Sunday, 17 August 2025

Hai Tuhan

Tuhan...

Untuk segala rasa sedih darimu
Sakit hati
Patah hati
Patah semangat
Kehilangan arah
Kebingungan
Kelelahan
Kekecewaan
Ketidakmampuanku..

Terima kasih ya,
Aku bersyukur.

Tapi satu lagi Tuhan.
Jangan lupa, buatlah aku supaya bisa menangis.
Agar aku tidak lupa bahwa sejatinya aku butuh air mata.

Tuhan, aku kembalikan semua urusan ini kepadaMu.
Jangan paksa aku lebih kuat lagi.

Thursday, 31 July 2025

My Self Reflection Today (2)

 Hello!

Semalem gue nangis sesenggukan karena terharu bejir😂 Terus, gue sibuk wasapin orang-orang yang menurut gue harus gue ucapin terima kasih.

Karena itu, gue gak bisa lanjutin ngeblog dan memutuskan untuk hari ini aja ngelanjutin part 2 dari postingan sebelumnya.

Well, cuti dua hari ini sangat bermakna. Gue lama banget gak nanya diri gue sendiri karena selalu sibuk mencukupi diri di hal lainnya, terutama di masalah keuangan.

Let me tell you about my story...

Setiap Orang dan Masanya

Di usia menjelang 30, gue baru belajar kalau ada loh, namanya arti kehilangan karena udah abis masanya—dan bukan karena alasan-alasan logis terkadang—tapi yaudah. Gak deket lagi dan kayak gabisa lagi.

Ini sebenernya udah sering terjadi di hidup kita, termasuk gue. Kayak dulu punya sahabat dari SD, pas beda SMP.. lost contact. Punya sahabat cowok yang dia nangis-nangis patah hati aja ke gue. Begitu udah punya cewek dan ada juga yang udah balikan, lost contact. Dan masih banyak lagi.

Dan berhentinya kita dekat, rata-rata juga bukan karena pertikaian. Tiba-tiba udahan ajah. Diem, hidup dan sibuk sendiri-sendiri. Tapi kalau disapa, ya ngobrol lagi sebelum pergi lagi.

Salah satu kehilangan yang paling signifikan dampaknya, of course waktu gue putus. Patah hati pertama dari pacar pertama. Back to my ex story, di mana gue ngerasa kami udah mengupayakan banyak hal dengan versi terbaik yang kami bisa, hanya untuk bertahan.

Pada akhirnya, mau sebaik apapun kita usahakan, kalau udah waktunya abis, yaudah.. abis.

Bahkan, dulu... beberapa saat setelah kami putus gue masih berkeyakinan gue akan bersama dia lagi. Tapi, kalau ditanya lagi sekarang. "What if someday he ask you for one more time?" I definitely say no.

Pada akhirnya... semakin lama kita hidup di dunia ini, maka akan semakin banyak kita belajar soal pertemuan dan kepergian.

Gue belajar bahwa setiap orang bisa menjanjikan akan mengupayakan untuk menyayangi seseorang yang berarti untuk hidup mereka. Ke orang tua, ke adik, kakak, sahabat, your lover, temen kerja, and more.

Tapi yang gak pernah bener-bener bisa kita pegang adalah, "FOR HOW LONG?" Karena cuma Tuhan yang megang kendali.

Ternyata.. kata "Aku akan menyayangimu sepanjang hidupku." bukan berarti sampai kita mati.. tapi soal sepanjang masa kita dengan orang tersebut.

Karena itu ada istilah people come and go. Dan meskipun ini pahit, kita harus terus belajar di salah satu life lesson kampret ini😖

That is why... sepertinya, gue akan belajar menikmati dan menghargai setiap detik masa-masa ini bersama orang-orang. Sebelum nanti akhirnya gue atau orang lain yang diputuskan Tuhan untuk udahan.

I will treat them better, love them bigger, hug them tigher, smiling together.. greeting them with my clingy morning.

I will enjoy every single time that God gives to me.

And it's not only for them, but also me.

Karena kebaikan akan tinggal, meskipun hidup lu gak bertahan lama.

Satu hal lagi.

Jangan minta orang pergi dari lu ketika mereka lagi berjuang buat lu, tapi jangan pernah memaksa mereka tinggal kalau mereka mau pergi.

I will respect them and myself as much as i can. Until its end.

Berani Hidup Sendiri dan Terbiasa Merasa Sendiri

Dulu, selama gue pacaran (anjir sori bukannya gue gamon, tapi emang ini yang paling relate woi😂😂), chat gue jarang sepi. Tiap pagi minimal ada ex gue yang nyapa pagi gue sampai sebelum tidur. Kalau ada apa-apa, gue ada orang yang bisa ditanyain pendapat.

Atau karena gue masih punya orang tua lengkap dan mereka mampu, gue merasa kalau ada apa-apa, ada yang siap 'ngebackup' gue (meskipun gue lebih banyak tidak menggunakan privilege mereka).

Sampai akhirnya ada di titik di mana gue ngerasa dunia tetap rame banget, makin rame kadang. Tapi gue ngerasa sendirian.

I mean, gue sebetulnya dari sononya udah diciptakan Tuhan lebih suka kemana-mana sendiri. Selama kuliah misalnya, gue sering jalan sendiri, nonton sendiri, makan sendiri dkk. Tapi, ketika gue dihadapkan situasi di mana "Ini beneran lu harus sendiri lagi. Elu udah dewasa pulak, harus lebih mandiri."

I swear but it was so scary.

Sampai akhirnya, gue belajar lebih berani dan punya mindset, "Oh, ternyata, kesendirian itu gak semenakutkan itu. Masih bisa dijalani. Tenang aja."

Pada akhirnya, sekarang gue menyikapi kesendirian dengan cara wajar. Peluk diri secukupnya, hibur diri semampunya, dan kembali ke reality.

Emang bener kata Babab, "Makin gede kita, makin banyak kita ngomong yaudahlah gimana lagi?"

Bahwa Setiap Orang akan Berubah, dan Itu Nggak Papa..

Ini adalah life lesson yang gue temukan pagi ini banget. Ada seorang konten kreator yang cerita dia menikahi istrinya karena sifat idaman yang dia temukan di diri wanita ini.

Tapi dia kaget, karena setelah 4 tahun pernikahan, dia merasa kayak 'telah menikahi 6 orang yang berbeda, padahal tetap satu.' Mulai mempertanyakan, "Kok dia yang dulu beda ama sekarang?"

Di tahun pertama, istrinya pendiem dan lebih suka di rumah. Sosok yang penurut.
Di tahun kedua (mereka udah menikah ceritanya), ternyata istrinya mulai jadi orang yang bawel dan baru keliatan cerewetnya.
Di tahun ketiga dan keempat, mereka udah punya anak. Istrinya jadi agak resek dan gampang marah. Mungkin karena penyesuaian diri menjadi ibu.
Di tahun kelima, istrinya lagi mode bucin ke si konten kreator. Mereka jadi ngerasa makin deket dan di fase honeymoon phase.
Kemudian di tahun keenam, istrinya yang udah bucin tetiba jadi rada avoidant. Lebih diem, gak suka ngegombal lagi, dsb.

And you know what? Di akhir video, si konten kreator masih bilang, "Gue masih cinta banget ama istri gue. Meskipun gue udah ngeliat 6 sisi dia yang sangat berbeda."

That's it. Kita adalah satu orang, tetapi terbentuk dari berbagai situasi dan bertemu juga dengan banyak orang. Jadi, perubahan adalah hal yang wajar.

(Biarpun menurut gue, tidak semua perubahan harus dinormalisasi ya. Kalau lu tadinya jadi sahabat yang baik terus tetiba berkhianat, ya jangan. Tinggal kita ngukurnya aja gimana perubahan ini bisa diterima).

Dan, kita perlu lebih peka untuk tahu, siapa aja yang udah melihat berbagai sisi kita ini (bahkan jikalau belum semua keliatan), tetapi mereka enggak pergi. Mereka menyayangi kita apa adanya.

Selain papa mama lu, adik kakak lu, nenek lu, siapa lagi?
Hargai mereka, ya...

Berpikir Luas, Bukan Cuma Soal yang Umum

Ini adalah bahan diskusi gue sama emak gue kemarin. Ceritanya, ada temennya yang bingung karena anaknya dia baby blues. Padahal ini anak keempat dan semua kelahiran dia ngalami baby blues yang katanya cukup parah.

Yang bikin lebih 'bingung' mereka, si mbak ini dari keluarga yang kaya raya. Masing-masing satu anaknya dipegang satu baby sitter. Suaminya setia juga. Intinya si embak tinggal bernapas, cantik, dan berkarier (menurut keterangan yang bersangkutan).

Jadi, kenapa tetep bebiblus? Padahal fasilitas lengkap, duit ada.. masa gak bersyukur? gitulah intinya.

Gue yang denger cuma manggut-manggut dan bilang, "Yah, Tuhan kan adil bagi jatah masalah. Kalau bebiblus cuma berlaku di orang kekurangan, kasian dong. Bebiblus itu kan faktornya banyak dan gak semua bisa dijelaskan. Kita kadang gapaham."

Berpikir luas... banyak disalahartikan dengan berpikir secara umum.

Menurut gue, yang berlaku di umum belum tentu bener atau salah, karena biasanya diambil dari yang rata-rata terjadi.

"Ah lu mah enak. Udah pinter, pasti sukses gedenya."

"Lu kaya, beli apa aja bisa."

"Lu cantik, jodo mah bisa dicari."

"Lu udah kerja, belom nikah, duit buat elu sendiri."

Dan masih banyak lagi.

Padahal, balik lagi, Tuhan nyiptain kondisi tiap orang beda-beda. Ada yang diuji dari A, B, C, sampe X. Udah kita disuruh kuat ngehadapi masalah masing-masing, lah ada orang petantang-petenteng mempertanyakan elu kenapa ini itu, kan gak enak wkwkwk.

Gak ada yang menuntut kita untuk memahami orang lain. Dan jangan menuntut orang memahami kita. Secukupnya aja pokoknya. Kalau ada yang paham, ya syukur. Kalau kita paham, ya bagus juga. Yaudah gitu aja.

Berpikir luas menciptakan kelegaan karena keluasan hati dan pikiran. Menerima bahwa apa yang kita ketahui baru sekecil itu, jadi sebisa mungkin ngerem untuk pengen tahu kecuali dikasih akses.

That's all!

Wednesday, 30 July 2025

My Self Reflection Today (1)

OMG kayaknya gue emang lagi hyper mood banget woi. Wishlist udah kecentang semua, tapi gue abis mandi pengen cepet-cepet nulis blog lagi. Hari ini dapet banyak life lesson yang pengen gue yapping sebelum lupa lagi😯

Oke, jadi pardon me😂✋ Agaknya gue super sensitif emang dikarenakan mens today. Jadi dikit-dikit jeles, dikit-dikit sebel, dikit-dikit ini itulah. Ini aja gue abis sebel lagi gegara liat video adek jamet gue ngobrol ama si Ikan njir😑 Sungguh tidak menyenangkan di posisi kayak gini.

Dan.. hari ini gue juga gak ada tenaga buat ngajakin berantem orang atau sekadar clingy. Semuanya lagi sibuk, lagi kekuras energy-nya woi. Yang semalem lembur acara kantor, gue juga semalem lembur. Yasudah, emang ada masanya kan kita emang harus ngandalkan diri sendiri.

Anyway, seperti yang gue bilang tadi. Hari ini, gue dapat banyak life lesson.. yang di mana hingga kemarin, gue masih mikir A, ternyata kadang A bisa jadi A- atau A+. Gak cuma saklek A.

What did you learn today, Dugong?

If They Want, They Would

Ini adalah pelajaran yang selalu gue dapat dan dengar, terutama ketika menyangkut pertemanan dan hubungan percintaan. "Kalau mereka mau, mereka akan perjuangin."

Ini yang membuat gue kemudian merasa,
"Oh oke, kalau dia diem, berarti dia udah gamau."
"Kalau dia bikin bingung, berarti gak buat gue."

This sentence might be truth, but depends on the situation...

Gue lupa, kalau kadang, meskipun kita mau, gak semua punya timing yang pas untuk memperjuangkan itu.

Gue gamau ngasi contoh siapa-siapa, tapi ngeliat ke diri gue sendiri aja. Gue... yang ternyata juga nggak sadar kadang ada di posisi ini (mau tapi kadang waktunya gak tepat).

Ada satu dua situasi di mana gue ngeliat matanya dan rasanya hati gue penuh dengan banyak kata untuk diungkapin. Tapi, pada akhirnya gue gak bisa ngomong apapun karena semua ketahan di lidah. Banyak pertimbangan yang 'maju' duluan daripada keberanian.

