di kaki
Aku ingin menulis sajak puisi murahan sebanyak-banyaknya seperti masa lampau
Menggambar matahari dan bukitnya..

Asal aku terus bahagia

Hujanku berhenti sejenak sepuluh menit kemudian
Seolah sedang sibuk dengan urusannya sekarang
Hanya mampir sebentar mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku
Daun bergoyang air dan bau tanah dengan anggun menjadi jejak terakhir hujan pergi
Kini hanya sajak berlagu yang mengiringi hari istimewaku
Berderu bersama detik ketikanku yang menari menulis sesuatu

Kisah baruku akan mulai lagi hari ini

Selamat ulang tahun penyuka hujan di Bulan September.....

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template