Monday, 19 March 2012

ebenezer

yang melebarkan sayap..
titik titik embun yang bergoyang dengan lirih

ebenezer tersenyum lemah menatap gumpalan kapas panas

di pelupuk matanya terbentang ribuan sirkus manis pengguncang dunia
ada yang buruk rupa.. ada yang lembut nuraninya
tentu bukan hal yang mudah membuatnya menjadi bau estetika
terlebih semu.. bukan sesuatu yang nyata
di saat saat mendidih emosi tertawa
demon yang menutup lamat lamat

angel hanya terpekur lesu menatap merah berkobar

kau tahu siapa dalang di balik sirkus ebenezer?
terlebih ini terlihat seperti ilusi tingkat jenius!
tak ada yang paham selain imajinator itu sendiri

sekarang... pisau bermata licik menyipit di antara daging ebenezer
bergerak cepat ke depan dan belakang
tanpa suara decitan tulang..
merah antagonis menari berjatuhan
demon berteriak puas
" lagi!! ", teriaknya
" lagi.. lagi dan lagi.. "

lagi lagi angel hanya dapat membisu

ebenezer terjatuh di antara coklat yang mulai basah
kau tahu? mentari menggeleng marah
menepuk pantat para burung gagak agar cepat mengitari calon bangkai neraka

kini angel perlahan mendekatinya
menggenggam jemari rapuh seonggok daging berdebu

ebenezer kini menangis, kawan!
ia menangis tersedu sedu
" apakah aku masih bisa terbang ke surga? "
angel menggeleng penuh iba

otaknya sepersekian detik menangkap sinyal hitam
neuron terbujur lurus menyeberang pada jembatan lain

ya, dia amat paham konsekuensi itu!

ebenezer menangis semakin dalam
sungguh menyayat, kawan!
saat sukmanya semakin naik ke atas
matanya mengerjap rindu pada cinta yang ia tinggalkan
sebelum sukma habis tercabut ia memohon
" biarkan aku melepas rinduku untuk mama. "

angel terpengkur.. menatap kosong
tidak ada waktu lagi untuknya
ia meregang dengan secuil sukma di ubun ubun

kau tahu? demon mengkhianati pengikutnya

0 comments:

Post a Comment

 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template