"Gue cewek, gabisa nyosor duluan."
"Dia pernah bilang gasuka cewek nyosor."
"Kalau prediksi gue meleset dan dia nolak, kerjaan gimana?"
dsb..

It doesn't mean i won't him.. but i just dunno how.

Atau ketika sahabat gue sedih dan nangis. Gue tau dia tipikal yang butuh dipukpuk biar tenang, tapi gue tipe canggung yang gabisa kasih support fisik. Geli aja gitu.

But once again, it doesn't mean i don't care of my friend. I just dunno how.

Bahwa Mungkin... Pemahaman Gue tentang 5 Love Languages Harus Di-upgrade

5 love languages pertama kali diperkenalkan oleh temen. Dari sini, gue akui ini sangat membantu diri gue untuk at least memahami diri sendiri dan kebutuhan emosional gue. Kemudian juga memahami orang di sekitar gue.

Oh, ternyata emang ada orang yang lebih butuh dikasih kalimat penenang dibandingkan dengan dikasih solusi. 
Oh ternyata orang yang suka dipeluk, bukan karena napsuan njir. Tapi ya emang itu caranya merasa disayang.

Tapi, ternyata gue terlalu terpaku dengan 'baku' 5 love languages. Gue mungkin salah memahami kalau bahasa cinta ini, bukan hanya tentang "gue dan mereka" tapi juga soal "bahasa mereka."

Recently, gue ngerasa gak disayang lagi sama si Ikan (Aduh, gue bahasain gini aja deh biar gampang😑). Intinya, intensitas ngobrol kami jadi rendah banget. Gue nggak ngerti sih apa yang terjadi sebetulnya. Perasaan baik-baik aja deh obrolan yang dulu-dulu juga.

Kalau dichat masih nyaut juga. Pas Gmeet juga fine-fine aja. Tapi gue ngerasa ada yang hilang.. ruang obrolan kami. Yang kalau dulu gue lagi sedih, marah, senang, mau lucu, dsb... gue gak sungkan untuk langsung nyapa dia.

Dia juga sering reply story gue dan ngajak ngobrol. Kami bisa sampe tengah malam ngobrolnya.. Yang gue slalu nunggu chat-nya nongol di hape.. sampai tiba-tiba kami diem. Nggak cuma sekali, ini sebenernya udah terjadi beberapa kali.

But i guess, this time is the worse...

That i even lost his words on chat group. I literally can't see him anywhere😂 Trust me, i'm crying inside (or because of my period😂✋)

Gue yang tadinya ngerasa "Wah ini harus diceritain ke dia!" sekarang, mau ngechat soal kerjaan aja sungkan banget. Hal-hal yang tadinya selalu gue tunggu kayak meeting bersama, konsultasi soal kerjaan, even program anak magang.. it feels like a hell😪 Bahkan, dichat pun kadang cuma kirim stiker yang bikin gue kesal.

Until i remember that...

Dia selalu ada setiap gue butuh dia. Hampir gak pernah bilang nggak, selalu ada (gue bahkan gatau kenapa ngomong hampir, padahal seinget gue, dia gapernah nolak).

Gue keinget pas gue minta dia attended meeting yang gak begitu penting buat dia, dia lagi transkrip, tapi tetap datang.
Gue keinget waktu dia lagi liputan di tengah keramaian, barusan dateng ke venue, tapi tetap ikut.
Dia lagi sibuk banget, tapi tetap mau gue minta bantu kurasi berita.
Atau waktu gue 1o1 dan deg-degan parah, dia nemenin gue ngisi konsul sampe kelar.
Atau ketika dia habis kekunci panas-panas di depan kantor, tapi tetap mau nemenin gue maen sampe malem..

I know, it sounds so professional.. but he can just says no if he wants and it's okay.
But he never do😭

Myself reflection leads me into this conclussion... that i should stop standarized me and people with these fucking 5 love languages.. Because it sooner become so toxic positivity on me.

It's not fair to justify person but you never know their truly condition. Gue emang love language-nya WOA, tapi...

Ada Babab yang selalu maksa gue berjemur tiap pagi dan marah kalau nggak. Dia slalu manggil gue tolol, tapi dia sayang banget sama gue dan paling cepet lari kalau gue nangis. She will always make sure i'm choosing the wiser way karena tahu gue dar der dor.

Ada Kapri yang sering ngereject telpon gue karena butuh waktu sendiri. Tapi dia selalu nyapa gue tiap hari dan ngambek kalau gak ditanyain balik. Her 'ngambek' is also a love language. Karena dia mau ngeliat kalau gue masih konyol, berarti gue baik-baik ajah.

Ada si BBY yang tiap hari nyapa gue dan ngobrol soal kerjaan. Ni cewek asli manis banget woi, siape cowonya besok yak?

Ada Mas S yang selalu sensitif dan responsif sama hal-hal kecil. Ni orang keknya cenayang apa begimana ya ngerti aja kalau gue butuh ditanyain😖

Ada Vito yang kalau soal yapping selalu setara sama gueee. Gue emosi, dia ikutan emosi. Gue hepi, dia lebih jejeritan. Woi orang ini langka!

Ada si Ordal Surga, Warda, Raikeh, Kak E, dan masih banyak lagi orang-orang baik di hidup gue dengan segala love languages-nya. 

I will just love them the way they are. And i don't care about fucking 5 love languages at all.




Dugong on Positive Vibes!

Indah banget hari ini woi!!! Mewujudkan cuti dua hari sebelum gedebag-gedebug Agustus yang dijalani pake mantra "Ya Allah Ya Allah.."

Nggapapa Dugong, nggapapa! Lu gausah takut. Dijalani aja sekuat-kuatnya. Lu manusia dan jalani kehidupan dengan manusiawi lu aja. Lu nggak sendirian💪😗

Pokoknya mulai hari ini, gue mau ngeluarin banyak mantra baik, berita baik, curcolan baik... semua baik (semoga).

Oke balik lagi...

Jadi, di cuti pertama ini, gue udah menyiapkan serangkaian list apa yang akan dilakukan seharian ini:

1. ngeblog

2. duha

3. jogging

4. ngisi gambar shutterstock 5 biji

5. nulis 1 artikel

6. netflix dokumenter yang lagi gue tonton

7. roblokan

8. baca bukunya helwa

9. meeting ama Ikan

10. gitaran

11. ngapalin 3 hurup hiragana baru

12. duolingo

13. bejemur

14. beberes kamar

15. co matcha powder.

Nah, ini dah sore nih, gue ngeblog ini jam 17.15 dan semua wishlist udah kecentang kecuali satu, jogging😂 Njir lah, gue tetiba mens tadi siang dan akhirnya gue mager banget mau gerak-gerak kurus.

Ayo, Dugong! Lu masih punya malem ntar buat ngewujudin semua wishlist itu tadi!

Oiya, btw meeting ama Ikan juga nggak jadi (gue barusan inget), karena beliau lagi liputan. Jadi, diundur besok banget. Yaudah nggak papa. sehat-sehat lu, Ikan kampret yang udah gapernah wasap gue lagi😞

BODOAMAT LU IKAN😡😡😡

No no.. inhale exhale...

Btw, gue nulis ini di kamar adek, di depan jendela yang menghadap ke pohon yang lagi bertiup sepoi-sepoi. Makin ngantuk aja gue bejir😢

********************************************************

Gue co matcha powder pagi ini. Dapet murah 100 gram 68k udah ama ongkir. Dari shopee mall pulak dan merek terkenal. Ini gegara Ikan sih, gue jadi demen matcha. Masalahnya, ini udah di tingkat super addicted dan gue gamungkin tiap hari beli matcha untuk memenuhi craving ini kan? Kan yang kaya raya emak bapak gue, guenya belom😟😟

Makanya gue putuskan beli matcha powder buat lebih hemat dan lebih sehat. Karena gue bisa bikin pake stevia dan sesuka hati pulak.

Anyway, adek gue barusan ngajak jogging sekalian beli pulpen ke warung depan gang. Oke good, gue gaperlu nunggu malem rupanya untuk jalan kaki.

Ja na!



Cuti agar Stay Cutie

Besok gue cuti!! Cuti bengong, aduhai enaknya😚😚 Rasanya ini akan menjadi break yang nyaman sebelum gue mulai kelas program malam.

Hari ini gue sengajak lembur sampai hampir jam 20.30. Karena cuti gue 2 hari dan gue berusaha semampu gue mengurangi beban kerja partner kerja gue karena dia akan kerja sendirian🥲 I wsih you luck, broh!

Hari ini, gue dapat banyak footage si Ikan dari adek jamet. Salah satunya video dia senyum dan ketawa.

Tbh, tiba-tiba gue jeles lagi. DEEEEMN.. can you stop being riddiculous, beibh? Kenapa sih ada adegan jeles segala😑

Gue jeles karena gue gak ada di sana dan jadi alesan dia ketawa bejir😑

Tapi, di sisi lain gue lega kalau dia bisa senyum dan ketawa lepas kayak gitu. Gue tau dia lagi sibuk banget dan banyak kerjaan (anjir gue tapi juga woi😭).

Jadi, kalau dia terhibur malam ini dan bebannya di pundak cukup bisa lepas, gue ikut seneng (KAGA, GUE TETEP JELES KAMPRET!!😡😡)

Btw, gue sebenernya cukup kelelahan minggu ini karena kerjaan yg menumpuk dan kayak gada habisnya. Tapi, mari kita syukuri gedebag-gedebug ini. Karena ini nikmat yang gue, elu, dan kita semua panjatkan di masa lalu.

Semangat mencintai diri!

Saturday, 26 July 2025

Semoga Tuhan Mendekapmu

Kutitipkan rinduku hari ini dalam sujudku
Kuminta pada Tuhan, menyimpan doaku

Semoga kamu dalam penjagaan terbaik

Dengan segala kebaikan..
Kutitipkan rasa syukurku pada Tuhan
Meminta-Nya mendekapmu bila kau tumbang..

Jika kau menangis, semoga Tuhan menghiburmu

Jika kau senang, semoga Tuhan tersenyum kepadamu

Namun, bila kau meminta kepada-Nya untuk melupakanku..
Aku akan meminta Tuhan untuk membuatku lupa terlebih dahulu

Aku mencintai langit..
Maka kucintai juga segala cuacanya

Namun, bila langit mengabaikanku suatu saat nanti..
Aku akan meminta Tuhan agar menghapus langit terlebih dahulu dalam diriku

Selamat tidur..
Mimpilah yang indah
Tidurlah yang nyaman

Akan kusayangimu dengan cara terbaikku..

Monday, 21 July 2025

Barang Mahal saat Dewasa

Barang mahal yang akan semakin sulit lu temukan ketika dewasa:

1. Ketenangan
2. Keberanian
3. Jatuh cinta

Dugong... ketika lu jatuh cinta, beranikan diri lu dan hadapi dengan tenang.

Saturday, 19 July 2025

Blogging di Tengah Taman

Gue nulis blog ini di tengah teduhnya pohon-pohon gede di Taman Balkam. Nemenin emak yang lagi latihan angklung bersama. Ngejagain nenek yang maksain ikut padahal abis sakit perut.

Weekend ini, gue gak ada berencana pergi, as always. Mungkin selain rekap belajar lagu Tangled versi fingerstyle gitar, gue mau nyicil peer les bahasa Jepang dan bikin materi singkat soal menulis buat kelas besok Senin.

Gue berencana mau cuti minggu depan, ntah di hari apa. Pengen sekadar bengong tanpa kepikiran kerjaan.

Gue siap gamifikasi diet mulai besok, btw. Dibantu sama temen-temen gym gue yang lagi pada mau lomba buat cowo badan kotak-kotak next month.

Tadi pagi, gue dibikinin resep menu diet harian sama temen gue, mas N. Tengs brur.

Sepagian, gue ngisi Quora lagi sembari nengok tulisan-tulisan berdebu gue.

Bejir, baru inget gue masih harus bikin 2 puisi lagi buat lomba. Deadline-nya makin mepet soalnya.

Jujur, gue BM minuman manis. Apa gue beli aja yak? Ngebayangin es boba Mixue aja rasanya enak banget🥲

Jumping banget blog hari ini. Karena emang ini baru jam 11 siang dan cerita gue belom banyak. Kalau kagak mager, gue nulis lagi ntar malem.

Happy weekend all😙😙


Thursday, 17 July 2025

Stronger

Hi, i am born again.
Stronger than ever.
Stronger than i expected.

Wipe your tears, cowardly custard.
Put you back.
Leave your sadness.
Inside the night..

Hi, i am born again.
Smile.


Wednesday, 16 July 2025

Selamat malam, Tuhan

Selamat malam, Tuhan..

Maafkan 17 sujudku yang singkat hari ini. Tak kujemput pula waktu duha dan sepertiga malammu karena aku begitu layu.

