Friday, 13 June 2025

Dugong Goreng dan Rumah Ikan

Baru minggu lalu gue kepikir, mau hidupin blog ini lagi. Soalnya, Quora menurut gue kurang cocok buat tempat curcol jamet, sedangkan gue lagi mager banget nulis tangan di diary Doraemon.

Cuma, bejir banget dengan kecanggihan mas S's hands, doski nemuin blog ini woi😫 Keinget banget jaman blog gue bocor di kelas anak cowok pas SMA dan isi blog jamet gue pas masih naksir si kalem dibacain di depan kelas😖

Biarpun begitu, gue putuskan gak akan mundur dan kepikir bikin blog baru. Soalnya sayang banget ini blog udah se-ancient itu. Toh, pada akhirnya orang bakal berhenti excited sendiri kan, ya?

Btw, gatau kenapa, gue mood banget ngebahas satu topik. Ini jujur udah pernah gue posting di blog ini. Yah, meskipun kemudian gue archieved lagi karena gelisah banget woi. Gue takut narsis sendiri😂 But, i think it's time for me to open up the story here. Why? Because just because haha. It's just... too beautiful to be keep on my mind only.

Please, don't ever think i'm in love or something (because not yet confirm or too denial?) But, who knows? U may read the story first and keep the conclusion yourself😂


Gue inget, waktu itu 11 Januari 2024. Gue dikasih tahu kalau akan ada leader baru di divisi lain (yang mana akan sering collab sama kerjaan gue). As i know, divisi ini kelihatan serius banget woi😖 Gue akan selalu sakit perut tiap ada hal yang bersinggungan dengan divisi ini (di leader sebelumnya. Bukan karena dia nyebelin, tapi emang nervous aja).

Jadi, ketika gue tahu divisi ini akan ada leader baru dan COWOK, gue merasa harus checking the water untuk ngukur seberapa 'serem' ni orang😞

11 Januari 2024, gue chat dia untuk pertama kalinya. Sebenernya sih, ada dua modusnya. Pertama,  memperkenalkan diri dan kedua, konsultasi masalah kerjaan (buset, belum-belum udah kerja aja gue).

Oke, ternyata gak seserem dugaan gue. Orangnya cepet respond, ketikannya nggak kaku, yah masih ada ekspresinya, lah. Cuma, gue sama sekali gak kebayang mukanya yang gimana. Karena emang sama sekali gak pernah lihat dia.

Luckily, sekitar 10 harian (?) setelahnya mungkin, kami punya kesempatan ketemu karena ada acara kantor di Bandung. Gue inget banget... tolong background dibuat item putih dan bunga-bunga ya..

Gue turun dari gocar, nenteng koper. Masuk ke lobi hotel. Di sana, sebagian besar temen kantor udah pada datang. Gue salam-salaman sama mereka sambil dibawain ayam terkenal di kota itu buat makan siang.

Terus, tetiba, salah satu HR gue (i am freakin scare of him tbh), manggil gue dan bilang, "Jamet, sini aku kenalin sama si Ikan, leader divisi X yang baru."

Gue awalnya biasa aja, jalan ke arah yang dituju. Si Ikan waktu itu duduk ngebelakangi gue. HR gue manggil dia untuk dikenalin ke gue. Begitu dia balik badan...

😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳 

NO WAY HE'S SO DAMN HANDSOME!

Lucu banget, tapi gue beneran LANGSUNG have a spark on him😩 Apa-apaan ini bejir. Cha Eunwoo yang gue puja-puja aja, gue gak langsung suka dia.

Tapi ini, ORANG INI, gue langsung naksir di pandangan pertama😩 Detik itu juga. Emejing banget.

Gue kaget, tapi buru-buru menguasai keadaan. Kami jabat tangan buat pertama kalinya. Dan di situlah gue langsung ngambil kesimpulan 4:

1. Dia. ganteng. banget.
2. Dia. super. duper. ganteng.
3. Hah, ini bocil? Mukanya masih muda banget! (tapi terus ter-confirmed dia setahun di atas gue).
4. Dia galak.

Nomor 4 gue kasih kesimpulan kayak gitu karena dia nggak ada senyum-senyumnya, woi. Tapi bukan kayak sombong. Just simply he's a cool man.

Singkat cerita, selama acara di Bandung, woi mata gue gak bisa berhenti ngeliat dia😑 Nggak berani ajakin ngobrol juga, intinya hidup gue di situ cuma bernapas dan ngeliatin dia. Udah gitu doang.

Tapi memang, ada satu momen yang bikin kami meeting satu meja (dia yang ngajakin). Gue nervous banget karena duduknya persis di depan muka gue. Jadi, untuk menghindari ke-nervous-an itu, gue tanpa sadar ngunyah sarapan dua piring.

Damn, itu kalau dipikir-pikir memalukan banget. Orang gila mana yang sarapan dua piring di depan crush-nya? LU MAU DIKATAIN GEMBUL?😑😑

Pernah juga pas kami outing di Bandung puncak, di bus, kami duduk depan belakang. Gue keinget banget ni orang diem banget selama di perjalanan. Buang muka mulu woi ke jendela. Padahal gue di depan sama rommate jejeritan nyanyi sama nge-review bekal makanan pakek bahasa Inggris (pikmi bet emang, aneh).

Habis dari Bandung, dibilang ngobrol banyak juga enggak. Kayak.. yaudah gue memandangi dia dari jauh aja gitu (asek). Gada yang namanya caper, emang bahas seputar kerjaan aja. Tapi, dia emang sesekali suka nge-reply story WA gue (inipun terbilang super jarang).

Nah, dari interaksi-interaksi kecil inilah... gue mulai menyadari ni orang asbunnya gak ketolong. Kocak banget, woi😩😂 Kayak Dilan gitulah dia. Mukanya datar, tapi isi mulutnya kocak banget. Aduh, gabisa gue deskripsiin. Pokoknya, ni orang day by day makin bikin gue jantungan aja.

Suaranya lucu, kayak setelan cowok soft spoken yang gabisa marah. Dia cadel, di mana di mata gue itu malah bikin dia makin eksotik, woi tolong pukul gue!😑

Satu hal lagi yang gue notice di tahun itu, RAMBUTNYA BADAI WOI. TIPE GUE BANGET. Yang kalau kena angin bisa ketiup karena rambutnya ikal dan buanyak! Makanya, setelah itu, gue panggil dia dengan nama yang merepresentasikan rambutnya itu. Gue bayangin rambutnya yang kayak semak-semak itu bisa buat tidur para ikan di lautan (well, hewan favorit gue selain burung adalah ikan. Dia gue kasih nama 'rumah ikan' sebagai simbol dia rumah favorit gue, eaaa eaaa..)

Seingat gue, kami beneran mulai deket karena program nulis yang kami berdua emang incharge di situ. Belum lagi dengan projek-projek lainnya yang memang 'mengharuskan' kami untuk lebih banyak interaksi.

Di sinilah, kami mulai saling terbuka satu sama lain. Bahas keluarga, masa lalu, kerjaan, hobi, dsb..

Buset, belum apa-apa, gue udah salting😖😂

To be continue deh...



0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template