Padahal, seperti yang kukatakan, aku sedang layu.

Aku membutuhkan Engkau, ya Tuhanku..


Hai, Tuhan..

Maafkan doaku yang begitu cepat hari ini. Bahkan, selepas olahragaku, dalam sujud Isya-ku, tetap saja tak kuperlambat doaku.

Sebaliknya, cepat-cepat kubuka laptopku, mengetik di sini doaku hari ini.

Kulantunkan urusan duniawiku pada-Mu.


Tuhan, Engkau pasti tahu sebab aku menahan tangis hari ini.

Pada hal-hal yang tidak kusukai dan aku takuti.

Engkau paling tahu kedalaman hatiku sebelum aku tahu terlebih dahulu.


Engkau tentu tahu sebab aku kesal dan mengeluh pagi hari ini.

Hanya saja, tak berani kuminta apa-apa kepada-Mu, Tuhan.

Sebabnya aku malu pada ribuan manusia-Mu yang bermimpi menjadi sepertiku (mungkin).

Aku duduk termenung, melawan perasaanku dalam diamku.


Ah, Tuhan! Engkau mengerti saja yang jadi kebutuhanku.

Kau kirimkan dua pesan indah dari dua orang kesayanganku.

Aku tercekat, membaca hiburan 'kecil' yang Kau kirim agar aku tersenyum lagi.


Tuhan... hari ini rasanya begitu cepat berlalu.

Pada urusan duniaku yang begitu berat, aku terkadang lupa kepada siapa aku harus berpegang erat.


Adalah Engkau, Tuhanku..

Engkau yang memberi rasa bahagiaku satu menit lalu.

Kau juga yang mengambil rasa senangku satu menit kemudian.

Engkau yang mempertemukan aku dengan manusia di sekitarku.

Kau juga yang telah dan kelak akan memisahkan mereka dariku.

Mengapa pula aku risaukan hal-hal kecil padahal Engkau lebih besar?


Tuhan, aku lemah pada dunia.

Aku mulai kehilangan arah pada ketakutanku yang manusiawi.

Kutahu Engkau banyak maklum dan pemaaf padaku.


Tuhan, banyak hal terasa mulai berat, sekuat apapun aku berjalan dan melawan.

Senyumku mulai memudar lagi, entah mungkin lupa pada begitu banyak karunia-Mu untukku.

Hari ini, biarkan aku jujur pada Engkau Tuhan..

Sebab, percuma saja aku menutupi, Kau telah tahu isi kedalaman hatiku sebelum aku sendiri.


Biarkan aku jujur kepada-Mu..

Bahwa tantangan-tantangan yang Kau minta agar aku berani dan lebih kuat, kini mulai goyah.

Seringkali aku lupa bahwa menengadah meminta bantuan-Mu harus sesering mungkin kulakukan.

Aku sibuk menerobos jalan tanpa tujuan dan petunjuk.

Yang aku tahu benar... yang aku rasa benar.. yang aku kira benar..


Padahal, Engkau Maha Pengasih.

Sebanyak apapun kesalahan yang kulakukan, Engkau tak pernah egois.

Maafkan aku Tuhan.. menggunakan logika manusiaku yang terbatas dengan tak meminta bantuan-Mu.


Padahal, semestinya untuk satu tarikan napas pun aku tak boleh sungkan meminta.

Untuk satu suap nasi, aku tak boleh takut meminta-Mu.


Tuhan... pada hatiku yang punya banyak kecemasan, leburkan malam ini.

Pada keyakinanku yang mulai bimbang, kuatkan mulai hari ini.


Tuhan, pada ketidaknyamananku, nyamankan mulai detik ini.

Pada hal-hal yang aku lupa syukuri, ingatkan aku mulai saat ini.


Tuhan, aku tahu Kau tak pernah bosan mendengar ceritaku, urusanku, orang-orangku, itu-itu saja.


Terakhir Tuhan sebelum kututup laptopku,

bangunkan aku nanti malam.


Hari ini, tak sedang kumintakan doa untuk orang-orang yang kusayang.

Bolehkah aku memanjatkan doa nanti malam hanya untuk diriku seorang?


Selamat malam, Tuhan.

Mimpikan yang indah untukku.

Monday, 14 July 2025

Life Update Minggu Ini

 Nih kan, lagi-lagi gue missed untuk ngeblog. Kayak minggu ini gue mau fokus mencurahkan isi kepala dan energi buat nulis artikel di web kantor ajah. Soalnya gue lagi kepikiran ngebangun portofolio gitu (Setelah sekian lama udah kagak).

Dunia lagi hah hoh banget. Meskipun gue berusaha sekuatnya untuk bertahan, gak ada salahnya siap-siap amunisi perang kan?

Anyway, gue akan ngerangkum life update gue di minggu yang terlewat tanpa ngeblog, dengan speed cepet karena kurang dari sejam lagi gue harus berangkat gym. Let's go!😌💪

1. Staycation di Jogja with Anak Kantor

After PJF 2025, gue staycation bareng anak-anak kantor di Jogja. It was fun i swear! Gue kangen ngobrol sama mereka meskipun awalnya gue khawatir bakal kehabisan energi setelah ketemu ribuan orang di PJF.

Kami nge-grill bareng, bercanda, dan begadang sampe pagi. Kebetulan, rumah yang disewa luas banget dan mewah woi. Enak banget tidurnya.

Beberapa hal unik yang gue alami selain motoran panjang sama mbak U adalah gue sholat subuh salah kiblat dan kepanasan tidur di kamar wokwokwokowk.

Ini lucu banget. Ceritanya gue bangun pas adzan shubuh (ajegile shubuh di Jogja lebih telat dari di Solo dahal deketan). Gue bersyukur banget karena gue baru tidur jam 2an. Kebayang ya khawatirnya kalau kelewat subuh?

Waktu bangun, gue bangunin temen sekamar yang sholat. Terus gue ke bawah minjem mukena sekalian bangunin Babab dkk yang tidur di kamar bawah. Lah bejir, gak ada yang bangun. Gue bingung ini kiblatnya mana?😓😓

Entah kenapa, gue gak kepikiran ambil hape di kamar atas untuk cek kiblat (efek ngantuk parah?). Jadi akhirnya gue sholat dengan arah yg sesuai keyakinan gue (yang gue inget, semalem gue liatin temen sholat isya hadap sonoan gitulah). Btw, gue solat di ruang tengah, menghadap tangga.

Abis subuhan, gue tidur lagi ampe jam 8. Rumah masih sepi karena yang cowo masi pada tidur dan yang cewe ngumpul jadi satu di kamar bawah.

Di meja makan, cuma ada mas G yang kayaknya sepagian sibuk beberes dan ngecekin daging (bejir femeli men rupanya😂😂).

Dengan muka datarnya, dia bilang, "Tadi kamu salah kiblat ya?"

Muka gue panik tapi pada akhirnya tidak menjawab apapun😥😥😥

2. Kepanasan di Kamar Pas Staycation

YATUHAN INI LUCU BANGET SIH😂😂 Jadi ceritanya, temen gue A minta gue sekamar ama dia di atas. Padahal, udah jelas sih, kalau di acara ginian, gue pasti kan tidurnya ama Babab. Tapi yaudah weh, gue lama juga gak ketemu A dan kayaknya she needs me bcs she was sick and wants to deeptalk gitu. 

Kangen nggak ngobrol ama dia.

Nah, di kamar, kami tidur bertiga nih sama temen gue A yang lain. Fyi, ada selimut super tebel banget yang cukup untuk kami bertiga. Posisi gue tidurnya di tengah.

Gue sebenernya nyadar, ini AC kenapa panas bet? Entah karena AC kampret atau emang sengaja dikecilin? Cuma, gue lebih kepikiran kalau gue minta digedein, ntar A yang lagi sakit kasian.

Jadilah gue tidur dalam kondisi nyaman tapi super kegerahan (nyenyak karena kecapean).

Selimut gue pake sampe pergelangan kaki, nutupi badan dan rok yang gue takut bakal naik ke atas. Secara gue tidurnya kayak pencak silat. Tapi, bagian kaki gue biarin telanjang karena panas banget woi😰😰😰

Lucunya, selama tidur, gue ngerasa kami bertiga saling nyelimuti satu sama lain😂😂 Bejir ini kocak banget! Kalau gue kebangun dan liat si A di kanan selimutnya kesingkap, gue benerin. Gue benerin juga selimut si A yang kiri. Dan mereka berdua juga melakukan hal yang SAMA!

Masalahnya, kami bertiga gada yang terus terang kalau kami semua sebetulnya KEPANASAN dan selimut emang sengaja disingkap karena gerah😂😂 Jadilah adegan mesra saling menyelimuti satu sama lain terjadi sepanjang malam😂😂😂😂

Baru pas pagi, lagi santai, kami ngebahas soal AC panas. Dan di situ barulah terungkap...

1. Gue ngira emang sengaja kecil karena si A sakit.
2. Si A (yang sakit) ngira emang gada yang mau gede-gede anginnya.
3. Si A lainnya nungguin kami yang mencetin remot AC.

NJIRLAH😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

3. Gue Sok-sokan Mau Ikut Lomba Nulis

Once day, Ikan ngeshare lomba nulis di grup kantor. Gue kepikir ah mau ikut aja! Soalnya emang salah satu wishlist gue adalah ikut 5 kompetisi dan sampe tengah tahun, gue belum ikut apapun.

Masalahnya adalah gue baru nyadar semalam kalau lomba ini berkaitan sama pertandingan bola dan liputannya. WOI! Gue aja udah kaga ngerti bola selain soal dua kelompok cowok berkeringat yang saling kejar-kejaran bola. Ini gimana woi? Belom lagi soal footage gambarnya.

Sampe hari ini gue gatau nulis apa padahal deadline tinggal besok. DAMN LAH😔 Tapi gue gak akan nyerah. Gue akan nulis malem ini, penting coba dulu biar gak omdo.

4. GUE SAKIT FLU HIKS!

Yes, gue sakit dan ini Senin adalah hari ke-4. Gue sebenernya udah sakit flu dari Jumat, ketularan nenek, dan memburuk di hari Sabtu dan Minggu. TBH, flu itu biasa, tapi gue tuh kalau udah flu kek orang siap meninggoy cuy. 

Langsung lemes banget, tulang sakit semua, gak ada tenaga, bahkan gemetar banget. Ditanyain apa-apa juga ngangong. Hidung mampet, sakit tenggorokan... lengkap pokoknya.

Hari ini gue izin cuti sakit. Teler sama obat-obatan dari Jumat. Cuma, bandel juga gue. Semalem malah begadang ampe set 2. Gara-gara seharian udah tidur (karena obat). Sejujurnya, gue bisa aja tetep tidur normal kayak biasanya semalam itu. 

Cuma gue malah dengerin adek gue yapping ampe pagi sambil gitaran. Besok, gue udah siap kerja.

5. Juli, Persiapan Gamifikasi Diet

Njirlah, diet dan dramanya gak kelar-kelar. Diperparah adek cewe gue pulang dan dia hobi banget masak. Gue udah begging her jangan masak enak (aneh emang) biar gue bisa fokus diet dengan tenang😖😖 Tetap aja, gue yang salah karena gak kontrol diri (BUKAN, DIA AJA YG SALAH).

AYO, gue harus bisa lagi nih! Target gue Desember loh udah cantik! Masa lu mau bulet mulu Dugong! Katanya mau ganti style baju biar ala-ala minimalis Jepang! (Iya, gue udah mulai beralih dari earth tone ke monokrom dan minimalist ajah).

Gue juga lagi belajar clean makeup look biar makin cantik kan. TAPI, GUE HARUS BERANI NGAMBIL GAMIFIKASI DIET DULU NIH AH!

Palagi, gue kan jalan ama Ikan tuh mungkin. Masa iya dia yang setinggi itu nanti gue di sebelahnya kayak riil botol yakult😔 Gajadi estetik gue bejir.

AYO, LU PASTI BISA! LU PERNAH COBA DAN BISA! MUKA LU LEBIH CANTIK, LEBIH TIRUS, LEBIH MUDA PULAK. EMANG LU GAMAU GITU LAGI?

6. Target Bahasa Jepang

Target gue untuk memecahkan level 30 Duolingo buat bahasa Jepang sebelum les bahasa Jepang gue dimulai gagal cuy wkwkwk. Besok gue udah mulai les buat nambah skill. Tapi gue ini masih berdarah-darah menginjak level 10 menuju 11.

Gapapa, seenggaknya udah mencoba! Issokay banget. Makasih Dugong udah berjuang sampe sejauh ini. I'm so proud of you!

Wednesday, 9 July 2025

Prambanan Jazz 2025

Wow, ternyata gue udah 9 hari ga posting sesuatu di sini! Emang lama banget karena gue weekend kemarin juga sibuk berat 😓 Life update apa aja yang bisa dikenang dan dibagikan?

Prambanan Jazz 2025

Jumat lalu, sekitar tanggal 4 Juli, gue seperti tahun-tahun sebelumnya, dapat tiket nonton lagi dari kantor. Sayangnya, planning gue untuk ngajakin emak sekalian early birthday gift gak terwujud karena beliau ada acara. Jadilah gue cuma berdua ama adek bontot.

Kami berdua pakek mobil, ofkus dia yang nyetir. Gak bakal kekejar pulang kalau gue pake KRL soalnya. Berangkat sore, motong jalan pake tol yang masih gratis, terus sampe deh di venue. Sempet macet parah dan kehabisan solar di SPBU sepanjang jalan.. But afterall aman.

Di sana, gue rame-rame ketemu banyak temen kantor yang pada dateng ramean dari Jakarta. Kebetulan line up artist-nya juga seru parah.

Tapi, di antara semua pemusik yang dateng, yang paling gue tunggu selain Sal Priadi sama eaJ adalah Bernadya. Gue emang niatin mau ngerekamin satu yang proper buat si Rumah Ikan since he looks like her fans.

Bejir bayangin aja, gue yang pendek ini (bahkan pake sepatu hak 5 cm aja gak ketolong), kudu menembus ribuan orang yang tinggi dan ngefans ni penyanyi. Cuma buat nyari best pose-nya si Bernadya. Padahal artis lainnya kek yaudahlah penting gue udah liat orangnya barang semenit, bisa denger suaranya, terus lanjut nonton dari videotron, beres...

Temen-temen sekantor yang di sana ngiranya gue suka Bernadya karena dari awal gue udah bilang nunggu banget ini penyanyi giliran tampil. Padahal mah, yaudah karena mau videoin buat seonggok debu aja.

Gue udah niatin kayak, "Ini pokoknya kalau udah lagu yang itu, gue kudu udah stand by yang bagus nih!" Soalnya yang gue sotoy, si Rumah Ikan demen sama salah satu lagu si Bernadya.

Bernadya nyanyi banyak lagu di panggung (yang mana gue kaga paham semua kecuali lagu kesukaan si Rumah Ikan). Gelisah banget woi nunggu ni kapan lagunya diputer? Dia bakal nyanyiin kagak?😓😓

Thank God, gue berhasil kirimin ke dia dengan view terbaik yang gue bisa dan keknya sih dia hepi-hepi aja.

Pulang dari PJF, gue kudu mampir ke rumah nenek karena ninggal barang titipan ibu. Aduh tegang banget demi! Gue benci banget sama rumah ini.

Kenangan sama almarhumah tante banyak di sana. Tapi yang paling bikin edan karena 'penghuni' nya yang serem. Keinget sepupu gue yang masih balita hampir meninggoy karena tetiba mau loncat ke balkon tengah malem woiii!!!!

Rumah ini ada penghuninya aja serem. Apalagi udah kosong lama kayak gini..

Adek gue bilang dia aja yang masuk untuk naruh barang, padahal gue udah bilang berdua aja gapapa buat keamanan. Palagi udah gada listrik. Kebayang kami tengah malem, gada listrik pulak, bakal segelap apa? Pas gue lihat dari kejauhan, aduh banyak yang nongol.

Gue yang tadinya hepi berat abis ketemu temen-temen, energinya tetiba kekuras abis. Mau muntah dan kepala sakit banget. 

Yang gongnya lagi...

Pas keluar gang rumah, gue ngeliat ada anjing putih dan udah buluk lagi duduk-duduk di sebelah kiri mobil gue. Dia kayak termangu doang, seolah-olah gak terusik sama kendaraan gue. Padahal kan biasanya anjing atau kucing kayak bakal menyingkir gak sih kalau ada yang mau lewat?

Gak lama setelahnya, anjing ini kayak jalan pelan dan ngelewatin mobil gue. Makanya gue bilang sama adek untuk jangan nyebrang dulu biar nunggu ni anjing keliatan dulu. Takutnya kami malah nginjek gituloh. Lah adek gue malah bilang dari tadi gak liat ada apapun.

Gue agak ngotot bilang ada anjing tadi dan dia tadi jalan ke arah mobil kami makanya gue suruh dia diem dulu. Nah, masalahnya, ditunggu-tunggu, ni anjing kagak nongol-nongol woi. Gak nongol melewati spion kanan, ke depan, bahkan belakang.

LAH? MASA NI ANJING PUTIH NEMPEL DI BAWAH MOBIL GUE KAN GA MUNGKIN?!

Akhirnya gue berdoa aja sambil minta adek maju pelan-pelan (masih dengan pikiran ni anjing emang beneran dan dia lagi di bawah mobil).. Dan ternyata yaudah.. emang lancar😳

Kami sampe rumah jam 2 pagi kurang. Kagak jelas mane nyawa mane tempelan. Penting rebahan.

To be continue...

Wednesday, 2 July 2025

Dugong Cengeng Hari Ini

Kenapa yah, akhir-akhir ini gue beneran kayak cacing kepanasan?🥲

Kepala gue kayak penuh banget sama hal-hal yang semestinya (mungkin) gak perlu dipikirin dari sekarang gitu.

Tahu-tahu, gue mulai ada di titik muak sama kantor🫠

Bukan rutinitasnya. I do love my job so much. Yes, cita-cita gue emang jadi editor. Meskipun bukan majalah anak-anak, tapi gue tetap enjoy dan mensyukuri kantor yang sekarang.

Keinget banget perjuangan gue untuk dapet kantor ini. Kerjaan yang mungkin jadi impian banyak orang. Dengan kebersamaannya, wfhnya, dan sehatnya cara komunikasi di sini.

I knew, kerja di kantor media kayak gini sebetulnya gak bikin elu kaya. Bukan bidang yang emang bergaji tinggi menurut gue.

Tapi, setidaknya sampai saat ini, bidang ini paling pas untuk gue yang emang tim kerja di belakang layar banget.

Tapi apa yang bikin elu sedih, Dugong?

Well, ini semua bermula ketika gue diminta jadi pembicara di acara offline yang akan diadakan kantor gue. 2 minggi yang lalu.

Gue tentu aja menolak. Ngomong di depan khalayak kayak gini beneran gak reccommended gitu loh untuk gue.

Cuma sedihnya, gue sepertinya dikira leader gue "Terlalu takut untuk mencoba dan ovt."

I swear to the God it makes me sad🙂

Ini bukan masalah gue gamau cobain.. justru karena gue udah coba dan tahu gimana hasilnya...

Let me tell you about my story..

Tbh, this isn't my first time for me become a speaker untuk pertemuan tatap muka.

Gue keinget banget, ketika gue masuk Ilkom buat kuliah, di situ ada 4 penjurusan di smt 3. Broadcasting, Advertising, Public Relations, dan Jurnalistik.

Ofkurs, kalau diprediksi mau ke mana, pasti gue jawab antara Jurnalistik atau BC.

Gue tertarik belajar film. Waktu SMA, gue pernah ikut projek film dua kali. Salah satu projeknya, gue merangkap jadi sutradara, penulis naskah, dan kampers.

Di kuliah, gue membekali diri dgn ikut exchange ke Thailand yg basically program BC banget dan 'maksain diri' ikut short course dari lembaga terkenal Jerman meski bahasa Inggris gue seadanya banget🥲

Buat Jurnalistik, yaudah sesimpel gue suka nulis diary dari jaman brojot. Udah gitu🫠

Cuma, akhirnya gue malah memutuskan untuk masuk jurusan PR. Selain karena temen satu geng gue di sana (kecuali Babab) dan SKS-nya lebih pendek satu semester, gue tu bejir gabisa ngomong depan umum🫠 Harapannya, dengan dibimbing secara serius selama kuliah, gue akan terlatih ngomong. Apalagi, gue tau public speaking tu gede banget kan potensi kerjanya.

Jujur aja, masuk PR tu gambling banget. Kalau lu tau, mereka itu rata-rata udah pada pinter ngomong. Penampilannya pun beneran super korporat banget deh. Makanya, di kampus gue, anak PR tu terkenal apa yak.. menawan gitu, rapi, wangi, ngomong tertata, dsb.

Beda banget ama gue yang secara look aja kek bocah mau TPA (jilbab tanpa stylist, tas punggung gede, sepatu keds, dan kadang pake kaos olahraga pulak)🫠 Muka juga gada dandan samsek.

Gamblingnya adalah karena lu tau lu tu gak oke samsek dan maksain diri akan bergabung sama orang-orang keren ini... setidaknya 2-3 tahun ke depan. Tergantung gue lulus kapan.

Banyak berdoa aja, syukur-syukur survive.

Di sini, gue 'dilatih' untuk presentasi minimal 4 kali dalam seminggu. For any subject ya.. Gue juga diajarin namanya lobbying, ngomong dengan artikulasi yang jelas, berpakaian, even table manner di hotel bintang 5.

Yes, gue turut berbangga karena udah ngelewatin itu semua dengan baik. Gak ada banyak drama, bahkan dalam skripsi sekalipun. Gue berhasil lulus dengan IPK seukuran sepatu gue, jadi asdos buat dosen yang super susah, dan jadi lulusan terbaik jurusan pulak.

Bejirlah, gue pinter amat yak🤔🤔

Gue cuma akan ngereog banget kalau disuruh presentasi. Duh... aduuhh gue mending nyusun materi ama pencetin PPT daripada ngomong sebetulnya.

Tapi karena udah memutuskan belajar, harus dijalani.

Setelahnya, gue juga beberapa kali diminta ngisi acara yang tatap muka. Mulai dari semacam acara alumni sampe yang lainnya.

Intinya, gue melalui proses yang panjang untuk akhirnya gue punya kesimpulan "Well, public speaking is not for me."

Makanya, selepas lulus, gue fokus ke hal yang gue tahu bisa ngasi makan gue, menulis.

Clear enough, ya?

Makanya gue sedih banget bejiiir ketika gue menolak untuk jadi pembicara kelas oflen kantor, peserta bayar pulak.... gue malah dibilang cuma takut😭

Kek anjir, justru gue tuh berusaha profesional dengan menolak itu. Karena khawatir outputnya tuh gak sesuai. Gue tau banget kapasitas gue seberapa untuk ngomong di depan audiens kayak gini tuh. Tolonglah😭😭

Leader gue adalah orang yang sangat baik.. Ini gue gak bercanda. Dia sebaik itu woii. Tapi ada sedikit situasi yang gue bener-bener gak cocok sama beliau😭😭

Ini salah satunya. Ngotot banget minta gue ngisi. Bawa-bawa C-Level pulak kalau gue gamau. Lebay gak sih gue ngerasa ditekan dan dipaksa?

Sedangkan, gue juga udah berusaha sehalus mungkin untuk nolak tanpa perlu jelasin sepanjang itu.

Intinya kan "Kak, gue gabisa. Bukan karena takut, tapi gak capable aja untuk bicara di depan audiens langsung. Buat kesempatan yang lain ajah. Aku sudah coba beberapa proses untuk akhirnya tahu aku emang gak cocok tampil depan layar. Tolong yah.."

Gue sedih banget demi Tuhan.. sampe asam lambung gue kumat.

Gue sampe questioning myself. Ini gue profesional tu harusnya gimana? Gue maksain ngisi padahal tahu ini beneran gak banget atau justru gue nyelametin muka kantor dengan minta pembicaranya orang laen aja?

Di usia segini anjir... gue malah dipertanyakan untuk sesuatu yang gue udah legowo bahwa ini public speaking itu salah satu kelemahan gue after long journey.

Bukan sebuah kriminal kan yak, kalau emang kita boleh gak memilih bidang tertentu untuk kita kuasai?

Masut gue aduh...😭😭😭 gue bukannya mau sok gedein "Ini kelemahanku. Tolong terima aku apa adanya.."

BUKAAAN😭😭😭

Tapi kayak yaudah kek elu mungkin remedi Matematika, tapi pinter Biologi. Atau lu jago gambar, tapi gabisa nari.

Masa iya, misal gue tau selalu remedi matematika, kemudian gue gak ambil jurusan matematika di kuliah, dibilang gamau coba?🥹🥹

Bejir justru karena gue udah cobaaa makanya gue tau gue gak capable di sana.

Susah banget menurut gue nangkis obrolan langsung tuh. Karena lu gabisa searching Google dulu kalau gapaham pertanyaannya. Belum lagi kepala gue mendadak kosong dan blank kalau dah liat orang banyak.

Gue pernah cuma diem terpaku di depan panggung pas lomba storytelling di SMA. Padahal gue udah latihan 2 minggu coy!

Gue juga pernah bikin nilai tim minus pas gue lomba debat bahasa Inggris karena gue grogi terus latah ngomong bahasa Jawa😭

Guyss.... Gak semua orang yang suka yapping, keliatan rame, dan hepi mulu tuh dia bisa ngomong lancar dan enjoy depan secara profesional🥹🥹🥹 Iya gak?

Demi Tuhan gue sedih, kecewa, takut banget, cemas banget... gue takut malah jadi gak bener kerjaannya, gak berintegritas, sampai naudzubillah disuruh mundur aja gitu (inget, karena ini udah bawa-bawa nama C-level).

Gue aduin perkara ini ama Tuhan. Karena beneran gak ngerti kondisi apa ini. Gue beneran gakmau dipaksa. 

Gue beneran malem cuma diem, istighfar... berkali-kali dengan gak tau dirinya nagih janji Tuhan..

"Kau janjikan kepada hambaMu yang sholat malam, Engkau akan maju jadi perisaiku bila ada yang menyakitiku, bahkan, sebelum aku yang maju dengan tanganku. Tolong hibur dan bantu aku. Aku udah gak kuat Tuhan."

Hari ini, gue dapat jawaban.. pertolongan dan keajaiban sholat malem.

1. Projek ini mundur setidaknya 1 kuartal.
2. Temen setim gue yang menangani ini bilang akan berupaya pake skema lain tanpa melibatkan gue sebagai pembicara.

Gue gak lega total.. belum. Karena leader gue masi ngotot. Tapi gue mau terus minta Tuhan buat ambil alih urusan ini.

Gue tahu dengan banyaknya dosa gue di dunia ini mungkin ga layak buat dikasih pertolongan.

Tapi gue akan tetap gak tau diri merengek ke Tuhan. Karena cuma Tuhan yang bisa nolong gue.

Bahkan, hanya untuk sesendok nasi hari ini, gue akan terus meminta ke Tuhan.

Dugong, you will be fine, i promise💙

Monday, 30 June 2025

Adek Jamet's Story

Gue berniat akan nulis blog cuma 30 menit aja. Soalnya, masih excitted nyelesein Alice in Borderland dan berusaha tidur gak begitu malem.

Today is okay. Gue sebetulnya lagi sedih (lagi). Tapi mungkin akan gue ceritain besok. Ini soal kerjaan.

Hari ini, gue mau nulis tentang satu manusia spesial yang gue 'temuin' gak sengaja. Well i can say she's one of gift from God this year. I call her 'Adek Jamet'.

Adek Jamet and Our First Met

Gue sebetulnya cukup sering denger namanya dari satu divisi. Waktu itu kalau gak salah karena magang dari program kementerian. Gue bahkan lupa kenapa dia sering disebut, kayaknya karena anaknya aktif dan menonjol.

Gue gak begitu ngikutin banget obrolan itu karena kayak, yah, emang setiap periode yang melibatkan mahasiswa, emang akan selalu ada yang menonjol bagus. Udah gitu.

Waktu gue raker ke Jakarta, gue pertama kali ketemu dia in person, dan lagi-lagi.. yaudah away aja. Kami pernah foto satu frame, tapi gak kenal.

Adek Jamet and Our First Talked

Gue lupa gimana ceritanya kami akhirnya follow-follow-an di IG. Tapi gue inget, dia approached gue duluan untuk jadi narsum penelitiannya.

Obrolan chat kami cuma berlangsung dua jam untuk akhirnya tukeran nomor dan make sure gue avail dan capable buat dijadikan narsum. Dua jam, but it was sooo much fun!

I like her. It feels like she's part of me aja gitu. Kami pada akhirnya hanya butuh total kurang dari 24 jam untuk ngobrol di IG, pindah ke WA, dan besoknya langsung meeting online.

OF COURSE, SESERU ITU!

Kami kayak udah kenal lama banget. Ketawa ngakak, bebas banget, dan kayak gada hambatan. Senyambung itu. 

Then i realized why people do like her. She's very smart, friendly, and willing to learn something new.

Adek Jamet and Our Time

Hampir gak ada hari tanpa celotehan dia sejak itu. Kami akan life update tiap minggu pake video atau voice note. Lucu banget, karena kami tiap hari literally juga ngobrol. Tapi, tetep aja kayak perlu banget yang namanya 'LIFE UPDATE'.

Dari pembicaraan itu juga, gue tahu tentang keluarganya, problemnya, cowok masa lalunya, sampai soal crush-nya. We share the same energy. Kayak kalau dia marah, gue ikutan marah. Dia hepi, gue lebih hepi lagi. Ngakak keras bareng juga. Intinya, yang gue masih agak susah cuma satu, pas dia sedih. (Well tapi ini emang udah kelemahan gue sih. Sulit ikutan sedih yang bener-bener sedih).

Adek Jamet and Her Story Life

Gak banyak yang bisa gue share di sini, karena masalah privacy. Tapi pernah, suatu malam dia cerita lagi berat banget kondisi hidupnya. Ketika dia curcol, gue dalam kondisi kelelahan banget karena kemalaman dan ketinggalan kereta. Jadi, saat itu gue decided untuk jadi listener aja.

But, i dunno why, it feels so blue. Mungkin karena situasi malam dan sepi di stasiun, gue cukup terlarut sama cerita sedihnya.

Tbh, selain kecapekan banget, gue juga dalam kondisi bokek parah. Entah manajemen duit gue yang bulan itu lagi super gak bener,atau gimana.

Balik lagi ke cerita tadi... Gue sotoy aja, tapi kayaknya di bagian sana, dia nangis deh waktu ngetik curhatannya.

Yes, ini emang terasa lebih menyedihkan ketika lu liat seseorang yang biasanya petantang-petenteng, ceria banget, berani nantang dunia padahal tahu banyak takutnya, dan berusaha semua dilakukan dengan upaya yang jor-joran banget.... tiba-tiba lu liat sisi lemahnya. Sisi jatuhnya.

(Gue tau ini terdengar pikmi banget, makanya gue gak pernah cerita ini ke orang lain), but i see myself on her. Cuma, dia mungkin sedikit lebih beruntung dari gue, karena dia bisa cerita. Gue enggak.

Rasanya gue pengen peluk dia.

Dari semua cerita dia, di akhir, dia bilang ke gue, "Kak, tapi hari ini gue diperpanjang magangnya kak. Mayan buat nambah-nambah. Seneng banget!"

Another pikmi things that i cant share with others was..

Gue saat itu juga transfer dia duit. (Jujur malu banget kalau ngomong ini karena hal kayak ginian gak perlu kita ceritain. Tapi gak papa kalau di ruang ini, karena ini ruang yang aman).

Gue kirimin dia sedikit duit jajan. Gak banyak gue yakin. Jakarta duit segitu mungkin gak seberapa. But, dengan kondisi gue sebenernya lagi mepet banget dan tinggal di kota kecil, emang berarti banget sih wkwkwk.

Waktu itu, gue cuma bilang ke dia semacam "Ayo rayakan diri kita, bahkan di pencapaian sekecil apapun!"

Well, sebetulnya gue gak bicara banyak sih selain kalimat di atas itu. Paling cuap-cuap dikit kalau kami deket jaraknya, pasti bisa ngerayainnya sambil ketemuan gitu.

Nah, hal yang gue gak kebayang setelahnya adalah.... bejir, DIA NANGIS😳

Dia nangis sambil ngedoain gue gak habis-habis. Aduh....

Gue gatau seberapa gede impact itu buat dia. Tapi, ngeliat itu semua, capek gue rasanya sebagian ilang. Kayak, gue bersyukur banget bisa kerja, ketemu dia, dapat rezeki, dan bisa berbagi kebahagiaan.

Dear Adek Jamet...

Gue sampai sekarang of course masih yapping sama dia. Dia lagi agak patah hati dan gue minta untuk fokus UAS dulu. Gue yakin, anak sekuat dia pasti bisa ngelaluin itu semua.

Biar kata dia berisik banget, kalau bucin kek orang tolol (sama kek gue), tapi gue sayang banget sama dia.

Btw, jujur gue agak ngerasa guilty karena gue sekali dua kali jeles sama dia perihal masalah Rumah Ikan. Gue ngerasa mereka mungkin juga cukup akrab. Sesekali, dia yapping soal Rumah Ikan dan chat mereka yang keliatan seru banget.

Padahal posisinya gue lagi 'jauh' sama Rumah Ikan.

Kadang, gue emang gak bisa kontrol hati untuk biasa aja ketika keinget mereka dan jeles. Gue juga ngerasa jadi agak ketus sama Rumah Ikan kalau ada pembahasan yang mengarah ke Adek Jamet.

Tapi, sumpah gue suka banget sama adek temuan gue ini. Gak ada rasa benci. Jeles aja. 

Yaudah, segitu dulu aja ya. Gue mau nonton dan ini udah over 8 menit dari target ngeblog.

Dear Adek Jamet, semoga lu senantiasa dalam perlindungan Tuhan💙

Saturday, 28 June 2025

Rumah Ikan dan Kesederhanaan Ceritanya

Duh, gue kenapa tiba-tiba kangen dia yak😖 Padahal, gue udah sapa dia tadi pake basa-basi jayus. Udah kek lega gitu tersalurkan kangennya (anjay). Tapi, malem ini, gue tetiba kangen dia lagi. Kangen suaranya, mukanya pas senyum tengil, kangen tatapan matanya, HAAA SEMUANYA!!

Sepagian gue sebenernya udah ngeliatin rekaman-rekaman dia, yang gue suka ambil diem-diem pas kami ketemu atau gmeet. Ngerekam hal-hal yang mungkin missed karena gue selama obrolan itu lebih banyak grogi, berusaha nyimak obrolan, atau mungkin nangkep hal-hal yang gue gak peka.

Ngerekam senyumnya..

Ngerekam tawanya..

Ngerekam rambutnya versi belum dicukur karena itu favorit gue banget..

Suaranya yang lucu, obrolannya yang suka asbun..

Oh God, in my silent, do i really like him?


Bejirlah, malem tu emang jatahnya overthinking. Tapi, gue gak berdaya untuk spam chat dia lagi sekarang. Gue takut ganggu dia, bikin dia ilfeel, pas lagi sama ponakan kesayangannya, atau mungkin dia lagi kerja juga kan?

Dia pernah bilang sama gue, dia males buka nomor kerja kalau pas libur karena mau fokus libur. Jujur gue agak sedih dengernya, karena jadi berharap dia bakal kasih gue nomor pribadinya (ngelunjak emang Dugong sia). But, gue paham sih, dia pas libur aja masih sering diganggu kerjaan.

Makanya, gue seneng banget kalau dia bisa main, bisa ngelakuin hobinya.. Dia mungkin emang butuh itu, palagi dengan karakternya yang apa-apa kudu dipikir matang. Emangnya gue, apa-apa semuanya dibuat dar der dor?😂

Duh, Rumah Ikan... lu lagi apa sih sekarang?

Sumpah gue kangen banget sama elu. Gue sampe ngomong sendiri, "Tuhan, aku kangen dia nih. Tolong sampein ke dia lewat jalur apapun dong. Dia mimpi aku kek, reply story-ku kek, apa kek gitu.."

I.... U in My Silent

Buset, dipikir-pikir ternyata lucu banget yak cerita ini. Gue ibarat kayak mencintai orang diam-diam. Nah, kalau jodoh, bejir bakal keren banget sih.

Oiya, gue ada satu cerita lucu. Gue dulunya mikir, kalau kami beneran jodoh, gue bakal kasih lihat dia blog ini, yang emang gue niatin nantinya isinya tulisan-tulisan tentang dia. Biar dia tahu nih, perjuangan gue yang 'in silent' ini nyimpen perasaan.

Kan romantis banget ya, gue misal selama ini diem-diem nge-crush dia. Dari belom apa-apa, masih diliatin aja dari jauh, tetiba deket, tetiba dating, tarik ulur, eh tapi berujung nikah tuh.

TAPI, WOI BLOG INI KEBURU BOCOR DULUAN DI DIA KARENA DIA UDAH NEMUIN😭 Gue bahkan dengan sangat sadar, mengambil resiko tinggi tetap nekad ngisi ini blog padahal sangat possible dia bakal baca jugak. TAPI GIMANA WOILAH.. Gue tetap... dengan keyakinan penuh.. bahwa dia sibuk, gak sempet lagi ngecek ini blog, udah lupa, or even worse, gak tertarik lagi😖

Gak, biarin aja. Gue udah bilang blog ini adalah salah satu level tertinggi keamanan gue. Biarpun dulu sempet bocor ke temen-temen SMA, tapi beneran deh, dulu isinya masih banyak bodornya. Gue tahu gak banyak juga yang main blog nowadays. Jadi, yaudah gue pasrah. Tapi, gue akan tetep nulis di blog ini. Titik.

Back to the topic.

I ... You but Can't Tell You

Mungkin, untuk mengurangi rasa kangen gue, gue pengen cerita lagi tentang dia. Karena gue sadar, masih banyak cerita indah dan menarik untuk gue tulis lagi di sini sebagai memori.

Gue tulis blog ini dengan lagu kesukaan gue tentang dia "Bunga Abadi."

As i said before, ini sangat unpredictable... ketika lu tiba-tiba 'suka' seseorang dari pandangan pertama dan yang lu lakukan cuma ngeliatin dia dari jauh (bener-bener sangat jauh), tiba-tiba juga lu deket sama dia, bisa sharing banyak hal menarik dan deeptalk, bahkan sampai di tahap ini.

God, gue rasanya mau nangis karena terharu okwokowkowkokwokwok.

Gue keinget banget di mana gue berusaha tetap profesional ke dia. Chat seperlunya, bicara seperlunya, dan cuma bisa curi-curi dengar kabar dia atau nemu fotonya dari share-an grup kantor.

Kadang, kalau temen setim gue butuh sesuatu dari dia, gue volunteering untuk yang maju chat dia. Dari foto dia buat program nulis, regulasi nulis, dkk.

Bahkan, gue pernah, saking senengnya kami harus bahas regulasi nulis berdua malem-malem, gue lari-larian nyelesein gym, mandi kilat, dan stand by di laptop sesegera mungkin. Semalem itu, dan dia adalah orang pertama yang gue toleransi mau bahas kerjaan di luar jam kerja. Sebelumnya, gue cukup strict.

Pas dia minta gue temeni dia di kelasnya yang malem-malem dari Kemdikbud itu, gue seneng banget. Berusaha nyimak setiap isi materi dia dengan energi gue yang udah gak seberapa itu. Udah ngantuk banget, emang gak suka kelas online, dan capek. Tapi, ngeliat dia, denger suaranya, belum lagi siap-siap nangkis pertanyaan lemparan dari dia, it makes me really happy at that time😚

Kami mulai bisa ngobrol banyak, nyaris deeptalk, sejak dia nanya tentang ex gue. Kemudian, dari sini kami beneran sering yapping. Dengar cerita-cerita dia, hobinya... bahkan bila itu cuma 'sebagian kecil' dunianya, gue beneran bersyukur bisa denger itu semua.

Satu hal yang gue inget lagi, dia pernah bilang, "Aku harus hati-hati kalau ada cewek yang ngejar duluan."

Noted. I will not.

He's Imperfect (Nobody Does), but He's Enough

Once day, kami ngobrol malem banget. Di situ, gue baru tahu dia suka anak kecil, bisa masak, dia softspoken, potentially green flag, dan family man.

Do you know? At that time, i was amazed by the fact. When you show me your photo, with a very handsome baby boy (it's your beloved nephew), and you carried him so warmly and gently..

It makes me heartbeat.

God, itu whislist yang gue dulu suka banget impikan, tapi gue ngerasa gak kesampaian.

Gue mawas diri, karena gue aja gak bisa.

Jadi, gue hapus biar gue gak kecewa.


Gue mengenang semua kebaikannya, bantuan dia, nasehat-nasehatnya...


Once day, gue lagi perjalanan dari Surabaya. Kami sempet ngobrol di chatting. Gue keinget ketika dia cerita dia support salah satu 'anaknya' yang nulis buku, dia beliin satu-satu ke timnya (gausah ditulis lengkap lah ya). Pas gue baca itu, gue terpaku..

Mata gue hampir basah karena terharu. Bejir, ni orang... wow..

Gue banyak tersentuh dengan kebaikan dari dirinya yang disampaikan dengan sangat sederhana.

Makin ke sini, gue menemukan banyak hal tentang dia, yang kadang gue gak cocok, gue measurement lagi, dan lainnya.

But, yeah.... he's imperfect. Nobody does. But for him being the way he's... is enough.


A Letter for You

Dear you... how are you today?


Gue ngeliatin langit sore ini, sambil ngebayangin mungkin lu lagi main mobil remote atau lari.

Gue minta Tuhan, untuk tiupin rambut rumah ikan lu sore hari ini. Kali aja lu kegerahan.

Semoga Tuhan kabulkan.


Gue kangen elu, setiap malam.

Sering berharap kalau-kalau di notifikasi akan ngeliat nama elu ngechat gue, bukan di grup itu.

Kangen denger yapping lu. Foto random lu, dan lainnya.

Gue kangen lu spam reply story (meskipun akhir-akhir ini, elu mulai gitu lagi, makasih ya).


Makasih ya, atas kesederhanaan cara yang udah elu ajarkan, sadar atau tanpa sadar.

Menolong gue di banyak situasi.

Gue kaget ketika elu tiba-tiba ada di ruang meeting waktu gue 1o1.

Gue terharu waktu liat lu berusaha nemenin gue yang grogi buka kelas meeting padahal elu lagi liputan.

Muka lu keliatan capek dan keringetan, tapi lu tetep senyum dan berusaha buka kamera.


Banyak kebaikan lu, meskipun gue merasa lu emang baik ke banyak orang, but it touched me enough.


Mungkin, ada kalanya gue berharap terlalu banyak.

Kadang, gue mau bawel.

Gue pengen sesekali marahin lu kalau lu kerja terus sampe malem.

Kadang, gue mau clingy, nyariin elu yang ilang.

Gue juga pengen, sesekali elu yang ngelarang gue ini itu.

Cerewetin gue ini itu.

Tapi di kehidupan yang dewasa ini, gue hanya akan bersyukur dan menikmati semuanya.


Gue ketakutan kalau pada akhirnya, kita jadi asing beneran.

Gue takut ngetik ini, ngetik ini di setiap kata..

Gue takut elu pergi dan menjauh.

(Lagian siapa suruh nyari blog gue?)


Gue akan berusaha, menyayangi elu dengan cara yang tenang.

Mungkin, cara gue gak keliatan.

Mungkin, cara gue bukan cara yang lu suka.


Gue minta maaf, karena harus menyayangi elu dengan cara seperti ini.


Btw, let me tell you something.

I have ever leave two important person in my life.

It was me, i am the fool one.

I lost my friends and their story.


It hurts me day by day just to think about that.

So, then, i promise to myself..

That i never ever leave any person in my life anymore.

I decide to be always the one who is stay the last... until i'm done with that.


I know, everyone has potential to hurt somebody else.

I know, sometimes we need to protect our ownselves for being hurted.

I know, i'm not fool anymore.


But still, i decide to be always the one who is stay the last... until i'm done with that.


Hey, i cant describe my feeling right now, i cant.

I am to afraid to loudly say before you do.

Let me waiting for you until it's off.


Makasih, udah dateng ke hidup gue. Dengan segala dunia lu yang sangat menyenangkan itu.

Makasih, udah berusaha jadi diri sendiri di depan gue.

Gue yakin, di dunia ini, mungkin udah seribu orang yang kenal elu.


Tapi, mungkin gak semua seberuntung gue bisa dengerin elu yapping, denger elu ceritain masa lalu lu, foto random lu, foto gondrong lu, sampai dikenalin ponakan lu yang ternyata jauh lebih ganteng pas di video daripada foto yang lu tunjukin.


Mungkin gak semua tahu selera musik lu yang aneh (tapi tetep gue dengerin itu).

Gak semua mungkin pernah lu tunjukin unboxing stuff versi elu.

Gak semua lu mintai nemenin lu kelas biar bisa lempar bola.


Malam ini, gue kenang semampu gue, memori-memori kita.

Karena memang cuma itu yang bisa gue lakuin selain ngedoain elu.

Ngedoain kebaikan lu, kebahagiaan lu...


Biar kegelisahan yang lu sesekali ceritain itu dikasih jalan cepet sama Tuhan.

Biar lu kaya raya seperti impian lu.


Kalau kata om Sapardi, "Aku mencintaimu, sebab itu aku tak akan pernah berhenti mendoakan keselamatanmu."

Itu kata dia tapi, bukan kata gue. Kan, gue belum bilang perasaan gue ke elu.


Gue tutup dulu ya... Udah jam 11 malem. Mau lanjutin nonton film dulu.

Selamat tidur dan mimpi yang nyenyak, jadi menteri misalnya.




Long Weekend

Hmm... gak kerasa udah 3 hari lalu sejak gue terakhir yapping di sini. Ini adalah hari kedua long weekend gue karena libur pemerintah. So far, gue gak ada plan mau pergi ke mana-mana selain kalau ada rencana spontan. Gue juga gak planning mau baca buku karena lagi seru-serunya scrolling X, yang surprisingly, gue mulai tertarik ikutin berita politik👀

Anyway, kemarin gue juga nggak mau pergi-pergi sejujurnya. Day 1 long weekend gue cuma mau menjiwai peran gue sebagai penghuni kamar. Mau marathon nonton Alice in Borderland, main gitar, dan tiduran ajah.

Entah, perasaan gue masih gak nyaman perkara jeles gue tempo hari, padahal kalau dipikir-pikir, yah cuma emosi sesaat ajah. Terus gue mikir selama rebahan pagi itu.... kalau gue diem aja, gak bergerak, mampus deh.. gue bakal terus-menerus overthinking. Masa iya, cara lu mensyukuri libur 3 hari yang mahal ini hanya dengan ovt?

When You Look at the Mirror

Setelah gue cukup waras, gue bangkit dari kasur. Beresin kamar, hidupin diffuser yang gue tetesin bau lavender, dan pergi mandi. Beberes kamar versi gue gak pernah yang namanya spend too much time karena basically emang gak ada banyak barang di kamar gue sejak nerapin minimalism.


Sayangnya, pas gue liat di cermin, buset... kok gue keliatan menua? Muka kusam, jerawatan gede tumbuh dua biji, dan bahkan gue ngerasa engap sama badan gue. Mukanya keliatan sedih😑

Kelar beberes, gue mandi. Kali ini, gue niatin beneran mandi kayak orang udah gak keguyur aer 7 bulan. Gue bersihin dari ujung ke ujung. Gue usap rambut keriting gue dengan kasih sayang. Betapa bersyukurnya punya turunan rambut segemes ini karena tiap gue warnai coklat, dari belakang udah kayak bule.

I did everything.. luluran, masking my hair, taking care of my whole skin, pake skincare dengan niat nawacita (anjay), dan dress well. 

Huft, gue beberapa bulan terakhir missed banget ngurus tubuh. Sibuk ngegalau dan kerja. Sibuk mempertanyakan hal-hal yang gue gak bisa handle😓

Padahal, menjelang puasa kemarin, gue masih semangat banget mempercantik diri. Mau clean eating sampe di level tertinggi gue. Bahkan, olahraga aja sekarang males banget, bener-bener ketolong ama gym doang.

Makanya, feeling after shower ini rasanya kayak plong gitu. Liat deh, Dugong! Lu ngerasa lagi jelek aja, banyak yang masih sayang ama elu. Masa elu gak sayang sama diri sendiri?

Mood gue langsung up banget begitu keluar kamar mandi. Happy banget. Gue semprotin parfum kesayangan gue, scrunchy my curly hair so it looks pretty, dan makek make up.

Wonogiri, Gue Main ke Kali

Belom kering rambut gue abis mandi, tetiba emak di bawah teriak-teriak ngajakin pergi ke Wonogiri. Mau liat pemandangan laut katanya. Meskipun mager, tapi gue tetep berusaha ikut dengan hati senang karena emang udah hak waktu keluarga juga.

Sampai sana, gue gak sempet merenung di tengah obyek alam yang kece ini karena sibuk fotoin emak dan makan😂 Udah gitu, lagi perjalanan pulang, gue diajakin temen gym rame-rame ke rumah temen gue yang ultah.

Jadilah, rencana gue yang DAY 1 kagamau ke mana-mana, akhirnya malah pulang sampe malem karena nonton film segala di rumah temen gue itu.

Malemnya, gue begadang sampai jam setengah 2 pagi.

Begadang sampai Gila

Semalam, gue begadang sampai setengah 2 pagi. Penyebabnya karena begitu pulang dari rumah temen, gue mandi, dan jam 10 malem masih vc ama Babab. Kita gak ngobrol lama-lama karena sama-sama mau netflikan wokwokwokwok. Penting setor muka ajah.

Gue semalem nonton Alice in Borderland sampai season 1 tamat. Lanjut bentar ke season 2 sampai gue beneran nggak kuat dan ngantuk.

Jam setengah 1, gue potong nonton bentar karena mau shalat malem dulu. Aduh, dunia tuh kek penuh banget urusannya bejir. Masalah hati, masalah duit, masalah kerjaaan, masalah orang lain juga...

Gue aduin semua ke sahabat terdekat gue, Allah.

Abis ngadu ke Allah, gue lanjut nonton lagi ampe ngantuk seperti yang gue bilang di atas.

Jujurly, agak nyesel juga gue karena subuhnya kagak dapat azan. Yaiyalah bego, orang tidur setengah 2, lu dengerin azan juga dikira alarm hape doang pasti!

Tapi, hari ini gue beneran berhasil untuk gak kemana-mana. Saving my energy and also money wokowkowkowkowkok. Paling, tar malem gue berencana ke bank bentar karena setor tunai.

Gue mau persiapan diet lagi tanpa nyerah. Gue gak mau tahu. Tahun depan, gue harus cantik! Gue mau ketemu si Rumah Ikan dalam keadaan lebih cantik, lebih lucu, lebih rame, dan lainnya😂


Wednesday, 25 June 2025

UNSEEN

Woho! Inilah yang dinamakan dunia cepat berputar. Kemarin gue sedih banget selama 2 hari berturut-turut. Kayak semuanya dirasa-rasa. Tapi, hari ini gue udah baik-baik aja😂😂😂

Padahal, lusa kemarin saking sedihnya, gue begadang dan jam 11 malam gue masih main gitar lagunya Skyline yang 'Love Lesson No.1' sambil nangis. Buset, udah kayak orang bener aja, gonjrengan sambil nangis.

Anyway, hari ini gue lebih baik meskipun gatau gimana badan kerasa capek. Wuedeh, jangan-jangan karena malem Satu Suro lagi😂

Setelah 2 malam susah tidur, gue semalem tidur cukup nyenyak sampai shubuh kelewat baru jam 5. Masih gelap emang, cuma kagak enak aja ama Allah.

Harusnya, rencana gue adalah ngelarin 'Seri Dokumentasi Kunci' minggu lalu. Tapi, karena udah dapat banyak spill dari X (iyak, ini minggu kedua gue keknya punya X), akhirnya gue putuskan mandeg dulu.

Kemudian, gue nontonlah 'Alice in Borderland' karena lagi butuh film yang bermodel sci-fi plus memacu adrenalin. Aduh, gue ngerasa ketolong banget sih karena sedih gue yang "kagajelas kenapa itu" jadi makin surut.

Sepagian ini, gue agak kesiangan kan. Jadi, gue beberes rumah juga lebih siang. Gue masih nyiapin sarapan dikit buat orang rumah karena Ibuk lagi ke luar kota. Beberes dapur, meja makan, dsb. Emang sih, jadi gak sempet tidur siang bentar, kayaknya ini mumpung masih jam 5 sore, gue mau rebahan bentar karena abis ni mau gym.

Tau sih, tidur sore gak bener, tapi gue butuh banget nih, buat dopping. Takut badan gue yang ambruk waktu gym.

Anyway lagi, sehari lagi kerja menuju weekend. Gue gak ada sih, rencana mau ke mana-mana, karena mau lebih ketatin pengeluaran dan kelarin 'Alice in Borderland' ajah.

Gue tadinya sempet berencana mau ke Jakarta, tapi sepertinya perlu gue skip dulu karena beneran mau berhemat. Mungkin lain waktu aja dan kalau beneran Papi bakal pindah Jakarta.

Oiya, gue sempet badmood dikit siang ini karena gue baru menemukan fakta baru kalau dia chattingan ama adek jamet gue dan kayak seru banget. Kayak, njirlah gue juga mau chatting malem-malem kayak dulu sama dia. Tapi, kayaknya udah susah karena dia juga kalau bales lebih banyak dry stiker atau emang gak approach gue juga.

Despite of how the way he is act for me that was sooo sooo kind and calming, gue mau tantrum aja😤 Biar aja gue anggep semua kebaikan dia karena dia emang baik sama semua orang.

Dia baca tulisan ini juga bodoamat, baguslah. Gue kan gak bakal bilang dari mulut gue kecuali ditanya langsung.


Ikan hiu makan tomat, bodoamat.

Monday, 23 June 2025

Blue with Skyline :)

Hari ini gue cengeng banget, padahal masa PMS udah berlalu. Nggak tahu berapa kali gue memutar lagu Skyline yang 'Love Lesson No.1.'

Bahkan, gue nulis blog ini, sambil puter lagu itu untuk kesekian kalinya.

Hati gue rasanya sakit banget hari ini. Tiba-tiba hancur. Tiba-tiba mudah sakit dengan semua orang di sekitar gue hari ini. Kayak banyak emosi sedih ngumpul jadi satu di kepala, di hati..

Gue berusaha tidur dua kali sepanjang siang dan sore. Tapi itu pun sia-sia... Nggak ada yang tidur di dalam diri gue.

Hal yang berhasil mengalihkan rasa sedih gue cuma belajar bahasa Jepang di Duolingo sampai jatah nyawanya abis. Sesakit itu sampai gue nggak bisa apa-apa selain ngalihin perasaan.

Bahkan, sharing meme di Instagram, yang mana selalu gue lakukan setiap gue sedih untuk ngehibur diri, nggak sanggup gue lakukan.

Gue cuma posting lagunya Superman Is Dead yang menguatkan gue.

Begitu beratnya jadi Joker. Punya dua muka yang berseberangan. Punya penyampaian emosi yang berseberangan.

Si makin kenceng ketawa, makin sedih hatinya.

Gue sapa manusia di sekitar gue tanpa dirasa-rasa. Padahal dalem hati emang today lagi ambruk.

Lagi pula, siapa yang suruh nggak bisa nangis? Siapa yang suruh nggak bisa cerita?


Nggak ada.


Entah, ini lagu Skyline yang 'Love Lesson No.1.' yang ke berapa selama gue nulis diary ini...


Jam 10 pagi, temen sekantor gue tiba-tiba chat. She doesn't even know that i'm devastated. I'm ugly crying when she texted me, "Semoga kamu dalam keadaan baik dan bahagia."

That's how God lend me His hand from this yasashi girl.


Jari gue mandeg cuma buat sekadar curhat ke Babab. But i knew, she knews something is wrong with me. I love her for my last breath of my life.


Well Dugong, remember this.

You're walk in adult life now.

I know, it's so much painful just to think about.

U sometimes feel so deeply lonely.

U will crying sometimes for something that might hurt u about yesterday, last week, a year ago, 7 years ago, or so.

U will find yourself trying your best to be a strong one. Eventhou u are always says to people around you that never ever to feel being alone.

U may needs to put your mask on to pretending that everything is fine.

And that is okay.


U can't put your 100% trust to people. Them also have their own bussiness.

But, still, please be kind. Be a good one.

You will never regret that, i promise.

U need to believe that day by day, u deserve to be happy and happier.


You are the first child. They are watching you.

Don't be cry. Wipe your tears. U don't need that now.

Don't be weak.


Entah, ini lagu Skyline yang 'Love Lesson No.1.' yang ke berapa selama gue nulis diary ini...


Gue berencana minum americano abis ini sebelum persiapan nge-gym. Semoga akan membaik.

Hello, Blue!

Today is so blue.. i'm upsetting the world.

I feel being rejected for something i won't into.

But, in my silence, i do remember that everyone has their own potential to hurt another, with or without our concern..

That sometimes, keep silence is the best way to revenge.


Today is so blue.. i'm upsetting the world.

I hate being pushed for something i won't to do.

It's not about my cowardness.

It's just because i know i can't do.


Today is so blue.. i'm upsetting the world.

But you know what?

To know that somebody begging to God, asking for my happiness, my great things on future.. without knowing my problem is..

To know that somebody keep saying "I knew it hurts you."

That's enough.

Saturday, 21 June 2025

The Exhibition Was 'Fun'

Kemarin, gue social drained banget. I might set too high expectation about the event i was attended.

No, it wasn't about the event actually, maybe it was me.

I always define me as a person who really like an art. Since i was kid, my parents sent me to an art class. Waktu itu, guru les melukis ini cukup ternama di kota gue. Banyak jebolannya yang jadi bocah pelukis kece yang sering wara-wiri di perlombaan. Makanya dulu tiap gue lomba melukis, ya ketemunya itu-itu aja.

Gue juga joined ekskul ngelukis waktu SD dan di masa itu, hampir semua media gambar gue udah jajal. Kaos, kertas, kanvas, sampe kaca dengan beraneka macam cat air.

Waktu SMP, gue beralih ke les musik. Gue sempet belajar piano ama biola meskipun kagak ada yang jadi. Gue juga menikmati acara musik, tarian, dan 'sedikit' galeri seni, karena dulu juga gue pernah ikut pameran lukis.

In a short way, i would say i enjoyed them all. I love the process and still do. Jadi, gue selalu ngerasa gue sangat mencintai seni meskipun ga passionate di situ.

So yesterday was my first time ever to attended an annual contemporary art exhibition. This one is so popular actually. Gue ngeliat banyak banget pengunjung pada datang termasuk internasional, diliput media, sampai para artis emak kota juga ada.

Gue masuk sebagai tamu undangan buat liputan. Tamu undangannya aja udah sebanyak itu nyet. Pas gue pulang, motor dan mobil bejibun banget sumpah.

Awalnya gue excited, bakal sekeren apa? Gue gapernah dateng ke acara ginian, bahkan semasa kuliah (di mana event ini diadakan satu kota sama tempat gue kuliah).

Lah, ternyata gue kaget setengah mampus karena ga menemukan hal yang berkesan buat gue bejir😭

Waktu opening, gue ngedengerin seorang sutradara nasional terkenal pidato panjang banget kayak mau orasi partai😖 Terus waktu beliau mengepalkan tangan ke udara dengan jari kelingking, jari telunjuk, dan jempol sambil neriakin "LOVE (NYEBUTIN NAMA ACARA)" semua mengikuti dengan antusias.

Gue yang udah gak fokus malah teriak "METAL.. METAAL.." karena emang itu kan simbol jari orang metal dan rock n'roll.

Temen gue yang ikut acara langsung mukul gue, "Woi salah cok, salah cok!" kata dia. 

For the first time we entered the first room, it was okay. Ada sebuah ruangan dengan akar pohon yang melayang dan itu ga cuma satu, tapi banyak. It feels like kita di bawah tanah dan ngeliatin akar pohon yang ditata sedemikian biar jadi ornamen atap yang estetik.

Okelah gue pikir..

Terus kami maju ke ruangan lain yang antre-nya padat banget. Gue denger dari luar, ini adalah short video yang sepertinya dimainkan oleh seorang artis emak kota yang tadi gue liput.

I was so excited.....

Sampe hah hoh. Intinya, video ini kayak jadi refleksi dia selama 20 tahun bekerja di dunia seni. MASALAHNYA, GUE GAPAHAM SAMA SEKALI BAGUSNYA DI MANA.

Film itu nge-shoot berkali-kali bagian tubuh si artis yang kayaknya emang dibuat cuma pake sempak dan sangat-sangat micro jadi keliatan pori-porinya sampai bulu badannya. Cuma pusing banget bejir demi apapun.

Gue liat wajah orang sekeliling gue dalam kegelapan itu. Mereka kebanyakan pada terpaku yang sampe 😦😮😯 Meanwhile gue dengan segala komuknya cuma bisa nahan ketawa sepanjang film.

Dalam hati gue,

"Ini film apaan sih puting semua woi." Karena kamera emang berkali-kali nampilin bagian atas badan si aktor.

"Aduh, jangan ke bawah-bawah ngambil gambarnya." Gue udah khawatir setengah mampus kalau-kalau si kameramen khilaf nge-shoot bagian sempak si artis dan ketika di-preview sutradara, mereka malah ngeliat itu adalah bagian dari seni😇

Dan akhirnya, selama lebih dari 60 menit ke depan, gue yang udah mulai pusing tetap memaksakan diri untuk ikut karena berharap ada karya seni yang gue bener-bener sukai. With all my respect, maaf banget gue emang kayaknya gak berjiwa seni😔👏

Gue heran apa menariknya dari selang yang dibentuk kayak ember? Atau kenapa ada kalender jaman dulu yang dipasang di teralis, terus mau jadi apa gitu?

Belom lagi, gue merasa failed to get an information dari crew yang bertugas. Kayak pas ada bagian rooftop, lagi-lagi gue menemukan gerombolan pohon yang kayaknya tumbuh sangat tinggi, jadi setengah badan di rooftop, setengahnya di bawah gedung.

Gue denger ada pengunjung yang nanya itu ruang apaan sebelum masuk. Si crew ngejawab, "Oh, ini kalau kakak mau lihat bagian atas pohon dari akar yang tadi keliatan dari bawah."

WOIIII😭😭😭 Oke kayaknya emang gue yang gak nangkep makna estetiknya. Lanjut..

Terus, gue juga ngeliat ada sebuah ruangan lain yang di mata orang mungkin wah, tapi di mata gue, ini kayak ruangan sekte bejir.

Dia dibentuk emang untuk dilihat sambil melingkar. Di tengahnya ada gundukan tanah merah dan pengunjung bisa MAIN PASIR iseng di situ. Terus, sambil nunggu temen gue yang bikin konten buat kantor, gue iseng ngedatengin kipas angin jumbo di situ karena kepanasan. LAH GUE KELILIPAN DEBU.

Belum hilang rasa 'keterkejutan' gue dari 'permainan pasir dan perkelilipan ini' ini, di pojok ada stand yang isinya makanan tradisional dan dua orang lagi ngeracik kopi.

Gue gak yakin sejujurnya dengan apa yang gue lihat, tapi gue ngerasa laper dan pas mau ambil satu, lah bejir ada angka harganya. Oke, kayaknya ini emang gak gratis, tapi gak dihargai tinggi juga buat pengunjung.

Hal lain yang sukses bikin gue geleng-geleng.. gue datang ke salah satu ruangan yang isinya kayak permen, dibuat menyerupai es krim jilat berwarna kuning dan dijejer sepanjang sudut.

Gue tanya ama crew, "Ini permen?"

Dan dari ekspresinya, dia sudah sangat bersemangat dan bersiap menerangkan gue makna filosofis di balik permen kuning ini.

damn.

Intinya, ini adalah eksperimen seniman tersebut yang mengganti tusuk si permen dengan tembaga atau apapun yang itu dulunya adalah bahan untuk senjata tajam. the end.

😊😊😊😊😊😊😊

Di titik itulah gue menyadari. Oke fiks, kayaknya gue gak suka art. Atau selera art gue gak nyampe yang kayak beginian.

Sebelum gue meninggalkan ruangan itu, gue reflek nanya sambil mau nyentuh, "Boleh dipegang ini, ya?"

Si crew langsung panik dan bilang "EH, KAK, JANGAN GABOLEH!"

You're almost destroyed someone's art this evening, bebe😊

😊😊😊😊😊😊😊

Intinya sepanjang ruangan ke ruangan lain, gue tetap langkahkan kaki gue dengan wajah yang datar banget, mikir keras, dan akhirnya nyerah..

Sementara orang sibuk pada ngefoto, ngambil video, mengamati, atau ngobrol penuh filosofis dengan bahasa masing-masing, gue kadang melipir di pojokan.. mukul-mukul dinding di depan gue. Ngetes apakah dia dari tripleks atau dinding beneran?

Kadang gue nyender aja di dinding beneran, ngamatin ekspresi orang yang beragam, but i knew, they were impressed by the art.

Gue juga hampir ngerusakin selfie moment orang karena dia lagi take foto di sebuah kaca yang di-setting di bawah kaki dan gue lagi ngelongok itu apaan isinya. Di atasnya, ada donat-donat ditempelin. Entahlah, mungkin senimannya terinspirasi dari stalaktit stalakmit gua tapi pengen dibuat seni.

Hingga hampir sampe di penghujung pameran, gue udah kayak yang "Ayo, Dugong, jangan nyerah! Pasti ada yang menarik dong!"

Gue ngeliat ada sebuah ruangan gelap yang diisi ornamen taneman laut digantung ke tiang-tiang.

Oke, menarik nih, pikir gue.

Gue tanya crew-nya di situ. Ini apa?

"Oh ini kayak seolah-olah kita lagi di laut kak. Ini tanemannya tuh kayak taneman dari karang laut."

😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Menyerah.

Mungkin, satu-satunya hal yang akhirnya gue nikmati di situ adalah sampel parfum dari lokal brand yang lagi buka stand di akhir exhibition dan ruangan kids-nya yang isinya beragam mainan lucu dan lukisan gemas bocah-bocah.

Oh, ada satu lagi. Di ruangan pameran bocah ini, ada sebuah robot yang dia kayaknya akan jalan pelan mendekati orang yang ada di depannya. Maybe kayak pake sensor gitu.

Gue memutuskan untuk coba. Gue berdiri di depan si robot gede (lebih gede dari badan manusia), dan dia mulai mendekati gue.

"Asyik juga nih, kalau ditabrak robot," pikir gue.

Tapi, dengan jarak 50an meter kurleb, dia tetiba berhenti. Ngerti nggak sih lu, kayak dia jalan, tetiba berhenti dua langkah di depan gue. Terus dia dengan muka robotnya itu, terpaku ngeliat gue. Gue juga terpaku ngeliat dia (lebih tepatnya nunggu dia jalan lagi).

Kami tatap-tatapan udah kayak orang saling jatuh cinta anjir.

Akhirnya, setelah momen yang sungguh awkward ini, gue putuskan pergi dari si robot. Membawa angan tak sampai.... ditabrak robot.

Gue pulang sampe rumah sekitar jam 10 malam kurang (karena again, beda kota). Nyaris ditabrak mobil karena meleng dan capek, terus makan bentar, dan sampe rumah jam 11 malam.

Hari ini gue mau ke opening acara seni lainnya. Lagi-lagi karena dari kantor.

Let see...

Thursday, 19 June 2025

Kamis, Tidak Boleh Menangis

Asik! Agaknya gue beneran akan passing the challenge untuk ngisi blog ini 'sedikit' lebih sering daripada dugaan gue. Target 2025 gue salah satunya adalah posting 10 kali di blog dan ini keknya udah keisi 5 kali. Mari kita upayakan 10 kali itu atau gue bakal mager lagi wokwokowkok.

Prediksi gue, kerjaan hari ini bakal mayan longgar. Mana ngide segala mau re-update panduan menulis buat kontributor (si paling 'siap bapack laksanakan💪').

Lah, yang ada gue lari-larian ampe jam tutupan waktu😓 Target yang kekejar cuma revisi PPT buat evaluasi besok, duh. Sisanya cuma daily task ajah.

Malem ini nggak punya plan apapun selain lanjut belajar bahasa Jepang atau gue bakal kena omel suhu gue karena nggak fokus. Aduh, demi apapun Jepang itu hard BUANGET WOI SIAPA SIH YANG MENCIPTAKAN AKSARA JEPANG??!

Kepala gue ngangong banget dan mempertanyakan kenapa mempersulit diri dengan belajar bahasa yang huruf-hurufnya keliatan kayak mie semua ini😑 Emang bejir Dugong renang suka banget menguji keimanan diri😠😞

Soalnya, gue udah berupaya ikut kelas bahasa Thailand sampe 6 bulan dan gue masih gangerti apa-apa. Buta huruf pulak. Yaudah, anggep aja gue gagal dan Thai ini bukan rejeki gue.

WOI, SIBUK BANGET JADI ORANG DEWASA INI WOI. YANG MEMANTASKAN DIRI LAH, MENCERDASKAN DIRI LAH, MENGKAYAKAN DIRI LAH, BELUM LAGI MASIH HARUS MENCINTAIMU😑😩

Target terdekat, gue harus lolos level A1 bulan ini 😔👋 (anjir pikmi banget). Kalau gak sesuai target? Yaudah gapapa woi tinggal belajar lagi aja sambil nangis-nangis👺 

Kelak nanti, jodoh gue kudu tahu, biarpun gue alay, gue sebagai GENERASI cEMAS dan gEMAS ini berupaya keren karena menghabiskan waktu di hal-hal yang produktif (asek).

ANAK GUE BESOK KUDU SUNGKEM AMA EMAKNYE. Kalau gak sungkem, berarti anak tetangga bukan anak gue kayaknya😂😂

Besok, gue liputan ke kota sebelah. Ngebayangin perjalanannya aja jujur udah mager bats. Tapi demi melihat festival yang digadang-gadang terkenal banget itu, gue rela sambangin aja buat experience. Pulangnya, gue berniat mau mampir ke rumah adek nenek sebentar sebelum balik ke rumah.

..................................................................................

Today is okay, nothing special except i talked to many people. Literally sooo many. Kek hape gue gak berhenti berdering isinya pertanyaan dari para anak magang yang lagi super excited belajar editing,  peserta program, temen curcol, sampe yang buat ngebanyol sekalipun.

It's that why today feel so busy and i cant managed my time wisely. Kebanyakan buka hape, balesin orang satu-satu. Habis tu bengong, curhat cetjipiti, terus kerja lagi. Gitu mulu ritmenya.

Demi apapun, gak tau gimana, duit gue boncos luar biasa😖 Dugong, lu beli apa aja dah? Perasaan jarang maen? Suer, gue juga gatau kenapa duit licin banget ilang. Padahal wishlist gue aja gak kebeli loh. Gue tahan-tahan dari lama. Udah gitu, dengan sok kaya gue barusan nraktir satu rumah makan di tempat yang lumayan. Gegara gak tega liat nenek sakit dan gak nafsu makan.

Woi, lu nggak bisa kira-kira apa?😖 Kebiasaan banget bejir gak punya duit, malah dinekatin sekalian😣 Habis gimana coba? Gue gak ngerasa beli apa-apa aja abis. Nah sama aja abis, mending buat gue seneng-senengin emak ama emaknya emak gue😖 Sungguh pemikiran sesad (kagak, gue pasti masuk surga pasti wokwokwokowkok..)

Emang udah bener gue minggat aja dari negara tercinta ini😗😗😗😗

Btw, gue baru dua hari bikin X. Emang gue niatin buat anonim aja, nyari bahan tertawaan hidup sama ngeliat 'nitijen X' yang katanya barbarly itu. Satu-satunya temen gue cuma si Babab ama si ordal surga. Tapi so far aman-aman aja sih. Malah gue nemuin banyak meme lucu lebih seru daripada TikTok ama IG.

Abis ni gue mau mandi dulu terus nuntasin ambis gajelas ini. Biar apa? BIARIN!!!



Wednesday, 18 June 2025

Rabu Bumbu Rendang

Kerjaan cukup ringan hari ini. Jadi gue agak bisa leha-leha sambil mikirin ntar siang mau makan apa (sok bet lu orang udah masak😂).

Anyway, ada kegaduhan tak terduga yang terjadi kemarin siang menjelang sore. Literally gue lagi rebahan bentar di kasur, terus akhirnya jejeritan gak jelas (pardon me😂✌).  Demi apapun, gue emang paling kesel pas gue di bagian salting. Kalau gak diem kayak kapas, jejeritan kayak ayam jago. Udah gitu, gestur gue nggak banget, tetiba jutek, tetiba abcde...😑

Tapi, akhirnya gue meyakinkan diri, it will be fine or even better (?). Karena akhirnya, yang gabisa gue jelasin dari mulut lucu gue, (mungkin) tersampaikan dengan surat.

Bejir, udah kek anak jaman dulu aja gue, nyampein apa-apa pake tulisan😫 Inilah yang akan terjadi, ketika elu berhadapan dengan seorang penulis. "Kamu akan menjadi lakon utama cerita, hanyut dalam penanya." (anjay kelas banget Dugong👏).

Semalam, sebenernya niat gue adalah ngelanjutin ebook tentang kerusuhan Mei 98. But, gue putuskan gak lanjut dulu karena gue gak cukup kuat ngebaca di jam-jam ovt. Mungkin gue lanjutin ntar pas weekend. Jadi, semalem yang gue lakukan cuma bengong sambil muter-muter kota bentar, lanjutin belajar bahasa Jepang, dan rewatch Bridgerton yang sesi Penelope sampai ketiduran. Bagus juga sih, gue sekarang jadi tidur di bawah jam 11 malam kecuali emang lagi ada hal lainnya.

Jumat besok, gue akan liputan di Artjog sama beberapa temen kantor. Sebenernya gue cukup ragu, mengingat di jam yang sama ada conduct kelas evaluasi live buat program nulis gue. But, life must go on. Harus dijalani dengan sebaik-baiknya dan sewaras-warasnya. Artjog akan jadi kesempatan gue untuk ikut pameran hits yang gue gak pernah bisa sempet ikutin dari dulu.

Sabtu niatnya mau sleepover sama si ordal surga kalau jadi. Kita udah mengagendakan malam syahdu sambil tahajud bareng (asecc). Mau gue doain diri gue sebanyak-banyaknya. Mau gue langitin apapun yang gue mau, meskipun kelihatan mustahil atau belum kebayang. Gue mau ngadu ke Tuhan masalah manusia dan Bumi yang urusannya kagak abis-abis.

Gosh... gue emang ternyata lagi banyak takut😣 Dan gue baru inget, keknya terakhir berduaan ama Tuhan di tengah malem tuh kayak.. 2 minggu lalu? Lama banget bejir😪

Padahal, gue punya Allah yang lebih ngerti mau gue sebelum gue sendiri. Nggak ada yang perlu ditakutin. Jalur langit kagak pernah main-main.

Anyway, gue lagi penuh ovt nih. Jadi, gue harus tidur dulu sebentar sebelum lanjut kerja. Gue perlu ketenangan, namaste😙😙



 
Catatan Lebay Seorang Dugong Blogger Template by Ipietoon Blogger Template